iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Membludaknya SMP Negeri Favorit Diserbu Orangtua Murid Lulusan SDN Bekasi

banner

Tren SMPN Favorit Melonjak Naik, Ini Kiat Bagi Ortu Agar Anak Bisa Masuk

Usai Jalur Afirmasi, Jalur Prestasi/Zonasi, Ini Strategi Orangtua Siswa Masukkan Anak ke SMPN Favorit Sesuai Kondisi

bekasi-online.com, Kamis, 26 Juni 2025 - 13:27 WIB, SidRiz

Disdik Kab. Bekasi: Perlu strategi khusus bagi orangtua untuk bisa memasukkan anaknya ke SMP Negeri, jangan terlalu memaksakan diri, karena masih ada jalur lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anaknya. Nah strategi khusus itu bisa dikonsultasikan dengan pihak Disdik mumpung masih ada sisa 2 pekan ke depan

 CIKARANG UTARA  — Besarnya minat sekolah negeri di Bekasi Raya khususnya Kabupaten Bekasi untuk sekolah menengah pertama negeri (SMPN) Favorit seperti SMPN 1 Cikarang Utara dan SMPN 2 Cikarang Utara menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) di Korwil Disdik Cikarang Utara berlokasi di dekat SMPN 1 pada Kamis (26/6/2025). 

Menurut penjelasan AFH, salah satu staf koordinator SPMB wilayah Cikarang Utara, justru padatnya minat orangtua masukkan anaknya ke sekolah favorit harus dengan pertimbangan yang bijak serta adil, demi kepentingan si calon anak didik (calon siswa) di SMP favorit yang dituju. 

1. Jumlah Lulusan SDN di Cikarang Utara (TA 2024/2025)

Saat ini, tidak tersedia data publik resmi yang memisahkan jumlah lulusan kelas VI SD negeri di Kecamatan Cikarang Utara tahun ajaran 2024/2025.

Dari data statistik dari BPS yang telah dikumpulkan oleh BekasiOL, ternyata hanya mencakup jumlah total siswa SD (seluruh jenjang), bukan khusus lulusan VI.

Meskipun dari data statistik tahun 2023 tidak ada angka eksplisit untuk lulusan SD 2023, namun data 2024 memberi gambaran tren sebagai berikut;


Tahun 2024, Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi melaporkan jumlah lulusan SD Negeri se-Kabupaten Bekasi mencapai 58.000 siswa pada PPDB jenjang SMP tahun ajaran 2024/2025.

1. Daya Tampung & Jumlah Diterima ke SMP Negeri

Untuk tahun 2024, tercatat bahwa: Daya tampung SMP Negeri sekitar 28.000 siswa dari total kapasitas SMPN se-Kabupaten Bekasi

Artinya, dari 58.000 lulusan SD, hanya 28.000 siswa yang diterima di SMP Negeri pada tahun tersebut.
Data spesifik untuk 2023 belum ditemukan, tetapi pola umumnya serupa: daya tampung SMP Negeri lebih rendah dari jumlah lulusan SD.

2. Kuota SMPN di Cikarang Utara per Jalur PPDB 2025/2026

Berdasarkan juknis PPDB Kabupaten Bekasi dan pengumuman terbaru:

a. Jalur Domisili (Zonasi)
Kuota minimum: 40–60% dari daya tampung tiap SMP di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya perlu diketahui untuk istilah “zonasi” di SPMB 2025 ini telah diperbarui menjadi “domisili”  

b. Jalur Afirmasi
Kuota: sekitar 15–20%, untuk siswa dari keluarga tidak mampu atau disabilitas  

c. Jalur Prestasi
Kuota: rata-rata 15–25%, tergantung juknis – kombinasi rapor dan prestasi non-akademik  

d. Jalur Mutasi
Kuota maksimal: sekitar 5% – untuk anak orang tua yang pindah tugas atau anak guru

3. Contoh Perhitungan (jika sekolah memiliki 360 kursi)

Jalur % dari total Estimasi Jumlah
Domisili (Zonasi) 40–60% 144–216 siswa
Afirmasi 15–20% 54–72 siswa
Prestasi 15–25% 54–90 siswa
Mutasi ≤5% ≤18 siswa

Contoh di atas bersifat estimasi — kuota bisa berbeda tiap SMP, tergantung jumlah rombel dan ketentuan PPDB lokal.

Rangkuman Akhir
  • Jumlah lulusan SDN di Cikarang Utara 2025: Belum tersedia secara publik; sebaiknya konfirmasi ke Dinas Pendidikan Kab. Bekasi.
  • Kuota SMPN per jalur di Cikarang Utara:
    • Zonasi (Domisili): 40–60%
    • Afirmasi: 15–20%
    • Prestasi: 15–25%
    • Mutasi: hingga 5%
Langkah Berikutnya, Abdul Fatah Hidayat mberikan tips kepada orangtua tentang bagaimana mengatur startegi agar anak bisa masuk sekolah menengah pertama negeri sesuai dengan kapasitas kemampuan akademik si anak.

Sebelum mendaftarkan anak, lulusan SD Negeri, setidaknya orangtua sudah mempersiapkan kelengkapan dokumen kemudian mencari tempat pendaftaran SPMB di sekolah yang mau dituju, lalu mencari narasumber dari pihak petugas Dinas Pendidik setempat, ungkap Abdul Fatah. 

"Setelah itu konsultasikan segala hal terkait dengan prestasi anak dan kemampuan serta peluang yang paling mungkin bagi si anak untuk bisa diterima di sekolah negeri pilhan." ungkap Abdul lagi. 

"Setelah itu pelajari kemungkinan jalur yang dipakai yang paling tepat untuk kesiapan mental dan fisik si anak, mulai dari jalur zonasi atau domisili. Atau melalui jalur afirmasi," imbuh Abdul Fatah. 

Jangan sampai untuk keluarga mampu misalnya salah menggunakan jalur afirmasi yang dikhususkan untuk keluarga miskin atau disabilitas.

Karena dampaknya bisa kurang baik, jika si anak diterima melalui jalur afirmasi yang sementara quotanya juga terbatas hanya 15%- 20% dan besar kemungkinan menimbulkan masalah baru si anak di kemudian hari diterima melalui jalur afirmasi, padahal keluarganya dari kalangan berada atau si anak tak mempunyai disabilitas.


Hal ini bisa jadi bumerang saat proses belajar mengajar telah berjalan, dimana si anak malah takut nyaman jika diketahui oleh siswa lainnya dia masuk jalur afirmasi.

Demikian pula jalur prestasi, akan sangat besar peluangnya diterima di SMPN jika mempertimbangkan prestasi si anak dengan standar minimal nilai yang diberlakukan di setiap sekolah favorit.

"Misalnya di wilayah desa Ciketing Udik, Kecamatan Cikarang Utara ini, tahun sekarang ada 3 sekolah Favorit, mulai dari SMPN1, SMPN 3 dan SMPN 5. Jika tak masuk kualifikasi jalur prestasi di SMPN 1 Cikarang Utara, ya jangan memaksakan diri si anak. Misalnya." imbuh Abdul Fatah kepada BekasiOL, Kamis 26/6/2025 di panitia pelaksana korwil Bekasi Utara.

"Cari tahu standar nilai minimal di setiap SMP Negeri. Jika SMPN 1 dan SMPN 3 minimal indeks prestasi nya 9,3 sementara prestasi anak skornya hanya sampai nilai 8,5 ya berarti jangan memaksakan si anak masuk sekolah tersebut. Kan masih ada SMPN 7 Cikarang." saran Abdul Fatah.

"Atau bisa pertimbangkan zonasi atau domisili, dari tempat tinggal si anak atau rumah orangtuanya. Kan SMPN yang letaknya dekat rumahnya jauh lebih baik dan, lebih aman buat si anak untuk kemudahan proses belajarnya." pungkas Abdul Fatah. [■] 

Reporter: NMR - KotakRedaksi - Editor: DikRizal
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

أحدث أقدم
banner iklan BksOL