iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Putri Yeni—Umi Cinta Bantah Tudingan “Bayar Rp 1 Juta Masuk Surga"

banner

Kajian 8 Tahun, Karena Isu Surga Berbayar, MUI Stop, Jamaah Diminta “Transit” ke Masjid (Sebelum Ke Surga) 

 — MUSTIKAJAYA | Penceramah Putri Yeni, yang akrab disapa Umi Cinta, membantah tudingan bahwa dirinya meminta jamaah membayar Rp 1 juta sebagai syarat masuk surga.

“Itu tidak benar. Semua berita simpang siur yang mengatakan membayar Rp 1 juta untuk masuk surga itu tidak benar,” ujar Putri Yeni, Kamis (14/8/2025). 

"Memang gak benar ada donasi 1 juta buat pengajian itu. Jadi yang benar itu, satu juta lima ribu," ujar satu warga GS (53) yang tak mau namanya disebutkan dan dia tinggal di sekitar rumah Pengajian Umi Cinta saat ditemui BekasiOL beberapa hari lalu Selasa (12/8/2025).

Ketika ditanya kenapa harus satu juta lima ribu, warga berinisial GS itu menjawab dengan senyum dan nada kocak, "Yang lima ribu buat bayar parkir ke lingkungan dong!?". BekasiOL pun tertawa bersamanya begitu tahu itu hanya candanya saja.


Pada akhirnya Putri Yeni mengaku telah bersumpah di atas Al-Qur’an untuk membuktikan ucapannya. Ia juga membantah adanya kewajiban sedekah Rp 100.000 bagi jamaah.

Menurutnya, infak yang masuk melalui kotak amal bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000, dan ia tidak mengatur jumlahnya.

Delapan Tahun Kegiatan di Rumah
Sebelumnya, warga Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya, resah dengan kegiatan keagamaan tanpa izin yang digelar di rumah Umi Cinta selama delapan tahun.


Pertemuan yang diikuti 70–75 orang setiap akhir pekan sejak pukul 05.00 hingga menjelang siang itu dikeluhkan karena memicu parkir liar, gonggongan anjing peliharaan, hingga perubahan perilaku sebagian anggota.

Ketegangan memuncak setelah mantan anggota mengungkap dugaan janji “masuk surga” dengan membayar Rp 1 juta, serta laporan Umi Cinta terhadap seorang tokoh agama setempat yang kemudian meninggal dunia.

MUI: Pindahkan ke Masjid
Pertemuan di Kantor Kelurahan Mustikajaya tersebut dihadiri perwakilan MUI Kota Bekasi KH Syaifuddin Siroj, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H Abdul Manan, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi Mesan Sujana, Camat Mustikajaya Jaya Eko Setiawan SH., MH, Lurah Mustikajaya Mohammad Faried Wajdi, Kapolsek Bantargebang AKBP Sukadi, dan unsur terkait lainnya.


Ketua FKUB Kota Bekasi H. Abdul Manan turut hadir dan menghimbau agar warga tidak mudah terprovokasi dan tidak menciptakan kegaduhan yang dapat mengganggu kerukunan di Kota Bekasi.

“Kegiatan keagamaan di rumah Ibu Putri Yeni diminta untuk dihentikan dan dialihkan ke masjid,” tegas Ketua MUI Kota Bekasi, KH Syaifuddin Siroj.

Keputusan ini diambil demi menjaga ketertiban dan kenyamanan warga, sekaligus mencegah kesalahpahaman atas ajaran yang disampaikan. [■]
Reporter: NMR/Yuliana - Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

أحدث أقدم
banner iklan BksOL