iklan banner AlQuran 30 Juz
iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Drama Semalaman Penangkapan Kembali Buronan Penganiaya Wartawan Diwarnai 5X Tembakan ke Udara

banner

Wartawan Korban Penganiayaan Anak Pejabat Yang Buron 4 Bulan, Akhirnya Meringkus Tersangka di Rumahnya

bekasi-online.com, Minggu, 6/Okt/2024, 00:13 WIB, DikRizal
Sang buronan, AJ mengunci gerbang rumahnya & meracau bak orang stress, mengancam warga serta aparat yang mendekat, Sabtu malam (5/10/2024)

BEKASI, BksOL — Setelah AJ ditangkap polisi di Bandung, lalu dibawa ke kantor polsek Pondokgede, untuk ditahan dalam sel ruang tahanan, Sabtu sore 5/10/2024.

Namun entah bagaimana insiden bermula, Aji minta diantar ke rumahnya untuk bisa mengambil sesuatu miliknya, di bilangan Perum Bougenville BKKBN (BDN), kelurahan Pondokgede, kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi. 

Dari sore hingga jam 1:27 dini hari berikutnya, AJ masih belum bisa ditangani dan diamankan ke kantor polisi. 

Pasalnya dirinya tetap saja mengamuk sambil memainkan sebentuk logam seperti sajam yang dia gesek-gesek kan ke pagar besi gerbang rumahnya, mengancam siapa saja yang mendekat. 

Warga turut menonton drama penangkapan kembali tersangka Aji di rumahnya. Sabtu (5/10/2024).

Tujuannya menakut-nakuti agar tak ada yang berani mendekat lumayan berhasil, sementara seorang aparat polisi yang telah menembakkan pistolnya 5 kali ke udara masih berjaga-jaga dan melihat situasi yang tepat. 

Aparat Polisi di bawah pimpinan kapolsek Pondokgede, Kompol Dwi Haribowo yang tak hadir di lokasi masih menunggu waktu yang tepat untuk menggulung sang buronan kembali ke sel tahanan. 

Buronan yang terus saja menakut-nakuti siapapun yang mendekati gerbang rumahnya, dengan sajam yang dipegangnya dan ceramahnya ngalor ngidul yang sesekali dibalas jadi lelucon oleh warga sekitar yang menonton. 

Beberapa kali upaya membuka gembok pintu gerbang telah dilakukan mulai dengan kunci khusus hingga gunakan linggis, tidak berhasil membuka gembok baja, yang dikunci dari luar entah oleh siapa. 

Lelaki sekitar 25 tahun dan anak aleg DPRD di satu kota di NTT (Nusa Tenggara Timur) ini dikenal sering mengamuk berdasarkan pengakuan warga, dan diketahui jug zering gunaka narkoba karenanya oleh warga dianggap biang kerok kampung. 

Namun sayangnya mulai dari Minggu petang hingga 6 jam sudah lewat, drama penangkapan AJ oleh aparat kepolisian ini tak kunjung selesai.

Apakah pihak kepolisian akan berhasil mengamankannya tanpa ada korban luka dari pihak manapun?

Atau aparat terpaksa lakukan tindakan represif dan terpaksa gunakan senpi?


Atau malah akan ada pengadilan warga yang kesal dengan ulah pemuda yang kerap melakukan penganiayaan terhadap siapa pun tanpa pandang bulu, bahkan pernah melukai wanita yang diduga pacarnya serta menganiaya Firman, wartawan dari media IniJabar.com.

Akan kah sang buronan diamuk warga sekitarnya? Akhirnya berhasil diringkus, dan ini di kronologisnya. 

Ketika gerbang pagar besi berhasil roboh dengan cara didorong tarik berulang kali oleh beberapa warga yang turut membantu pengepungan sesekali mundur menjauh karena ancaman obeng dan pisau gergaji besi buatan Aji sang pelaku.

Saat gerbang roboh, serentak beberapa warga dan aparat langsung merangsek ke dalam ruangan dengan beberapa peringatan dari anggota agar jangan melempar batu yang berisiko bisa jadi senjata serangan balik.

Luka tusuk obeng di tubuh Firman yang berhasil meringkus Aji setelah sama-sama terjatuh dari atas asbes. 

Aji pun langsung naik ke lantai loteng belakang rumahnya, dan warga mengejar dipimpin oleh Firman, wartawan yang dulu pernah jadi korban penganiayaan Aji.

Diduga Aji dalam pengaruh obat-obatan atau justru belgi (belagak gila) pasalnya besar dugaan dirinya tak mendapatkan narkoba untuk dikonsumsinya saat dia sedang nagih (sakau).

Beberapa lintingan sinte (ganja sintetis) yang didapat di ruang tamu kediaman Aji Sabtu (5/10/2024)

Karena di ruang tamu ditemukan asbak penuh dengan puntung sinte (ganja sintetis) serta papir (kertas rokok) untuk membungkus rokok sinte. 

Dalam ruangan juga penuh dengan pecahan botol kaca yang dipersiapkan sebagai senjata untuk melukai. Siapa saja yang masuk ke dalam rumah tersangka.

Oleh sebab itu ketika insiden penggerebekan terjadi, seorang aparat Polisi terluka kakinya terkena pecahan botol kaca dimaksud. 

Berikutnya ketika Firman naik tangga loteng belakang rumah diikuti oleh beberapa warga yang juga membawa balok kayu dan potongan kayu mem-backup dirinya, terjadilah bujuk membujuk dengan nada keras agar tersangka yang pernah buron itu mau turun.

Aji setelah diringkus justru oleh korban penganiayaan nya sendiri, digelandang polisi dengan borgol plastik di tangan dan kaki. 

Sepertinya upaya membujuknya berulang kali untuk turun dari loteng belakang rumahnya itu gagal, karena tersangka Aji berulang kali bohong dan enggan turun dengan syarat dia harus membuang pisau dan orangnya sebagai senjata.

Firman sudah hilang kesabarannya, dia menaiki tangga sambil memukul-mukul anak tangga dengan bambu dalam genggamannya.

Akhirnya sempat terjadi perkelahian hingga 3 kali. Pertama saat warga berhasil masuk dan Firman berusaha bela diri ketika Aji menyerang dengan obeng, setelah itu Aji kabur ke loteng, lalu 2 kali terjadi perkelahian di lantai loteng.

Luka di punggung Endut (16) akibat sabetan obeng tersangka Aji

Pada kali ketiga, sebelumnya ada warga sekitar bernama Endut (meskipun badanya tidak gendut) maju menyerang Aji, dan Firman mem- Endut, Aji pun menyerang nya dengan menusukkan obeng ke punggung Endut.

Firman yang berada di belakang Endut pun langsung menyerang mengayunkan bambunya ke arah Aji untuk menangkis serangan obengnya, meski bagian bawah punggung bawah lengannya tertusuk obeng.


Akibat serangannya itu Firman terjatuh karena menginjak asbes yang rapuh oleh berat tubuh besarnya, sedetik kemudian disusul tersangka Aji terjatuh di tempat yang berbeda, karena juga menginjak asbes rumah warga. 

Saat Aji terjatuh, Firman pun langsung meringkusnya dan tak lama kemudian warga ikutan mengeroyok dan Aji pun sempat mendapatkan salam olahraga dari beberapa warga yang sangat kesal dengan polahnya, sebelum akhirnya dibawa ke kantor Polsek Pondokgede. [■]

Reporter: Firman/Sidik - TimRedaksi, Editor
DikRizal
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner Wawalkot