iklan banner AlQuran 30 Juz
iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Tukang Parkir Dikeroyok & Dituding Maling Motor oleh Cewe Provokator

banner

Anak Wartawan, Faris Dikeroyok Remaja, Polisi Diminta Tindak Lanjuti Proses Hukum & Menangkap Pelaku

bekasi-online.com, Jumat, 28 Maret 2025 - 19:41 WIB, SidikRizal

BEKASI KOTA, BksOL — Bermula dari cekcok kecil dari beberapa remaja yang mengunjungi sentra kuliner, yang tak mau bayar parkir setelah selesai makan minum di pusat jajanan milenial paling ramai di jantung kota Bekasi.

Pusat jajanan malam kuliner milenial itu berlokasi di Gedung Kuning (bekas Gedung kantor DPD Golkar) Kota Bekasi, Jl. Jenderal A. Yani, setelah Maghrib, memang cukup ramai seperti biasanya di hari Selasa malam (25/3/2025).

Kegiatan pusat jajanan serba ada ini sudah lumayan ramai sejak Gedung Kuning ini kepemilikannya dimenangkan oleh Andy Salim di MA (Mahkamah Agung) setelah konflik status kepemilikannya melawan Ketua DPD Golkar terutama di bulan puasa Ramadhan tahun 2025 ini.


Pengelolaan lahan parkir pun jadi sumber pemasukan tersendiri bagi manajemen owner Gedung Kuning, dimana masalah perparkiran diserahkan oleh pemilik Gedung, Andy Salim kepada Franky Soplanit lelaki Ambon, yang juga berprofesi sebagai wartawan dan anggota IWOI Kota Bekasi. 

Kronologi kejadian bermula dari sore itu sekelompok anak muda usia sekira siswa SMA selesai makan dan minum di satu pojok kuliner Gedung Kuning dan hendak beranjak pergi lalu membawa kendaraan motor mereka. Tapi saat keluar dari area Gedung Kuning sesuai aturan pengelola gedung, harus membayar parkir sekali kunjung lima ribu rupiah.

Di situlah konflik bermula, pengunjung remaja itu tak mau membayar parkir, sambil memberikan alasan, nanti akan kembali lagi. Melihat gelagat itu, juru parkir berusia bernama Iyus Situmorang tak percaya. Cekcok kecil pun timbul.


Franky Soplanit datang selaku penanggung jawab pengelolaan gedung, dengan usia dan kedewasaannya sebagai seorang yang lebih tua, menjadi penengah masalah untuk mendamaikan. Namun salah satu remaja tersebut berkata kasar dan tak sopan kepadanya. 

Iyus melihat bosnya diperlakukan kasar tak terima, lalu dirinya pun membentak mereka agar jangan buat keributan di tempat parkir itu. Dan meminta mereka juga bayarkan saja uang parkir, selesai urusan.

Franky pun mengingatkan agar mereka jangan parkir di area pinggir jalan protokol Jl. Jenderal A. Yani, karena ada larangan parkir oleh pemkot Bekasi bagi para pemilik gedung di wilayah jalur nasional tersebut. Jadi parkiran harus di dalam area halaman gedung, termasuk Gedung Kuning.

Tapi para remaja tanggung tersebut tak terima, dan mereka berusaha untuk membawa pergi kendaraan mereka tanpa hendak membayar parkir.

Sehingga keributan berlanjut, dan para remaja itu pun akhirnya pergi ke arah Apartemen Center Point.

Sempat pula ada insiden sebelum mereka lari, salah satu pengunjung yang kebetulan petugas intel aparat diduga dari kepolisian, ikut menengahi dan menenangkan keributan dengan cara mengacungkan senpi (senjata apinya) ke atas agar mereka berhenti berargumen apalagi hendak mengeroyok juru parkir, pihak pengelola gedung.
Lalu para remaja dan yang dikenali di antara mereka ada yang bernama AH & AD,  diduga mereka itu mabuk minuman keras itu karena aroma alkohol kuat sekali dari mulut mereka, yang akhirnya lari pergi menuju ke arah apartemen Center Point. 

Semua kejadian itu pun semuanya terekam dari beberapa sudut oleh 3 unit kamera CCTV yang ada di lingkungan Gedung Kuning. Sayangnya di titik tertentu 1 kamera CCTV tak beroperasi alias dalam kondisi off. 

Setelah keributan kecil itu, sekira jam 11:17 malam sesuai dengan waktu rekaman CCTV, datang kembali para remaja yang melakukan keributan dan kali itu mereka datang bersama dengan sekelompok remaja lainnya berjumlah lebih dari 6 orang yang terekam video CCTV.

Kali ini mereka entah bagaimana bisa tahu siapa targetnya justru datang menyerang Faris, putra dari Franky Soplanit, yang kebetulan saat keributan sebelumnya juga berusaha mendamaikan keributan bersama bapaknya.

Sebagai target perselisihan, Fais dikeroyok oleh mereka hingga terjatuh dan lututnya luka dan dipukul dari berbagai arah dan engsel lengan atasnya salah urat.

Fais yang berbadan cukup besar dikerubuti oleh para remaja pun tak diam diri hingga dirinya terluka lumayan.

Dan dalam rekaman video CCTV tampak mereka datang disertai seorang wanita yang diduga bernama SA dan membawa beberapa polisi preman tanpa seragam, yang datang kemudian, setelah dihubunginya melalui telepon seluler.

Sesuai kesaksian Faris, Iyus dan om Franky bahwa Salma datang sambil terus memprovokasi aparat preman sambil berteriak dan menuduh ke arah Franky dan anaknya, telah melakukan "pencurian" motor dari temannya.

Mendengar kekacauan dan pemutar balikan fakta oleh wanita muda tersebut dengan provokasi bahwa juru parkirnya si Iyus dan anaknya Faris dianggap mencuri, Franky berusaha untuk tenang dan menjelaskan duduk perkara sebenarnya. 

Motor yang dikira seperti tuduhan Salma baru saja dicuri itu, sebenarnya sebelumnya hendak dibawa pergi para remaja bilang keributan yang diduga mabuk dan enggan bayar parkir.

Lalu karena mereka tak mau dan tak bisa bayar parkir, setelah argumen keras mereka pun lari pergi meninggalkan motor yang malah diperkirakan di area dilarang parkir oleh pemkot Bekasi.

Franky pun menyuruh anak buahnya, Iyus dan juga anaknya membawa motor pelaku keributan ke dalam di area parkir semestinya.

Lalu itulah yang dituduhkan oleh mereka bahwa motornya dimaling (dicuri), satu tuduhan yang aneh dan dangkal. Apalagi motor mereka dicuri oleh pengelola parkir resmi yang ditunjuk manajemen Gedung Kuning. 

Hingga terjadilah keributan kedua dan kali ini ada aparat kepolisian. Namun akhirnya Faris yang sempat dikeroyok sebelumnya dibawa ayahnya, Om Franky datangi kantor polres Metro Bekasi Kota untuk buat LP (Laporan polisi) setelah sebelumnya diperiksa kan ke RSUD CAM untuk dibuatkan visum et repertum untuk luka-luka akibat penganiayaan pengeroyokan para remaja yang diduga mabuk minuman keras itu. [■] 

Reporter: NurM -TimRedaksi, Editor: SidikRizal/BksOL
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner Wawalkot