
Tinjauan Strategis Landscaping Tata Kota Bekasi Lebih Modern, Di Mata Seorang Daeng Syahril, Orang Dekat Mochtar Mohamad
bekasi-online.com, Jumat 24 April 2009, 12:44 WIB, SidRizAda situs yang sebenarnya sering kita lihat namun tidak menjadi perhatian khusus pemerintahan (atau setidaknya belum jadi perhatian utama pemdakot), yakni jalur air kalimalang yang sangat "tipikal" dan "promising" di masa depan sebagai landmarknya Bekasi.
Jujur saja, Bekasi yang tidak punya ciri khas budaya, icon dan karakteristik memang perlu dibangun di tahun kebangkitan daerah ini.
Jujur saja, Bekasi yang tidak punya ciri khas budaya, icon dan karakteristik memang perlu dibangun di tahun kebangkitan daerah ini.
Saya pun teringat salah seorang kolega saya, Ali Anwar (penulis profil) yang coba mengangkat karakter Bekasi melalui figur tokoh pahlawan, Kyai Noer Ali.
Sang pahlawan yang akhirnya dinobatkan oleh pemerintah pusat sebagai pahlawan nasional ini, memang sudah sepantasnyalah mengangkat citra Bekasi di mata bangsa ini.
Kalau dari segi penokohan karakter lokal sudah mulai terbangun, maka sesuai dengan teori bagaimana membangun satu masyarakat yang madani.
Kalau dari segi penokohan karakter lokal sudah mulai terbangun, maka sesuai dengan teori bagaimana membangun satu masyarakat yang madani.
Bahwa diperlukan sumber daya manusia yang siap untuk menjadi karakter yang diperhitungkan demi kemajuan bangsa dan negara kita.
Sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh Kota Bekasi) lain halnya dengan Kabupaten yang memiliki beberapa sumber minyak bumi), di samping lahan luas yang sedikit maka Kota metropolitan Bekasi sebagai kota penyangga ibukota negara memang perlu menggali potensi daerah dengan melakukan pengamatan & penelitian yang dalam.
Kembali ke awal tulisan ini, bahwa pintu gerbang masuknya pendatang dan pengunjung ke Bekasi, yakni pintu tol barat Bekasi, sudah disambut dengan persimbangan teramai dan lintas air Kalimalang.
Kembali ke awal tulisan ini, bahwa pintu gerbang masuknya pendatang dan pengunjung ke Bekasi, yakni pintu tol barat Bekasi, sudah disambut dengan persimbangan teramai dan lintas air Kalimalang.
Ini adalah potensi laten yang terabaikan. Sekalpun disinyalir bahwa Dinas Tata Kota memang mempunyai master plan untuk menjadikan ini sebagai salah satu daerah yang akan jadi prioritas pengembangan, namun tetap saja warga Bekasi belum mengetahui nilai lebih situs penting yang kelak akan jadi jantungnya Kota Bekasi beberapa dekade ke depan.
Kalau kita melihat Pintu Keluar Gerbang Tol Bekasi Barat, saya jadi teringat negara Kincir Angin, Belanda dan Vienna. Dua daerah yang mempunyai kawasan air dominan ini pemerintahannya bisa menjadikan wilayah itu sebagai tempat wisata yang eksotik dan legendaris.
Kalau kita melihat Pintu Keluar Gerbang Tol Bekasi Barat, saya jadi teringat negara Kincir Angin, Belanda dan Vienna. Dua daerah yang mempunyai kawasan air dominan ini pemerintahannya bisa menjadikan wilayah itu sebagai tempat wisata yang eksotik dan legendaris.
Hampir semua turis manca negara bila ingin berkunjung ke Eropa pasti tak akan luput memilih kota-kota itu dengan wisata airnya.
Demikian halnya Kota Bekasi dengan Kalimalang yang terbentang mulai dari Cawang hingga Cikarang. Sebagian besar alur Kalimalang ini memang terletak di wilayah Bekasi dan Jakarta Timur.
Potensi wisata air yang ada di atasnya belum tergali secari optimal oleh pemda setempat. Ironisnya, pemda DKI Jakarta malah membuat BKT (Banjir Kanal Timur) yang salah satu tujuan akhirnya adalah penyediaan sarana transportasi air di samping tujuan utamanya, penanggulangan banjir.
Adalah Daeng Syahrir AS, Ketua DPC Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang mencoba menjelaskan apa visi mimpinya satu dekade ke depan mengungkapkan kepada dobeldobel.com.
Adalah Daeng Syahrir AS, Ketua DPC Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang mencoba menjelaskan apa visi mimpinya satu dekade ke depan mengungkapkan kepada dobeldobel.com.
Bagi jebolan pesantren Al Wahid Jawa Timur ini, dia melihat bahwa Kalimalang ke depan berpotensi menjadi daerah wisata utama buat Kota Bekasi, bahkan bisa jadi jantungnya wisata kota Bekasi bila dikelola secara menyeluruh dan komprehensif serta terencana.
Posisi Kalimalang di perempatan besar pintu Tol Bekasi Barat memang sangat strategis. Seolah jalan-jalan protokol yang membelah area itu tampak bagaikan pembuluh nadi yang menghidupkan distribusi ekonomi ke semua pelosok di tubuh Kota Bekasi.
Posisi Kalimalang di perempatan besar pintu Tol Bekasi Barat memang sangat strategis. Seolah jalan-jalan protokol yang membelah area itu tampak bagaikan pembuluh nadi yang menghidupkan distribusi ekonomi ke semua pelosok di tubuh Kota Bekasi.
Betapa tidak, hasil pengamatan mata dari gedung Cyber Park Bekasi, tampak bahwa jalur ini tak pernah berhenti hingga tengah malam sekalipun, seolah jalur utama dekat pintu gerbang tol Bekasi Barat ini mengikuti denyut kehidpun para penghuninya.
Bila dari pagi hingga petang, di tengah kesibukan warga dan pendatangnya jalur ini jadi begitu ramai dan padat, maka tengah malam saat warganya beristirahat maka jalur ini tetap menunjukkan kehidupannya dengan sesekali lalu lalang kendaraan hingga jelang pagi hari.
Inilah sebabnya wilayah ini menjadi pilihan investasi baik dari luar maupun pengusaha lokal mebangun gedung-gedung pusat perbelanjaan modern, seperti Giant Super Mall, Metropolitan Mall, Bekasi Square, Bekasi Cyber Park, lalu beberapa ruko di sekitarnya seperti Kalimalang Niaga Center.
Inilah sebabnya wilayah ini menjadi pilihan investasi baik dari luar maupun pengusaha lokal mebangun gedung-gedung pusat perbelanjaan modern, seperti Giant Super Mall, Metropolitan Mall, Bekasi Square, Bekasi Cyber Park, lalu beberapa ruko di sekitarnya seperti Kalimalang Niaga Center.
Pembangunan komplek Islamic Center dan Asrama Haji Provinsi Jawa Barat menjadi jalur ini semakin hari semakin hidup. Wajar bila seyogyanya pemdakot Bekasi harusnya lebih terfokus untuk membangun potensi wisata di titik ini dnegan memanfaat Kalimalang dan Bendungan Air di atas perapatan utama Kota Bekasi.
Daeng Syahrir pun menambahkan, "Sekalipun saya belum terpilih menjadi anggota Dewan pada tahun 2009 ini, saya mempunyai visi ke depan untuk membantu pemerintah agar bisa mendatangkan investor asing yang memau membangun point of city ini menjadi satu target pembangunan utama selama beberapa tahun ke depan.
Daeng Syahrir pun menambahkan, "Sekalipun saya belum terpilih menjadi anggota Dewan pada tahun 2009 ini, saya mempunyai visi ke depan untuk membantu pemerintah agar bisa mendatangkan investor asing yang memau membangun point of city ini menjadi satu target pembangunan utama selama beberapa tahun ke depan.
Kebetulan saya mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Walikota, Mochtar Mohamad!" ujar mantan kader PDIP dan Satgas utamanya sang Walikota, M2 saat dulu masih aktif di PDIP. [■]
Reporter: TimRedaksi, Editor: DikRizal


Dubai Waterfront
ردحذفDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Dubai Waterfront
Dubai Waterfront Logo
Dubai Waterfront (sekarang dikenal sebagai Waterfront) diperkirakan menjadi tepi laut terbesar dan pembangunan buatan manusia terbesar di dunia. [1] Proyek ini merupakan campuran kanal dan pulau buatan; akan menduduki sisa tepi pantai Teluk Persia di Dubai, emirat terpadat di Uni Emirat Arab. Akan meliputi berbagai zona campuran termasuk perdagagan, penghunian, resor, dan kebutuhan lain. [1] Visi proyek ini adalah "untuk membuat sebuah tujuan kelas dunia bagi penghuni, pengunjung dan pebisnis di kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia". [1]
Dijalankan oleh Dubai Waterfront Company, proyek ini dibuka kepada investasi luar negeri dengan pembangun real estat-nya, Nakheel, yang memegang 51% saham. [2]
Waterfront sedang dibangun oleh Nakheel, salah satu pembangun real estat milik pribadi terbesar di dunia. Pulau buatan ini, berbentuk sabit, akan membentuk sebuah penghalang di sekitar The Palm, Jebel Ali, satu dari tiga Palm Islands, kepulauan buatan terbesar (berbentuk pohon palem) terbesar di dunia yang juga dibangun oleh Nakheel. [3] Proyek ini juga meliputi 75 kilometer Arabian Canal yang akan membentang dari pantai menuju gurun pasir dan sebuah pelabuhan besar. [2]
Waterfront akan menambah lebih dari 70 kilometer tepi pantai Dubai. Akan menduduki wilayah seluas 1.4 milyar kaki persegi pembangunan di air dan di darat, dua kali lipat luas Hong Kong. Diperkirakan merumahkan sekitar 1.5 juta orang.
Terletak dekat Bandar Udara Internasional Dubai World Central, dan dengan akses langsung menuju Sheikh Zayed Road, Zona Bebas Jebel Ali dan Abu Dhabi, kota ini akan terakses penuh secara lokal dan internasional.
Hub pembangunan ini terletak di sepanjang tepi pantai, membentang di darat untuk menawarkan berbagai jenis penghunian, distrik perdagangan dan wilayah perindustrian, dengan sejumlah atraksi turis dan kebutuhan lainnya. Membentang dari tepi pantai Teluk Persia adalah untaian pulau yang saling terhubung dan berisi villa dan akomodasi kelas-atas.
Proyek ini meliputi 10 wilayah khusus termasuk Madinat Al Arab[1], yang diperkirakan menjadi pusat kota baru dan distrik bisnis pusat Dubai. [3] Madinat Al Arab telah dibangun oleh sebuah konsorsium arsitek, perencana dan pembangun urban internasional. Madinat Al Arab akan memiliki resor, ritel, perdagangan, taman, campuran penghunian dan sistem angkutan termasuk jaringan rel ringan dan jalan raya.
Pekerjaan sipil dan infrastruktur telah diumumkan pada fase pertama Madinat Al Arab. Pembangunan Palm Cove Canal sepanjang 8.0 kilometer, yang membentang paralel menuju tepi pantai, dimulai pada Februari 2007 dan baru 65% selesai.
Fase pertama Madinat Al Arab (30%) ditetapkan menjadi properti pribadi dan institusi investasi dari Uni Emirat Arab dan Dewan Kerjasama untuk Negara-Negara Teluk bulan Juli 2005. Dalam lima hari, properti tersebut terjual habis, senilai 13 milyar AED.
Wilayah khusus lainnya meliputi Al Ras [2], Corniche [3], The Riviera [4], The Palm Boulevard [5], The Peninsula [6], Uptown, Downtown, Boulevard, and The Exchange [7]. [4]
Since the completion of the first portions of Waterfront Park in the mid 1990's, the Waterfront Development Corporation's role has evolved into a three-part mission: park planning and construction; park maintenance; and event production and coordination. WDC also manages the Belle of Louisville on behalf of Louisville Metro, has design review authority in the Waterfront District, and is developing the master plan for Riverview Park in Southwest Jefferson County.
ردحذفGracie the greeter
Park planning and construction shifted into high gear with the creation of the Louisville Waterfront Master Plan, which was approved in 1991, and continues today with design and construction of Phase III, the final phase of the park. An office staff of eight oversees planning, project oversight, Waterfront District design review, event production and coordination, fundraising, and other administrative functions. One very important role is fulfilled every day by Gracie Cox (right), our official Waterfront Greeter.
Waterfront Park has its own maintenance crew, which is in the park 364 days per year to help ensure that a clean and well-functioning venue is ready to greet the public. Maintenance includes mowing, hedging, tree cutting, planting, aeration and a number of other landscaping tasks, and keeping litter picked up. The Waterfront crew also repairs park furnishings (benches, trash cans), lighting, and playground equipment. Staff serve as park ambassadors, frequently answering questions and providing information to park visitors.
Finally, Waterfront Park hosts more than 120 events every year, everything from concerts, festivals and our own Fifth Third Waterfront Independence Festival, to charity walks, volleyball tournaments, weddings, and corporate picnics. With the exception of the Independence Fest and our annual Waterfront Wednesdays concert series, WDC brokers park venue space to outside event producers. You'll find an organized event going on every weekend, Spring through late Fall, and a number of events all week long during the Summer.
The V&A Waterfront is the culmination of more than 30 years of planning and our company is recognised as a world leader in Waterfront developments.
ردحذفHistorical Background
Over the past 140 years, the harbour has undergone numerous changes, which continue even today with the redevelopment of land and buildings surrounding the original Victoria & Alfred Basins. Many of the historical buildings that made up the original harbour are now national monuments. more...
V&A Waterfront Company
The V&A Waterfront Company is owned by L&R Consortium through Lexshell General Trading (Pty) Ltd and was formed in 1988 when the then landowner of the Cape Town harbour, state-owned transport corporation Transnet Limited, established the Victoria & Alfred Waterfront (Pty) Limited, as a wholly-owned subsidiary company to redevelop the historic docklands.
Information Manuals
In accordance with section 51 of the Promotion of Access to Information Act No 2 of 2000, the V&A Waterfront Company has prepared downloadable information manuals.
About Belfast Waterfront
ردحذفHistory and background
Belfast Waterfront opened for business in 1997 and has played a key role in Belfast’s economic and social development since then.
The city is now recognised as a major European destination for conferencing, culture and business investment.
What we offer
We are an award-winning, purpose-built conference, arts and entertainment centre offering a variety of facilities including:
* Main Auditorium
* Studio
* 14 meeting rooms
* gallery space
* gift shop
* restaurant
* two bars.
As well as hosting events, we serve local residents and provide community groups with access to our world-class facilities.
We now employ 50 full-time employees and more than 100 casual members of staff.
To date, we have:
* welcomed more than five million visitors
* hosted more than 2,000 national and international conferences
* staged more than 3,400 arts and entertainment events
* sold more than three million tickets
* attracted more than 90,000 overseas conference delegates.
Kota Bandung Sbg ”Waterfront City”?
ردحذفKONSEP pnataan kota sbg waterfront city bs mncakup kota2 yg brlokasi di tpi pantai mwpun kota2 di tpi sungai. Bnyk kota di dunia yg tlh brhsl dikmbangkn dgn konsep waterfront city. Minimal, ada 2 kota internasional yg brlokasi di tepi sungai & patut dijadikn acuan contoh prbandingan utk Kota Bandung, yaitu Kota Kuching di ngara bag Sarawak, Malaysia, & Kota San Antonio di negara bag Texas, AS.
Kota Kuching di Malaysia yg jaraknya skira 7 jam brkndaraan mobil dr Kota Pontianak (Kalimantan Barat) pantas dijadikn contoh acuan waterfront city krn punya iklim & kondisi fisik yg mirip dgn Kota Bandung. Kawasan pusat Kota Kuching dilintasi Sungai Sarawak & kota ini mnjd waterfront city yg dpt mmadukan kseimbangan pnataan kawasan komersial (prdagangan & jasa) dgn kawasan prmukiman pnduduk. Jalur pjalan kaki (pedestrian path) di kawasan waterfront city di Kuching ini jg dtata rapi & asri dgn dukungn taman-taman bunga.
Slain itu, di spanjang kawasan waterfront city ini jg trdpt hotel, prtokoan, rstoran, & bhkn tmpt bribadah. Ksan sbg kota modern brnuansa tradisional bs trasa jg di Kota Kuching ini, spt trcermin dr prtokoan modern (shopping mall) yg bs brdampingan dgn pasar tradisional. Mnarikny lg, walwpun air Sungai Sarawak tdk trlalu jrnih, sungai yg mlintas di kawasan waterfront city Kuching ini bs brsih dr sampah.
Smentara itu, Kota San Antonio di Texas jg patut djadikn contoh acuan krn brhsl dkmbangkan sbg waterfront city modern yg dpt mmprtahankn bangunn brsejarah & dpt mnonjolkan nuansa ksenian & budaya stempat. Kawasan waterfront city di pusat kota ini yg trkenal dgn sbutan Riverwalk (Paseo Del Rio) dlngkapi teater alam trbuka di tpi sungai.
Slain itu, pnataan kawasan waterfront city San Antonio jg dpt mmprtahankan konservasi bangunan brsjarah (La Villita). Pnataan kawasan pusat Kota San Antonio sbg waterfront city spt ini trbukti mnjdi daya tarik utama wisatawan utk brkunjung ke kota trsbt. Bhkn, kawasan Riverwalk ini sdh mnjadi penyedot utama daya tarik wisatawan yg brkunjung ke negara bag Texas. Para wisatawan di Kota San Antonio pd umumnya sgt menikmati prjalann wisata dgn prahu (boat cruise) slama 1 jam mnyusuri sungai di kota yg jg trkenal dgn tim bola basketny ini.
Wisata prahu ini relatif tdk trlalu mhl, tarifnya rata-rata 3 dolar utk prjalann sjauh 6 kilometer. Slain trasa sejuk & asri, di kawasan Riverwalk spanjang sungai ini jg trdpt bnyk rumah makan yg mnyajikn brbagai menu dr mancanegara. Bhkn, sbagian di antaranya jg mnyajikn aneka prtunjukn musik yg mnjadikn para wisatawan dr sgala usia bisa betah mnikmati suasana kawasan ini.
Kota Bandung Sebagai Water Front City?
ردحذفBgmn dgn Kota Bandung? Kota Bandung yg dilintasi Sungai Cikapundung sbenarny jg sgt brpotensi utk ditata sbg waterfront city. Khususnya kawasan di sepanjang Sungai Cikapundung dr arah Babakan Siliwangi hingga kawasn Jln Asia Afrika di pusat Kota Bandung sgt cocok utk ditata dgn konsep waterfront city.
Bnyk manfaat yg bs diproleh bl Kota Bandung bs ditata sbg waterfront city. Manfaat utama adlh utk mngtasi kkumuhan di kawasn spanjang Sungai Cikapundung, yaitu mlalui pnataan bangunan & premajaan kawasn spanjang sungai ini (urban renewal). Tp, mmang dlm mlaksanakn pnataan bangunn & premajaan kawasan utk waterfront city ini prlu dlakukan scara brtahap & brhati2, mngingat kawasn spanjang Sungai Cikapundung mrupakn salah 1 kawasan trpadat penduduknya di Bandung.
Upaya penataan ini jg bs dlaksanakn mlalui prinsip community based development yg mmberikn ksmpatn masyarakat stmpt utk ikut brperan mwujudkn waterfront city ini. Dlm hal ini, PemKot Bandung bs mmbrikn bantuan dana insentif khusus atwpun pinjamn dana lunak (soft loan) kpd pmilik bangunn & pmilik usaha prdagangn & jasa di skitar kawasn trsbt agr ikut mmprbaiki kualitas lingkunganny.
Manfaat ke2 adlh utk pngndalian kualitas air Sungai Cikapundung & jg pngendalian banjir. Sbgmn dimaklumi, Sungai Cikapundung mrupakn slah 1 andalan Kota Bandung sbg sumber air minum shgga kualitas air sungai ini prlu dijaga agr tdk smakin trcemar olh limbah & sampah. Dlm hal ini, PemKot Bandung prlu mningkatkan kualitas manajemen prsampahan di spanjang kawasan Sungai Cikapundung. Di antaranya dgn mmprbanyak kotak tempat pmbuangn sampah (trash can) & mmbrsihkn sungai scra rutin. Model pmbrsihn sungai di Kota Kuching yg mnggunakn jaring pngeruk sampah dgn dtarik prahu pmbrsih sampah stiap hr bs djadikan contoh acuan.
Manfaat ke3 adlh mnjadikn kawasan Sungai Cikapundung & sekitarny sbg kawasn objek wisata trpadu. Sbgmn diketahui, di kawasn spanjang Sungai Cikapundung ini trdpt brbag objek yg mnjd daya tarik turid, mis kbun binatang Taman Sari, sentra garmen di Cihampelas, kampus perguruan tinggi, sentra pasar bunga, & bangunan bersejarah spt Museum Asia Afrika.
Jd, potensi wisata ini bs dtonjolkn scr trpadu dlm jalur prjalanan wisata dgn prahu (boat cruise) di kawasan spanjang Sungai Cikapundung. Kawasn objek wisata trpadu ini jg skaligus bs dmanfaatkn utk mmpromosikn ksenian & budaya Jawa Barat, yaitu dgn mnyediakn sentra kesenian di tepi sungai yg dpt mnyajikan prtunjukn tarian & musik tradisional. Para pmusik jalann pun bs dtampung di kawasn objek wisata trpadu ini.
Pd akhirnya, slain akn mmprindah Kota Bandung, pnataan kawasan waterfront city di tepi Sungai Cikapundung jg brmanfaat utk mnggairahkn prekonomian masyarakat, dunia usaha &, mningkatkn pndapatn daerah. Jd, kpn Kota Bandung akn ditata utk mnjd waterfront city?
Penulis adalah alumni ITB, sedang melakukan riset di Amerika Serikat.*
Sumber: Pikiran Rakyat, Rabu, 9 Juli 2003.
إرسال تعليق
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL