Bukan Demo, Bukan Konvoi: Gibas Pilih Khitan Massal dan Sembako di Jantung Kota Bekasi
Saat ormas lain sibuk cari panggung, Gibas justru sibuk melayani warga di Plaza Patriot Candrabhaga, Sabtu (13/12/2025), tak dipenuhi teriakan atau spanduk tuntutan. Yang hadir justru pisau sunat, tenaga medis, dan paket sembako. Gibas Kota Bekasi membuktikan, ormas juga bisa bekerja senyap tapi berdampak.
Sabtu (13/12/2025), Plaza Patriot Candrabhaga mendadak berubah fungsi.
Dari sekadar ruang publik, menjadi posko kemanusiaan dadakan. Ada khitan massal, layanan kesehatan gratis, hingga pembagian paket sembako—lengkap, konkret, dan menyentuh urat nadi warga kecil.
Ketua Umum DPP Gibas, Rony Romdhony, yang hadir langsung di lokasi, menyampaikan kebanggaannya tanpa basa-basi diplomasi.
“Alhamdulillah, Gibas di Resort Kota Bekasi sudah menjalankan program organisasi yang positif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Bukan sekadar acara musiman. Rony menegaskan, baksos semacam ini rutin digelar minimal tiga bulan sekali di seluruh Indonesia.
Artinya, saat sebagian pihak sibuk rapat koordinasi, Gibas sudah lebih dulu koordinasi dengan rakyat.
Tak hanya soal kesehatan dan pangan, Gibas juga aktif menggalang dana bagi korban bencana di berbagai daerah.
Menariknya, kata Rony, tak ada cerita menunggu proposal atau sponsor bertele-tele.
“Setiap anggota diwajibkan memberikan iuran untuk penggalangan dana,” tegasnya.
Sementara itu, kehadiran Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, seolah menjadi stempel resmi bahwa gerakan ini bukan kaleng-kaleng.
Ia menyebut Gibas sebagai mitra lama pemerintah, bukan ormas musiman yang muncul saat musim politik.
“Gibas ini bukan ormas baru. Saya sudah sepuluh tahun mengenal mereka. Suatu kebanggaan bahwa Gibas selama ini telah membantu pemerintah,” kata Bobihoe.
Pernyataan ini sekaligus menjadi tamparan halus bagi stigma lama soal ormas. Di saat sebagian masih sibuk dicurigai, Gibas justru sibuk melayani.
Di Bekasi, Sabtu itu, pesan sosialnya jelas:
ketika negara hadir bersama masyarakat sipil, yang untung bukan kekuasaan—tapi rakyat.
Dan Plaza Patriot jadi saksinya. [■]


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL