
Pemkot Hadir Bantu Perbaikan Rumah & Pendidikan Anak Pasien Ratih: Ini Kata Dirut RSUD CAM, dr Kusnanto
bekasi-online.com - Rabu, 2 Juli 2025 - 19:55 WIB, NurM - SidRiz“Fokus kami saat itu adalah menyelamatkan ibu dan bayinya,” jelas dr. Kusnanto. Terkait kelumpuhan yang dialami Ratih, dr. Kusnanto menyebut keluhan itu baru muncul beberapa bulan setelah persalinan.

Hal ini disampaikan usai kunjungan langsung Tri bersama jajaran Pemerintah Kota Bekasi ke kediaman Ratih, Rabu (2/7/2025).
Dari hasil koordinasi dan audit internal bersama tim medis RSUD CAM, Tri Adhianto menyatakan tidak ditemukan unsur kelalaian dalam proses penanganan medis Ratih.
Dari hasil koordinasi dan audit internal bersama tim medis RSUD CAM, Tri Adhianto menyatakan tidak ditemukan unsur kelalaian dalam proses penanganan medis Ratih.
Penanganan, kata dia, telah dilakukan oleh tim lengkap dokter spesialis, mulai dari obgyn, anestesi, neurologi, paru, hingga bedah saraf.
Meski demikian, Pemkot Bekasi tetap memberikan perhatian penuh terhadap kondisi Ratih dan keluarganya. Salah satu bentuk konkret bantuan adalah jaminan pendidikan bagi anak-anak Ratih yang diketahui sempat putus sekolah.
“Pemerintah hadir bukan hanya untuk meluruskan informasi, tetapi juga memberi solusi. Pendidikan anak-anak Ibu Ratih akan menjadi tanggung jawab pemerintah sampai selesai,” ujar Tri.
Selain pendidikan, Pemerintah Kota Bekasi juga akan memperbaiki rumah yang dihuni tiga kepala keluarga tersebut melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Tri juga memberikan apresiasi kepada para tenaga medis RSUD CAM atas tindakan cepat dan profesional saat menangani persalinan Ratih.
“Kita harus berterima kasih kepada para dokter yang bertindak cepat dan tepat saat itu. Mereka berusaha menyelamatkan dua nyawa sekaligus, ibu dan bayinya,” kata Tri.
Ia juga mengimbau agar suami Ratih kembali dan mengambil peran sebagai kepala keluarga.
“Mudah-mudahan suaminya sadar bahwa memang harus sama-sama membangun keluarga. Perlu figur seorang ayah,” tambahnya.
“Ternyata ini memang sudah ditangani dari berbagai dokter spesialis, dan diinvestigasi oleh satu tim dokter,” ujarnya.
Meski demikian, Pemkot Bekasi tetap memberikan perhatian penuh terhadap kondisi Ratih dan keluarganya. Salah satu bentuk konkret bantuan adalah jaminan pendidikan bagi anak-anak Ratih yang diketahui sempat putus sekolah.
“Pemerintah hadir bukan hanya untuk meluruskan informasi, tetapi juga memberi solusi. Pendidikan anak-anak Ibu Ratih akan menjadi tanggung jawab pemerintah sampai selesai,” ujar Tri.
Selain pendidikan, Pemerintah Kota Bekasi juga akan memperbaiki rumah yang dihuni tiga kepala keluarga tersebut melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Tri juga memberikan apresiasi kepada para tenaga medis RSUD CAM atas tindakan cepat dan profesional saat menangani persalinan Ratih.
“Kita harus berterima kasih kepada para dokter yang bertindak cepat dan tepat saat itu. Mereka berusaha menyelamatkan dua nyawa sekaligus, ibu dan bayinya,” kata Tri.
Ia juga mengimbau agar suami Ratih kembali dan mengambil peran sebagai kepala keluarga.
“Mudah-mudahan suaminya sadar bahwa memang harus sama-sama membangun keluarga. Perlu figur seorang ayah,” tambahnya.
“Fokus kami saat itu adalah menyelamatkan ibu dan bayinya,” jelas dr. Kusnanto.
Terkait kelumpuhan yang dialami Ratih, maka dr. Kusnanto menyebut keluhan itu baru muncul beberapa bulan setelah persalinan.
Setelah pemeriksaan lanjutan, Ratih didiagnosis mengidap tuberkulosis tulang yang menyerang bagian leher hingga panggul. [■]


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL