iklan banner AlQuran 30 Juz
iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

TIPS CALEG ATAU ANGGOTA DEWAN BERKELIT DARI TAGIHAN DEBT COLLECTOR

banner
Seorang anggota dewan dari partai besar diwawancarai wartawan untuk penulisan profil dirinya di samping penulisan berita wacana politik seperti biasanya. Namun untuk penulisan profil yang mempromosikan dirinya itu, sang anggota dewan itu menyepakati untuk membayar rupiah biaya penempatan biodatanya di media tersebut. Setelah penayangan profil dirinya, anggota dewan yang juga menjadi caleg kembali itu pun akhirnya ditagih oleh sang wartawan atas pemuatan biodata dan profil tentang dirinya itu. Namun sang anggota DPR RI itu menunjuk ajudannya/staf asisten pribadinya di kantornya yang di Senayan untuk dihubungi wartawan.

Singkatnya, sang wartawan berkunjung ke DPR RI, ke ruang kantor sang anggota Dewan. Sesampai di sana, si staf ahli dan aspri mengatakan bahwa mereka juga sedang membuat websites pribadi anggota dewan itu di internet, dengan memperlihatkan alamat situs pribadinya di komputernya. Sayangnya di akhir waktu dan di luar ruang kantor situs itu tidak bisa diakses, rupanya website itu belum online.

Sang wartawan pun tak kehilangan akal, dia memaksa asisten pribadi itu untuk membuka websitenya, karena di dalamnya itu ada chat-shout mix yang bersifat interaktif, jadi ketika si Aspri dan Staf Ahli berkelit bahwa mereka belum bisa membahas tentang pembayaran biaya penempatan profil si anggota dewan di website itu tidak akan beralasan. Rupanya media interaktif chat-shout nya di-blokir sebagai link yang mengandung konten pornografi dan pornoaksi.

Si wartawan tertawa geli dan berniat membalasnya di saat mereka tak menyadari. Apalagi saat sang anggota Dewan akan menyelenggarakan acara resepsi pesta pernikahan anaknya. Rupanya sang Aspri itu menganggap, bahwa wartawan ini nggak pantes diundang, padahal si wartawan adalah teman lama sang anggota dewan, jauh-jauh sebelum ia menjadi anggota DPR RI, bahkan ketika si anggota dewan masih anggota DPRD Kota Bekasi. Sang wartawan tersenyum geli, karena setelah diselidikinya, rupanya, sang Aspri dan Staf Ahli mendapat amanah untuk membuat website pribadi si Anggota Dewan namun belum juga online, dan mereka sedang berusaha untuk menutupi kenyataan itu dari bosnya.

Dari cerita di atas saya bisa mengambil kesimpulan bagaimana Tips yang baik buat anggota Dewan atau Caleg yang mendapat tagihan atas apapun yang sudah terlanjur dipesan, seperti berikut ini:

1. Katakan bahwa segala urusan keuangan ada di tangan asisten pribadi, sekalipun itu urusannya yang berkaitan dengan urusan pribadinya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan urusan dinasnya.

2. Bila sang penagih sudah bertemu dengan asprinya, suruh asprinya untuk memperlambat proses pembayaran dengan seribu alasan bodoh yang tak masuk akal namun masih bisa diterima seketika dan sesaat.

3. Biarkan sang Aspri mengatakan, bahwa asisten pribadinya berupa sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang pengambil keputusan, padahal yang menjadi aspri hanyalah dua orang.

4. Bila sang Debt Collector masih ngotot untuk menagih pembayaran yang tidak bisa ditunda lagi, janjikan kapan nanti akan dibayarkan, tanpa menyebut hari dan tanggal yang pasti. Katakan sekitar seminggu lagi, kalau isa. Bila tidak bisa juga, katakan beberapa hari lagi yang tak pasti jumlah harinya.

5. Bila masih juga sang Debt Collector tidak mau keluar dari kantor, pura-pura lah membawa satpam dan teman yang berbadan besar atau berwajah sangar, katakan padanya bahwa dia bendahara pemegang kasnya yang baru.

6. Bila sang Debt Collector masih juga ngotot dengan gayanya yang masih tetap santun dan sopan, suruh saja ia menunggu yang lama sekali, kalau perlu sampai kantor tutup. Atau suruh dia tunggu, sampai atasan anda yang Anggota Dewan sudah tidak lagi jadi anggota dewan. Pasti sang Debt Collector akan putus asa alias kapok.

7. Bila sang Debt Collector masih juga tidak mau beranjak pergi dan menanti pembayaran tagihan, tundalah pertemuan beberapa hari, demi mengumpulkan uang sekalipun anda terpaksa patungan dengan teman anda untuk menutupi hutang bos. Kalau perlu berhentilah korupsi dan menipu (atau mengentit tips dari bos) demi mengenyahkan sang Debt Collector agar tidak terjadi keributan yang memalukan apalagi kalau sang Debt Collector membawa seorang Wartawan Media Cetak.

8. Bila itu terjadi, katakan saja kalau anda pernah juga jadi wartawan dan anda masih mempunyai hubungan baik dengan banyak wartawan. Bilang anda punya banyak hutang dengan wartawan tapi mereka tak segila sang Debt Collector seperti anda yang menagih uang cuma untuk uang seperak dua perak saja. Katakan pada sang Debt Collector, kalau anda sebenarnya malu mengakui tak punya uang atau belum gajian, maka dapat dipastikan si Debt Collector akan trenyuh hatinya, dan tidak jadi menagih dengan kasar, namun menagih paksa anda dengan penuh ratapan sebagai gantinya (hehehehe).

(Sidik Rizal: Wartawan yang nyambi jadi Debt Collector, TAPI bukan penggemar Marcella Zalianty maupun Ananda Micolla)
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

أحدث أقدم
banner Wawalkot