contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Calon Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih, SE.

banner

Tak Pernah Berhenti Kepeduliannya kepada Rakyat Subang, Walau Tak Sedang Terjun di Dunia Politik

bekasi-online.com - Sabtu, 4 April 2009, 01:38 WIB, DianPramanaPutra/SidikRizal


Hj. Imas Aryumningsih, calon Bupat Subang 2009


SUBANG, bksOL - Saat beberapa waktu yang bulan tahun 2008 lewat tim reportase pernah melawat ke Subang untuk meliput berita tentang Pilkada dari seluruh pelosok Indonesia, saat itu khususnya di Kabupaten Subang.

Figur wanita yang pertama kali bisa bksOL temui ini ternyata memang luar biasa lembutnya. Tim Liputan punya dosen yang sampai kini masih dianggap guru besar, bang Yon Hotman, dia mengatakan,

"Politisi wanita itu tidak pernah membunuh lawan politiknya, karena dia melahirkan seorang anak manusia. Wanita lebih sering memberi kesempatan buat lawan politiknya untuk berubah. Dan bila politisi wanita itu, kejam dan tak punya tepaselira, maka perlu dicurigai Jenis Kelaminnya...!"


Dan mahasiswa sangat setuju sekali dengan ucapan guru besar, Yon Hotman (mantan konsultan kampanye pilpresnya SBY di tahun 2004), apalagi ketika tim reportase menemui dan mewawancarai Hj. Imas Aryumningsih.




Figur seorang ibu yang lembut, namun sekaligus juga pengusaha dan profesional sangat kental dalam sosok kesehariannya. Sesibuk apapun Hj. Imas Aryumningsih, dia masih menyempatkan diri untuk menerima telpon dari redaksi bksOL. Itulah persepsi awal bksOL terhadap sang tokoh.

Beberapa waktu yang lalu pernah mewawancarai Hj. Imas Aryumningsih via telepon. BksOL menangkap, bahwa sepertinya dia tidak pernah berhenti (atau menyerah) karena situasi apapun.

Terbukti dia mengungkapkan, bahwa pengabdiannya kepada masyarakat Subang bukan hanya melalui dunia politik saja. Sekarang pun ia masih tetap berhubungan dengan rakyat Subang, dan akan terus begitu hingga akhir hayatnya.

Luar biasa sekali semangat juang wanita paruh baya yang tetap cantik dan keibuan ini dalam memandang dunia. Semangat pantang menyerah demi rakyat inilah yang sebenarnya mendorong saya untuk terus mengejar figur dan menuliskan profilnya.

Bahkan tim reportase tergerak akan menuliskan mini biografinya. Karena selain masih kurangnya informasi yang bisa didapatkan dari berbagai nara sumber, bksOL juga melihat potensi bahwa sang tokoh mempunyai peluang besar di waktu mendatang.

Pertimbangan tim liputan bukan berdasarkan karena Imas adalah seorang pengusaha yang cukup sukses saja, namun lebih kepada semangat juang dan pengabdiannya kepada masyarakat yang tak pernah kendur sedikitpun.

Diapun menegaskan bahwa kekalahannya pada Pilkada 2008 adalah dsebabkan beberapa faktor. Pertama masalah roda partai yang tidak begitu berjalan.

Dan dugaan banyak awak media pun selama mengamati perpolitikan di Subang memang seperti itu. Terlebih lagi mekanisme kaderisasi yang terpecah dalam pilkada kemarin karena kemungkinan kurang solidnya dukungan penuh dari kader buat pilihan partai Golkar.

Hal ini bisa dimaklumi, karena saat tim reportase lakukan penelitian, konflik kepentingan di internal partai Golkar di wilayah kabupaten Subang tidaklah kecil untuk diabaikan. Dan tim sukses serta relawan di lingkar satu Hj. Imas Aryumningsih sendiri tidak cukup solid dan cepat tanggap membaca hal tersebut.

Ketidaksiapan di tubuh internal partai untuk hanya memberikan satu dukungan kepada satu kandidat Bupati, ini memang sarat dengan banyak kepentingan. Namun begitu, Hj. Imas Aryumningsih mengatakan bahwa ia tidaklah terlalu kecewa, bahkan ia puas.

Hal ini dikarenakan dia telah berjuang semaksimal mungkin namun menggunakan segala sumberdaya yang ada dari dirinya sendiri dan bukan dari menipu rakyat dengan menggunakan fasilitas negara.

Tanpa bermaksud memojokkan lawan, Imas menilai "incumbent" ditengarai sangat besar kemungkinannya menggunakan fasilitas negara untuk kampanye pilkada meraka.

“Jadi saat mereka menangpun, tentunya tidaklah selepas dan selega kekalahan saya.” Hj. Imas Aryumningsih memastikan bahwa ia benar-benar merogoh koceknya sendiri pada kampanye lalu.

Dan selain itu secara jujur Hj. Imas Aryumningsih mengungkapkan bahwa sangatlah berat melawan incumbent yang memang mempunyai basis massa cukup besar di beberapa wilayah tertentu.



bksOL setuju dengan kenyataan di lapangan, namun begitu sebenarnya bila mekanisme instrumen kendaraan partai Golkar dan berkolaborasi dengan partai lain (misalnya PAN atau PKS) terwujud, maka kemenangan bisa diraih.

Secara teknis dan kecakapan SDM di lingkar terdekat Hj. Imas Aryumningsih memang belum begitu mahir dan ahli melakukan lobby dan taktik komunikasi melawan sang incumbent.

Bagi dirinya, Hj. Imas Aryumningsih katakan bahwa, perjuangannya tidak akan pernah selesai dan berhenti sampai di tahun kemarin. 

"Saya akan tetap berhubungan dengan rakyat Subang, walaupun dengan kapasitas saya sebagai pengusaha yang selalu berhubungan dengan mereka setiap hari", tambahnya bersemangat.

Dan saya pun merasakan api semangatnya melalui telepon selular saya. Dan saya berkesimpulan, bahwa sang wanita bersemangat baja ini memang pantas disebut tokoh masyarakat Kabupaten Subang.



Sepertinya ini sangat penting untuk ditiru kaum muda, agar tak mudah menyerah dalam meraih cita. Hal inipun yang menyebabkan dia memilih Primus Yustisio sebagai teman tandemnya pada Pilkada Bupati dan Wabup Subang lalu.

Figur tokoh muda yang punya semangat dan mampu meraih simpati pemilih pemula memang masih merupakan nilai tambah yang tak bisa dipungkiri. Biar begitu, memang nasib belum berpihak kepada pasangan Imas & Primus.

Tapi bisa jadi pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga buat Imas. Bahkan saya pun pernah mengatakan kepada Hj. Imas, agar memperhatikan strategi komunikasi dari semua lini, termasuk internet salah satunya.

Kampanye via televisi, radio, koran dan majalah serta tabloid akan terasa mempunyai impact lebih besar bila disinergikan dengan iklan kampanya media laur ruang (seperti baliho, spanduk, mini banner, dll) dan juga media internet (misalnya website, blogs, bbs, dll). [■]

Reporter: TimRedaksi, Redaktur: DikRizal

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner