 
Alex - Nono (Kandidat No 6)
H. Alex Noerdin, S.H.  lahir di Palembang, pada tanggal 9 September 1950, umur 62 tahun. Saat  ini Ia menjabat sebagai gubernur Sumatra Selatan periode 2008 – 2013.  Pria peraih dua gelar sarjana (S1) yakni masing-masing dari Universitas  Triksakti (1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini, tergolong sebagai  sosok yang sukses dalam mengenyam pendidikan.
Alex  Noerdin dikenal masyarakat luas sebagai pemimpin yang memiliki  kesuksesan di berbagai bidang kehidupan. Kesuksesan yang diraih meliputi  bidang pendidikan, organisasi, dan kepemerintahan. Kesuksesan ini  tercermin dari rekam jejak kehidupannya selama ini.
Di  bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang, sosok yang kini tengah  menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas / FKDPM  (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang sangat aktif dan sukses  dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik organisasi kepemudaan /  kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun organisasi politik. 
Sementara  dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai  Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), Alex pernah menjadi Juru  Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982) dan  Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988).  
Bahkan,  karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam  memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada  Langsung tahun 2006, Beliau kembali terpilih sebagai Bupati untuk  memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk  periode tahun 2007-2012. Pada tahun 2008 Ia mengikuti pemilihan gubernur  Sumatra Selatan dan meraih kemenangan.
Bukti  kongkrit keberhasilan kepemimpinan sebagai Kepala Daerah terlihat dari  banyaknya penghargaan dan tanda jasa yang diterima dari pemerintah  pusat, lembaga independen, dan masyarakat dalam sektor pemerintahan,  organisasi, sosial dan budaya.
Nono Sampono
Letnan Jenderal (Marinir) Nono Sampono, S.Pi, M.Si  lahir di Bangkalan, Madura 1 Maret 1953, umur 59 tahun. Mantan  Danpaspampres di era Presiden Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri ini  menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak semulus  jalan tol. Pasti ada kerikil-kerikil cobaan yang datang silih berganti. 
Dengan  bijak dia menyikapi bahwa cobaan itu datang bukan hanya di kala  merasakan kesulitan dan kesusahan semata, tetapi juga di saat  bergelimang kesenangan. Dia pun menyadari kalau semua itu merupakan  bagian dari skenario yang datang dari sang Khalik.
Selain  menjadi jenderal berbintang tiga, Ia pun pernah dipercaya memegang  sejumlah jabatan strategis, seperti Komandan Paspampres, Gubernur AAL,  Komandan Jenderal Akademi TNI, dan Kepala Badan SAR Nasional.
 
 
 
 
 

 
 
 
Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL