
Nofalia Heikal Safar: Dapur Yayasan Garuda Jatiasih Beri MBG 4.000 Siswa dari 20 Sekolah TK, SD, SMP & SMA

Dalam peresmian tersebut, Menko IPK (Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan) AHY, Dadan, dan Babe Haikal didampingi Ketua Umum Garuda Nofalia Heikal Safar dan Ketua Dewan Pembina Garuda, Heikal Safar.
Hadir pula Dandim 0507/Bekasi, LetKol Arm Krisrantau Hermawan, Walikota Bekasi Tri Adianto, dan Anggota DPR RI Herman Khaeron, serta sejumlah anggota DPRD Jabar maupun Kota Bekasi.
Menko AHY dan rombongan meninjau langsung kesiapan instalasi dapur MBG Jatiasih Kota Bekasi milik Yayasan Garuda, yang telah memenuhi standar halal dan sanitasi.
Nofalia Heikal Safar mengucapkan rasa syukur atas peresmian Dapur MBG yang ditandai penandatanganan batu prasasti oleh Menko AHY, Kepala BGN, dan Kepala BPJPH.
Nofalia mengungkapkan, Dapur MBG di Kecamatan Jatiasih ini akan mulai beroperasi pada 14 Juli 2025.
“Dapur ini akan melayani Makan Bergizi Gratis bagi 4.000 orang siswa dari 20 sekolah. Mulai dari tingkat TK , SD, SMP, SMA. Ada juga untuk anak stunting dan ibu menyusui, serta anak-anak balita di Posyandu," ujar Nofalia.
Nofalia mengaku sangat antusias untuk mendukung program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kecerdasan dan kesehatan anak-anak di seluruh Indonesia.
“Kita jadi tim pelaksana yang Insya Allah jadi berkah dengan kolaborasi yang terbaik,” harap Nofalia, diamini Heikal Safar.
Hal ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan generasi unggul Indonesia.
“Program ini bukan hanya soal sediakan makanan. Ini soal masa depan anak-anak Indonesia. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada generasi yang tertinggal hanya karena kekurangan gizi. Di sinilah pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan partisipasi masyarakat,” ujar Menko AHY.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini, lebih dari 5,5 juta warga masyarakat di seluruh Indonesia telah menjadi penerima manfaat program MBG.
Program ini tidak hanya berdampak pada pengentasan kelaparan dan perbaikan gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Menko AHY menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya mencakup fisik semata, tetapi juga menyangkut aspek aksesibilitas dan keadilan sosial, terutama dalam mendukung efektivitas program-program prioritas seperti MBG.
“Konektivitas yang baik—mulai dari jalan, sistem distribusi pangan, hingga dapur komunitas—akan membuat program MBG lebih efisien dan tepat sasaran. Kita membangun infrastruktur bukan hanya untuk mobilitas barang, tapi juga untuk memastikan setiap keluarga bisa merasakan kehadiran negara,” jelasnya.
Menurut Menko AHY, dapur MBG juga menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan dengan melibatkan petani, pedagang pasar, UMKM, serta tenaga kerja lokal.
Dengan meningkatnya permintaan bahan pangan, program ini diyakini dapat menciptakan efek ganda dalam mengurangi pengangguran dan memberdayakan masyarakat di daerah.
"Bahkan Instalasi dapur MBG yang diresmikan di Kota Bekasi telah dinyatakan sepenuhnya halal dan siap direplikasi di berbagai daerah sebagai role model nasional,” imbuhnya
Selanjutnya Menko AHY mengajak berbagai pihak—termasuk yayasan, lembaga sosial, dan sektor swasta—untuk turut serta memperluas jangkauan program MBG sebagai bentuk gotong royong sosial yang berdampak luas.
“Program ini adalah investasi sosial. Dengan gizi yang baik, kita sedang menyiapkan generasi penerus yang kuat, sehat, dan mampu bersaing di tingkat global,” pungkas Menko AHY. [■]


إرسال تعليق
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL