iklan pilkada KPU 2024
iklan header pilkada 2024
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Bakmi Jowo Wongso Joglo Jl. Kartini

banner
Ini dia kelezatan 2 kota dalam satu piring
Harga 1 kota, rasa 2 kota

Bekasi - wisatakulinerbekasi.blogspot.com
Yang namanya akulturasi budaya memang menghasilkan satu hal yang baru. Meski ada sedikit unsur resapan dengan yang lainnya, tapi terkadang orang kebanyakan lebih melihatnya sebagai hal baru yang unik. Demikian pula halnya dengan wisata kuliner kali ini. Kita akan mencoba satu sajian kombinasi antara budaya dua kota yang tak banyak berbeda, tapi mungkin bagi warga aslinya sangat jelas perbedaannya.

Kuliner Jogja dan kuliner Solo digabung jadi satu, maka lahirlah menu masakan khasnya orang Jawa. Apalagi kalau harganya tidak terpengaruh sama sekali dengan rasa mewahnya. Kenapa mewah? Karena kekayaan rasa lezatnya yang tidak membuat kita kapok.

Kalau menurut orang Solo, yang dikenal sebagai "ilate roso" atau "ilat saliro" ("lidahnya rasa" atau "lidah selera") orang Jawa, semua makanan baik dari daerah manapun, sepanjang masih enak, dan tidak membuat orang berkomentar "sanpok" (sepisan kapok = sekali kapok), maka pasti tempat makan apapun itu akan ramai dikunjungi pelanggan.


Hal ini berlaku bagi Bakmi Jowo Wongso Joglo. Banyaknya pelanggan bahkan saat kulinerkuliner.com berkunjung ke rumah makan yang akan pindah ke BTC (bekasi Trade Center) di awal bulan Juni ini, sang pemilik, Arifin Wongso tampak sedikit kewalahan melayani tamu yang datang memesan makanan.

"Maaf ya Mas, koki saya sedang pulang kampung 3 orang, jadi terpaksa saya harus melayani sendiri urusan dapur buat pelanggan," ungkap Arifin Wongso, pensiunan karyawan BRI yang kini hendak membuka usaha bakmi Jowonya sebagai satu waralaba kuliner di tahun mendatang. Setelah selesai melayani beberapa pelanggan yang banyak datang malam Jum'at itu, tampak sekali lelah di wajahnya, namun ayah dari 4 orang anak ini masih bersedia menyediakan waktunya untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan kami tentang usahanya yang sudah lebih dari 2 tahun buka di dekat RS Kartini.

Ketika ditanya bagaimana pak Wongso akan mempertahankan pelanggan jika pindah ke tempat baru di BTC, lelaki separuh baya ini justru mengatakan bahwa perlunya bantuan publikasi, sehingga pelanggan tidak kehilangan informasi tentang masakannya.

Bakmi Jowo, Wongso Joglo, sejatinya adalah menu masakan perpaduan dari dua daerah yakni Jogja dan Solo. "Joglo sendiri kan artinya Jogja Solo, Mas," beber Arifin Wongso kepada kulinerkuliner.com.

Ini berarti setiap sajian yang ada di Bakmi Jowo Wongso Joglo merupakan sajian olahan dari dua daerah tersebut. Meskipun ada juga dari daerah lain. Pasti Anda kenal dengan sajian Magelangan dan Semarangan.

Keduanya sebenarnya adalah sajian yang serupa. Masakan nasi goreng dicampur mie, ini yang disebut dengan Magelangan, sedangkan bakmi godog campur nasi, ini yang disebut dengan Semarangan. Unik dan lucu bukan?

Tapi itu hanyalah masalah penamaan, sedangkan rasanya inilah yang jadi keistimewaan di tempat makan terbuka ini. Baik itu masakan olahan dari mie seperti bakmi godog Jowo, maupun Bakmi gorengnya tidak menggunakan vetsin (MSG) sama sekali. Lalu dari datangnya rasa gurih lezatnya?

"Ini sebenarnya rahasia, Mas Dik. Rasa gurihnya itu datang dari kaldu ayam buatan saya sendiri," ungkap pak Arifin Wongso. "Saya pilih sendiri ayam kampung betinanya. Kemudian saya masak rebus sehingga menghasilkan kaldu," imbuhnya.

Dari hasil kaldu rebusan ayam, ada lemak yang keluar, dan lemak ini dibuangnya. Sehingga hasilnya berupa kaldu jernih dan dijadikan sebagai bumbu dasar masakan bakmi maupun nasi gorengnya. Kelezatan gurih dari kaldu inilah yang bisa membekas di lidah hingga beberapa menit, dan ini jauh berbeda bila menggunakan bumbu masak seperti mecin (vetsin), karena sama sekali tidak mengandung zat kimiawi.

Jika kita bicara tentang kelezatan sajian di Bakmi Jowo Wongso Joglo, maka kulinerkuliner.com merekomendasikan Bakmi Godognya. Anda bisa memesan yang berkuah banyak atau yang agak sedikit kering, atau "nyemek" istilah Jawanya. Kedua jenis masakan bakmi ini mempunyai keunikan rasanya tersendiri. Bakmi Godog yang bisa Anda sruput kuahnya hingga tetesan terakhir dan gurihnya mi besarnya hingga terasa saat digigit. Sedangkan bakmi gorengnya, begitu gurih dan tak terlalu berminyak, apalagi jika Anda pesan yang sedikit basah (nyemek), pasti kenangan sensasinya tak mudah dilupakan. Busyet kok jadi promosi seh? Tapi memang begitu adanya...!

Sayang Bakmi Jowo Wongso Joglo akan pindah ke lain tempat. Namun begitu, pak Arifin Wongso tak kehilangan akal untuk mempertahankan pelanggan setianya. Dia akan membuat promosi tersendiri untuk mengingatkan pelanggan lamanya bahwa warung bakmi jowonya akan pindah tempat.

Hmmmm.... kalau sudah begini, para penggemar bakmi Jowo harus tahu kemana dan kapan kepindahannya, karena kulinerkuliner.com percaya tak ada dari pelanggannya yang mau kehilangan jajanan lezat seperti Bakmi Jowo Wongso Joglo. Just keep in touch with Bakmi Jowo Wongso Joglo yah!

Sidik Rizal - bekasi-online.com

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner Cawalkot