
TUGU BAMBU Karya Seniman Indonesia Dibully BuzzeRp & Cebong ??
Ditulis Ulang Oleh Sutan Mangara Harahap

JAKARTA, bksOL - Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pernah diperindah dengan kehadiran karya seni tugu bambu Getah Getih. Instalasi yang terdiri dari 1.600 batang bambu yang saling dililitkan ini dimaksudkan untuk menyemarakkan acara Asian Games 2018.
Karya seniman Joko Avianto itu diresmikan oleh Anies pada 16 Agustus 2018. Saat itu, Anies menginginkan karya tersebut mewarnai perhelatan Asian Games 2018.
Pemprov DKI harus mengucurkan dana hingga Rp 550 juta untuk pembuatan dan pemasangan seni bambu tersebut. Biaya tersebut dikonsorsium oleh 10 BUMD DKI.
Baca juga: Video Standup Comedy buat Capres paling Ngetop SeJateng & SeJatim
"Anggaran itu ke mana perginya? Perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok besinya. Uangnya justru tidak ke rakyat kecil," kata Anies.
Baca juga: Disbud Pemprov DKI Jakarta Adakan Standup Comedy Contest dengan PaSKI DKI Jakarta, Betawi SATU Foundation dan Standupindo di Bens Zone Jagakarsa
"Tapi kalau ini, justru Rp 550 juta itu diterima siapa? Petani bambu, pengrajin bambu," lanjutnya.
Disini terlihat bahwa Anies memang sangat memperhatikan kreatifitas pengrajin seni indonesia. Beliau terus mendukung para pengrajin bambu untuk terlibat aktif dalam menata Ibu Kota.
Baca juga: Yuk ikutan Polling ke-2 Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024?
Tapi aneh terasa jika, para bedebah Cebong dan BuzzeRp membully karya seniman Joko Avianto tersebut.
Apa mereka lebih senang karya seniman asal luar negeri yang terpajang di ibu kota daripada Seniman Asli Indonesia ??
Satu hal yang perlu diketahui, bahwa tugu bambu itu dipergunakan untuk menyambut kegiatan asian games 2018, dan setelah selesai acara asian games, sekitar 6 bulan kemudian, tugu bambu itu dibongkar karena bambu tersebut mulai rapuh.
Saya kasih contoh logika,
Cebong akan mengadakan Lomba Memasak Katak tingkat asia, lantas Panitia membuat reflika katak di persimpangan sebagai tanda bahwa ada event besar sedang digelar oleh para Cebong.
Dan selesai acara, tugu reflika katak itu dibongkar kembali, karena event telah selesai.
Joko Avianto
Seniman ini sudah Go Internasional melalui karya karyanya, ia sudah pernah tampil di Penang Malaysia, Jepang, Jerman dan Singapura.
Jika Anda mengenal seni instalasi merupakan seni kontemporer dengan material teknologi, karya Joko Avianto tak seperti itu. Bambu, material utama dan material satu-satunya dalam karyanya. Ia tidak mutlak langsung memilih bambu sebagai bahan berkarya. Pada dasarnya Joko memilih bambu karena tidak ada seniman yang menggunakan bambu sebagai material karyanya. [■]
Penulis: SutanMangaraHarahap, Editor: DikRizal


إرسال تعليق
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL