iklan banner AlQuran 30 Juz
iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Kota Santri Bekasi & Kota Pelajar Jogja Rayakan Imlek Cap Go Meh 2576/2025

banner

Ini Dia Perayaan CAP GO MEH 2576/2025 di Kota Bekasi dan di Malioboro, Kota Jogjakarta, Apa Sih Bedanya?


BEKASI/JOGJA, BksOL — Peringatan CAP GO MEH 2576/2025 tahun ini diperingati sangat meriah di dua kota yang punya julukan masing-masing. Satu Kota Bekasi dengan julukannya Kota Santri dan Patriot, yang lainnya Kota Pelajar Jogjakarta.

Dua Tim liputan di dua kota ini merekam kejadian istimewa dan unik yang sudah sering dilakukan dan jadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar. Berikut liputannya oleh wartawan Feristianna, Widy Marhaen dan Sidik Rizal.

Baca juga: Upah Minimum ASN Daerah Istimewa Yogya Terendah Se-Indonesia Kini Bisa Senangkah?

Perayaan Cap Ho Meh di Kota Bekasi yang dihadiri Muspida dari Pj. Walikota Bekasi Gani Muhamad, Kapolres Kota Bekasi, Kombes Dani Hamdani, Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi, yang juga anggota DPRD Provinsi Jabar, Ronny Setiawan, serta Kasat Polisi Pamong Praja dan beberapa pejabat pemkot Bekasi lainnya.

Pj Walikota, Gani Muhamad dan Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma, vRonny Hermawan ditemani Kapolres Bekasi Kota  Kombes Dani Hamdani dan Aparat Kodim 0507

Dengan perayaan Cap Go Meh sebagai berakhirnya tahun baru Imlek ini memiliki filosofi dengan Tujuan mempererat tali persaudaraan, kerukunan dan kebangsaan bagi sesama anak bangsa.


Secara tidak langsung Kota Bekasi kembali menunjukkan wajah toleransinya, melalui perayaan Cap Go Meh 2576/2025, yang digelar meriah dengan tema "Kirab Budaya Ruwat Bumi".


Demikian pula pemerintah provinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), yang dikenal memiliki Gubernur, Sri Sultan Hamengku Buwana X, cukup keras dan tegas kepada warga etnik keturunan Tionghoa.

Dimana dengan kebijakan strategis historis sang Gubernur mengeluarkan aturan gubernur kepada mereka kaum etnis keturunan yang tidak akan pernah bisa mendapatkan hak Milik atas setiap jengkal tanah di wilayah DI Yogyakarta, kecuali Hak Guna Bangunan (HGB) saja.


Namun pada kenyataannya secara budaya, Sang Gubernur yang memiliki nama asli BRM. Herjuno Darpito / KGPH Mangkubumi, Sultan Jogja ini justru miliki toleransi yang tinggi dan tak pernah sekalipun mengkebiri atau membatasi perkembangan budaya dari etnis Tionghoa di Kesultanan Jogjakarta.

Bahkan bisa dibilang budayanya berbaur dengan budaya leluhur orang Jawa, khususnya budaya Kesultanan Islam Jogjakarta yang dikenal sejak sebelum penjajah Belanda datang. 


Apalagi kompleks pertokoan dan warung kaki lima Kampung Ketandan, pintu utaranya  sendiri tepat persis di depan gerbang kantor Gubernur Provinsi DI Yogyakarta (Jogjakarta, bhs Jawa: Yoja).

Toleransi tinggi baik di Jogjakarta sebagai Kota Pelajar dan Kota Bekasi yang dikenal sebagai Kota Patriot dan kota para santri ini benar-benar menggambarkan wajah bangsa Indonesia yang cinta damai.


Walaupun cuaca terik panas di Kota Bekasi, demikian pula di wilayah Malioboro, Jogjakarta, tidak mengurangi animo  masyarakat yang menghadiri dari semua kalangan suku, agama dan ras.


Di Kota Bekasi keramaian perayaan Cap Go Meh dimeriahkan oleh atraksi dan pawai para peserta barongsai, marawis, ondel-ondel, dan lain-lainnya.

Acara diawali pawai dan karnaval dengan mengelilingi area sekitaran jalan Mayor Oking dan kembali ke klenteng HOK LAY KHIONG,di Jalan Kenari, Margahayu, sejak pukul 14:00 s/d 17:00 WIB, Rabu (12/2/2025).


"Tahun ini kita bisa melaksanakan peringatan pawai Cap Go Meh dengan sangat meriah, tidak seperti tahun lalu yang tidak bisa dilaksanakan karena bersamaan dengan pencoblosan hari H Pemilu," ungkap Ketua Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan.

Menurut Ronny, perayaan Cap Go Meh di Kota Bekasi telah berlangsung selama ratusan tahun, dan menjadi bagian integral dari budaya setempat.


"Dalam ke-Bhinneka Tunggal Ika, Cap Go Meh telah menjadi salah satu budaya yang membentuk karakter, dan menambah khasanah budaya masyarakat Kota Bekasi, yang penuh dengan sikap toleran dan saling menghargai," jelas Ronny.

Sementara itu, Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad, hadir melepas pawai bersama Kapolres Bekasi Kota dan perwakilan Forkominda, mengapresiasi kerukunan warga Kota Bekasi.


"Supaya terus menjaga kerukunan dalam keluarga besar warga Kota Bekasi, yang penuh toleran ini. Dan tahun ini Kota Bekasi mendapatkan penghargaan sebagai Kota Toleran Nomor dua di Indonesia," ujar Gani.


Pawai yang dilepas dari Kelenteng Hok Lay Khiong ini akan melintasi sejumlah ruas jalan protokol Kota Bekasi, termasuk Jalan Kartini, Juanda, H. Agus Salim, Perjuangan, dan Mayor Oking sebelum kembali ke titik awal di Jalan Kenari. [■]

Reporter: Widy Marhaen/Feristianna, EditorDikRizal
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner Wawalkot