
Jeda Panjang Dalam Penghormatan Pahlawan Akhirnya Terputus Oleh Inisiatif Bersama Warga Dan Politisi

Minggu pagi, 17 Agustus 2025, sejumlah tokoh lintas partai dan masyarakat turun ke bantaran kali itu untuk melakukan tabur bunga bagi Pahlawan Nasional KH Noer Ali.
Momentum ini tak sekadar seremoni. Kolaborasi yang mempertemukan Anggota DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim, Rudy Heryansyah, Suryo Harjo, Ketua DPC PAN Bekasi Utara Lukman Hakim, hingga Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Muhaimin Jawir, memperlihatkan bahwa perbedaan politik bisa melebur dalam satu tujuan: mengenang jasa ulama pejuang asal Bekasi.
“Ini momen bersejarah bagi Kaliabang. Tiga putra daerah akhirnya bersatu tanpa memandang perbedaan, dan baru terwujud setelah 80 tahun,” ujar Lukman Hakim di lokasi acara.
Acara ini dihadiri pula keluarga besar KH Noer Ali, termasuk cucunya. Kehadiran habaib dan warga sekitar menambah bobot peringatan yang sebelumnya nyaris tak pernah terwujud.
“Tanpa kerja sama, acara tak akan ada. Ini murni bentuk cinta kepada KH Noer Ali,” kata Lukman.
Rangkaian tabur bunga menjadi pintu pembuka bagi agenda lebih besar. Lukman mendorong pemerintah kota membangun monumen, turap, dan taman di Sasak Kapuk agar lokasi itu tak hanya menjadi ruang peringatan, tapi juga destinasi wisata sejarah.
Ia mengklaim Walikota Bekasi sudah berkomitmen merealisasikan pembangunan monumen di lokasi tersebut.
Delapan puluh tahun setelah proklamasi, Sasak Kapuk akhirnya mendapat tempat dalam peta ingatan kolektif Bekasi.


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL