
Ribuan warga Bekasi berjalan kaki Telusuri rute bersejarah dari Alun-Alun M. Hasibuan s/d Klenteng Hok Lay Kiong

Ribuan warga berkumpul, menyandang nomor peserta, bersiap menapaki rute Napak Tilas Bekasi Vol. 6. Walikota Bekasi, Tri Adhianto, berdiri di garis start, membuka sekaligus melepas rombongan.
Acara ini bukan sekadar lomba jalan santai. Konsepnya—walking tour—mengajak peserta menelusuri jalur bersejarah: dari Alun-Alun, melewati Monumen Perjuangan Bekasi, singgah di Rumah Tangsi, menatap dinding tua Masjid Al-Barkah, lalu menyusuri Gedung PMI dan Kali Bekasi.
Di tepian sungai, mereka berhenti di Monumen Kali Bekasi, sebelum langkah terakhir mengarah ke Klenteng Hok Lay Kiong.
Di setiap titik, sejarah berbisik. Kisah perjuangan, jejak arsitektur lama, dan memori kolektif kota berpadu dalam irama langkah ribuan orang.
“Ini bukan sekadar perjalanan,” kata Tri Adhianto. “Ini pengalaman melihat Bekasi dari dekat—lebih hangat, lebih bermakna.”
Bagi Tri, setiap rute adalah pengingat.
Bagi Tri, setiap rute adalah pengingat.
Bahwa kemerdekaan yang diperingati tahun ini—HUT RI ke-80—diperoleh lewat perjuangan panjang.
Wakil Walikota Harris Bobihoe, Ketua TP PKK Wiwiek Hargono, Sekretaris TP PKK Wuri Handayani, Sekretaris Daerah Drs. Junaedi, serta jajaran Forkopimda hadir mendampingi. Peserta datang dari Organisasi Perangkat Daerah, pelajar SMP–SMA, hingga BUMD.
Napak Tilas Bekasi Vol. 6 berakhir bukan di garis finish semata, melainkan di titik di mana sejarah dan kebersamaan bertemu. [■]


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL