iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Walikota Bekasi Tegaskan Kasus Ratih di RSUD CAM Bukan Malapraktik

banner

Pemkot Hadir Bantu Perbaikan Rumah & Pendidikan Anak Pasien Ratih: Ini Kata Dirut RSUD CAM, dr Kusnanto

bekasi-online.com - Rabu, 2 Juli 2025 - 19:55 WIB, NurM - SidRiz

“Fokus kami saat itu adalah menyelamatkan ibu dan bayinya,” jelas dr. Kusnanto. Terkait kelumpuhan yang dialami Ratih, dr. Kusnanto menyebut keluhan itu baru muncul beberapa bulan setelah persalinan. 

 BEKASI KOTA — Walikota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan bahwa kasus yang menimpa Ratih Raynada (30), warga Kecamatan Mustika Jaya, bukan merupakan malapraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid (RSUD CAM) Kota Bekasi, seperti yang sempat beredar di media sosial. 

Hal ini disampaikan usai kunjungan langsung Tri bersama jajaran Pemerintah Kota Bekasi ke kediaman Ratih, Rabu (2/7/2025).

Dari hasil koordinasi dan audit internal bersama tim medis RSUD CAM, Tri Adhianto menyatakan tidak ditemukan unsur kelalaian dalam proses penanganan medis Ratih.

Penanganan, kata dia, telah dilakukan oleh tim lengkap dokter spesialis, mulai dari obgyn, anestesi, neurologi, paru, hingga bedah saraf.


“Ternyata ini memang sudah ditangani dari berbagai dokter spesialis, dan diinvestigasi oleh satu tim dokter,” ujarnya.

Meski demikian, Pemkot Bekasi tetap memberikan perhatian penuh terhadap kondisi Ratih dan keluarganya. Salah satu bentuk konkret bantuan adalah jaminan pendidikan bagi anak-anak Ratih yang diketahui sempat putus sekolah.

“Pemerintah hadir bukan hanya untuk meluruskan informasi, tetapi juga memberi solusi. Pendidikan anak-anak Ibu Ratih akan menjadi tanggung jawab pemerintah sampai selesai,” ujar Tri.

Selain pendidikan, Pemerintah Kota Bekasi juga akan memperbaiki rumah yang dihuni tiga kepala keluarga tersebut melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Tri juga memberikan apresiasi kepada para tenaga medis RSUD CAM atas tindakan cepat dan profesional saat menangani persalinan Ratih.

“Kita harus berterima kasih kepada para dokter yang bertindak cepat dan tepat saat itu. Mereka berusaha menyelamatkan dua nyawa sekaligus, ibu dan bayinya,” kata Tri.

Ia juga mengimbau agar suami Ratih kembali dan mengambil peran sebagai kepala keluarga.

“Mudah-mudahan suaminya sadar bahwa memang harus sama-sama membangun keluarga. Perlu figur seorang ayah,” tambahnya.


Sementara itu, Direktur RSUD CAM Kota Bekasi, dr. Kusnanto, menjelaskan bahwa Ratih datang dalam kondisi darurat, dengan kehamilan 36 minggu, posisi bayi letak lintang, dan air ketuban terus keluar. Oleh karena itu, tindakan caesar darurat menjadi satu-satunya opsi medis.

“Fokus kami saat itu adalah menyelamatkan ibu dan bayinya,” jelas dr. Kusnanto.

Terkait kelumpuhan yang dialami Ratih, maka dr. Kusnanto menyebut keluhan itu baru muncul beberapa bulan setelah persalinan.

Setelah pemeriksaan lanjutan, Ratih didiagnosis mengidap tuberkulosis tulang yang menyerang bagian leher hingga panggul. [■] 

Reporter: NMR - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

أحدث أقدم
banner iklan BksOL