
Tari Kembang Bekasi Kreasi Seniwati, Eem Biliyanti Sejak 2010, Terinspirasi Tari Ronggeng dan Tari Topeng
BEKASI KOTA, BksOL — Tari Kembang Bekasi diciptakan oleh seorang seniman perempuan asal Bekasi bernama Eem Biliyanti pada tahun 2010.
Eem Biliyanti adalah pendiri dan pengajar di Sanggar Sinar Seli Asih di Kota Bekasi. Di sanggar lainnya yang juga mengajarkan seni tari khas Bekasi seperti Sanggar Purworini (Harapan Baru), mendidik salah satu penari cilik yang sejak dini bakat menarinya sudah nampak, Alissya Al-Bayyinah Purnomo.
Gadis cilik Alissya AlBayyinah yang kerap disapa Cia ini kelahiran Jakarta, 04-12- 2014 dan masih duduk di Kelas 3 SD, ternyata belajar sendiri Tari Kembang Bekasi dari Youtube.
Dengan modal latihan itu, akhirnya Cia jadi sering ikut festival atau lomba menari kreasi yang dikompetisikan khas tradisional Jawa Barat seperti Tari Jaipong atau khas Betawi, Tari Ronggeng.
Untuk kelengkapan seni tarinya, orang tua Cia, Anni Ardanari mengatakan, "Saat ikuti lomba atau kompetisi, biasanya untuk sewa bajunya juga di sini (Sanggar Purworini) yang di Harapan Baru, sedangkan topeng dan kipas sih beli sendiri di online." ungkap Anni kepada BksOL.
Prestasi Alissya Al-Bayyinah Purnomo alias Cia ini dimulai sejak berumur 4 tahun 3 bln (Maret 2019) juara 3 Tari Islami di lomba AKSI (Ajang Kreatifitas Santri) tingkat Kota Jakarta Timur di Ancol.
Lihat juga: Tari Kembang Bekasi dari Sanggar Sinar Seli Asih Yang Didirikan Eem Biliyanti, Dibawakan Alissya Al Bayyinah Purnomo
Lalu ketika Cia berumur 8 tahun 3 bulan (Maret 2023) juara 3 Lomba Tari Kreasi Daerah Nusantara, tingkat Nasional di TMII (Taman Mini Indonesia Indah).
Baca juga: Ini Dia UMKM Pilihan Mitra Baraya Hajatan Kampung Pondok Ungu dengan Hiburan Kesenian Bekasi
Ini berarti Cia sudah terbiasa bertanding kompetisi Seni Tari dengan para pesaingnya seniman tari cilik yang kebanyakan sudah lebih tua usianya dibandingkan dirinya.
Dalam pertunjukannya, Tari Kembang Bekasi menggunakan properti topeng dan kipas, yang jarang ditemukan dalam tari-tari Betawi lainnya.
Sementara itu Tari Topeng sendiri adalah merupakan bentuk tari kreasi baru yang terinspirasi dari kesenian tradisional seperti Ronggeng Topeng dan Tari Topeng Tunggal, khususnya karakter Topeng Jingga yang melambangkan keberanian dan ketegasan.
Topeng digunakan untuk mengekspresikan perubahan karakter penari dari lembut menjadi gagah, sementara kipas menambah unsur estetika dan keanggunan gerakan.
Tarian ini umumnya dibawakan oleh kelompok penari perempuan secara rampak, namun juga dapat ditampilkan secara solo meskipun beberapa interaksi gerak akan berbeda.
Tari Kembang Bekasi telah diperkenalkan dalam berbagai acara budaya, baik di tingkat lokal maupun internasional, dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat Bekasi atas kekayaan budaya daerah mereka.
Sementara itu di lain kesempatan, Baba Rudi, tokoh seniman senior budaya Bekasi menyampaikan apresiasinya kepada sang penari cilik, Cia.
"Ya bang ini tari kembang Bekasi aslinya adalah pengembangan dari tari topeng dan ronggeng, Bang!" ungkap Baba Rudi yang tinggal di Kampung Pondok Ungu ini kepada BksOL.
Baca juga: Tenggelam oleh Popularitas PUP, Kampung Pondok Ungu Gelar Hajatan Kampung Seni Budaya Bekasi
Ini patut dilestarikan dan dikenalkan pada warga kota Bekasi khususnya dan Indonesia pada umumnya, tegas Baba Rudi, sang Ketua Komunitas Seniman dan UMKM BARAYA ini kepada BksOL.
"Apalagi sudah mendunia. Waw.... keren banget. Tari Kembang Bekasi merupakan bagian dari Budaya asli Bekasi yang kudu dilestarikan." imbuh Baba Rudi.
"Insya Allah pada gelaran acara Silaturahmi Akbar Lebaran Bekasi ke 5 saya ingin undang penari cilik ini, Bang. Kalo bisa nanti minta bantuan Abang, menghubungi si bocah berbakat ini, ya!?" pungkasnya kepada BksOL. [■]
Reporter: NurM - TimRedaksi - Editor: DikRizal


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL