contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Sate Kiloan SMA... Rasanya Lamaaaaaa Sekali

banner
APAKAH RESTO BERGAYA SAUNG KAMPUNG INI BISA DIREKOMENDASI?

Ciangsana Gunung Putri Bogor - kulinerkuliner.com
Sepanjang jalan raya Ciangsana menuju Cikeas kini memang banyak sekali tempat jajan maupun resto keluarga. Salah satunya yang bergaya saung dengan luas tak kurang dari 1000 meter persegi. Nuansa kampung atau pedesaan bisa kita rasakan saat pertama kali datang apalagi jika kita datang saat malam hari, wuih serasa di gunung oooyyy... padahal, jalur Ciangsana, Gunung Putri kabupaten Bogor  yang berdekatan dengan Jatiasih Bekasi ini termasuk dataran rendah, bukan wilayah pegunungan.


Tapi suasana adem dan saungnya begitu sejuk dan pas buat keluarga kita untuk menikmati kenyamanan alam pedesaan. Jika Anda sekeluarga datang saat malam menjelang, maka suara jangkrik menemani keheningan malam di atas saung yang diterangi lampu philips 60 watts. Wah romantis banget kayaknya.

Di antara suara jangkrik berkerik-kerik tak hentinya suara lalu lalang kendaraan besar kecil hingga tengah malam. Ya nggak heran seh, jalur yang beberapa tahun mulai ramai ini semakin populer sebagai alternatif tembusan pulang pergi Bogor Jakarta Bekasi melalui istana presiden SBY Cikeas.

Dan tentunya kita masih ingat jalur jalan Ciangsana ini jadi alternatif populer semenjak kasus teroris bom yang digerebek di Wisma Nusaphala, Jatiasih dekat Villa Nusa Indah II. Sepertinya jalan raya Ciangsana memang semakin hari semakin hidup buat warga yang tinggal di sekitarnya.

Untuk kuliner keluarga kali ini, memang Sate Kiloan Saung Mbak Arra bisa jadi pilihan. Karena lokasinya yang lumayan strategis di jalur panjang Ciangsana, dan juga waktu bukanya hingga malam hari. Pas deh buat mereka yang tinggal di sekitaran Gunung Putri Bogor. Tinggal bagaimana sajian dan pelayannnya, apakah bisa membuat pelanggan mau datang lagi atau malah SANPOK (sepisan kapok=sekali datang, kapok kembali) untuk berkunjung lagi?

Nah yang jadi masalah adalah pertanyaan dari beberapa rekan saya... "Mas Dik, memang ada restoran di jalur jalan raya Ciangsana yang bisa direkomendasi buat tempat makan keluarga dan pantas diliput televisi?" Saya pun cuma bisa menggeleng dan menjawab pelan, "Mungkin cuma Bebek Cabe Ijo atau Teracota Mbok Siah aja kali!"

Yang sangat menarik bagi saya (insting wartawan memang tajam ya ???? hihihi) mengapa logo utama di Sate Kiloan Saung Mbak Arra kok mirip-mirip dengan logo Sate Batibul Bang Firman yang buka di kawasan Pondok Kelapa Duren Sawit. Wah kayaknya seru neh untuk dicari tahu mengapa bisa mirip. Lihat aja dan bandingkan logo kedua resto yang sama-sama mempunyai menu andalan sate ini.

Logo Batibul yang dipatent awal Januari 2010
Sejauh pengalaman kuliner di resto bergaya saung kampung ini, bahwa pelayanannya kurang begitu sigap serta terasa lama. Bayangkan saja untuk mendapatkan sebuah minuman hangat saja membutuhkan waktu nyaris dua jam... Belum lagi pelayanannya yang termasuk kurang mengedepankan hospitality (tuh orang ngerti hospitality gak yah? Kalau nggak neh gue terjemahin, hospitality = keramahtamahan).

Padahal yang namanya jasa kuliner, keramahtamahan adalah nomor satu. Anda mau mencoba layanannya yang kurang menyenangkan? Silakan saja coba berkunjung ke warung sate yang memang jarang penuh ini. Saya kira ini saja kelebihan yang dimiliki resto tradisional yang bisa dijadikan nilai lebih. SEPInya warung bisa membuat kita bisa bebas berkunjung dan memilih tempat untuk makan bersama keluarga,sehingga tak perlu kuatir GAK KEBAGIAN tempat.

Tapi masalah rasa... silakan Anda cari tahu... yang jelas untuk menjadi sebuah resto besar... Sate Kiloan Saung Mbak Arra memang harus membutuhkan perubahan menu dan pelayanan SECARA TOTAL. Karena berdasarkan pengalaman bertahun-tahun, hampir setiap resto ataupun sekadar warung sederhana, hanya bisa bertahan dan maju karena kualitas produk, pelayanan dan tentunya pencitraan yang dibuat si pengusahanya. Masalah pencitraan awal Saung Mbak Arra kurang berhasil di awalnya. Masalah rasa sajian makanan dan pelayanan, ya pembaca yang ambil kesimpulan dari tulisan ini dan membuktikannya sendiri.

Sayang sekali bila lokasi strategisnya tidak didukung kualitas produk dan pelayanan. Kulinerkuliner.com berharap resto ini segera ada perubahan... soalnya kasihan banget tuh investasinya... Peace ah Gan jangan marah ya atas tulisan ini. Gue kan cuma wartawan blogger yang menulis apa adanya... hehehehe

Sidik Rizal - bekasi-online.com

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner