iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Katar Bekasi: “Keluar dari Zona Nyaman, Bergerak atau Tinggal Nama”

banner

Katar Bekasi Terus Bergerak Perkuat Pondasi Organisasi, Siapkan Generasi Muda Aktif Membangun Sosial

bekasi-online.com - Kamis, 24 Juli 2025 - 16:19 WIB, NurM - SR

 — CIJERUK, BOGOR | Di sebuah aula sederhana yang dikelilingi kabut tipis pegunungan Cisarua, suara Suryono —yang akrab disapa Ketua Aing— menggema tajam. 

“Kita ini bukan komunitas foto bareng atau kumpulan seremonial,” ujarnya lantang di hadapan puluhan pengurus Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Rabu malam, 23 Juli 2025. “Kalau hari ini tidak bergerak, besok kita tinggal nama!”

Pernyataan itu bukan sekadar retorika. Di acara bertajuk Peningkatan Kapasitas Pengurus Karang Taruna Kabupaten Bekasi Tahun 2025, Ketua Majelis Pakar Karang Taruna tersebut memaparkan strategi transformasi organisasi yang dinilainya sudah waktunya keluar dari zona nyaman.


Karang Taruna Kabupaten Bekasi kini sedang memoles wajah. Di bawah semangat baru, organisasi ini merancang langkah-langkah strategis agar tak sekadar hidup sebagai pelengkap administrasi RT/RW.

"Kita sedang memperkuat pondasi, dari sistem, sumber daya manusia, sampai kepemimpinan. Ini kerja panjang,” ujar Suryono.

Dalam paparannya, ada lima pilar utama yang sedang digarap organisasi sosial ini.
  • Pertama, pengembangan sumber daya manusia (SDM). Bukan hanya pelatihan teknis, tapi juga mentoring antargenerasi agar kader muda tak hanya bersemangat, tapi juga kapabel.
  • Kedua, perbaikan sistem dan proses. Digitalisasi dan penyederhanaan birokrasi internal dianggap mendesak agar organisasi lebih adaptif terhadap dinamika sosial.
  • Ketiga, kepemimpinan yang progresif. Karang Taruna ingin memproduksi pemimpin yang bukan cuma mahir berpidato, tetapi juga peka terhadap masalah sosial, dan punya nyali untuk turun tangan langsung.
  • Keempat, kemandirian dan transparansi keuangan. Karang Taruna kini mendorong diversifikasi sumber dana, termasuk melalui kemitraan strategis. “Tapi harus tetap akuntabel. Uang rakyat, tanggung jawab kita,” ujar Suryono.
  • Dan kelima, tata kelola yang modern, berbasis evaluasi berkala dan transparansi penuh. “Organisasi ini harus kredibel. Relevan. Berdampak,” tambahnya.


Acara pelatihan tersebut menjadi semacam titik tolak. Bukan hanya menguatkan organisasi dari dalam, tapi juga menjadi panggung untuk memicu kesadaran kolektif bahwa Karang Taruna harus menjemput masa depannya sendiri.

“Jangan bangga cuma karena program kita ramai di media sosial. Ukurannya jelas: dampak nyata di masyarakat. Dan itu butuh kerja keras, bukan basa-basi!” ujar Ketua Aing, menutup pidatonya.


Karang Taruna Kabupaten Bekasi, di tengah tantangan zaman dan skeptisisme publik terhadap organisasi kepemudaan, kini mencoba memposisikan diri bukan sebagai pengikut arus, melainkan penggerak perubahan.

Dan jika janji-janji malam itu bisa dijaga hingga ke basis kampung, bukan tak mungkin Karang Taruna akan kembali jadi kekuatan sosial seperti dulu: tajam, relevan, dan dibutuhkan. [■] 

Reporter: FRMN/NMR - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner iklan BksOL