Pembangunan Masjid Transit Ini Lebih dari 30 Tahun Terseok-seok, Luput dari Perhatian Pemkot sejak Era Nonon, Bang Pepen hingga Plt Walikota Tri Adhianto
bekasi-online.com, Kamis 3 Agustus 2023, 05:30 WIB, by DikRizal
MARGAHAYU, bksOL — Masjid jami’e yang dulunya dibangun dari sebuah mushola transit di lapangan serbaguna dekat terminal Kota Bekasi beralamat, Q226+Q9X, Jl. Lap. Serbaguna, RT.002/RW.009, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat 17113 ini, secara bertahap telah berangsur menjadi masjid yang bisa dipergunakannuntuk sholat Jumat berjamaah. Seperti pantauan bksOL selama 20 tahun terakhir, dimana masjid ini hanyalah mushola transit kecil yang kiat untuk sholat tak lebih dari belasan jama’ah saja.
Karena lokasi di ujung pojok sebuah lapangan serbaguna dari tanah FASOS (fasilitas sosial) atau FASUM (fasilitas umum) milik pemkot Bekasi, Kelurahan Margahayu, maka wajar saja mungkin hanya Dinsos Kota Bekasi yang memperhatikan pembangunan dan pertumbuhannya menjadi masjid jami’e seperti sekarang ini, dimana dari Dinsos sendiri memberikan bantuan uang donasi sebesar 125.000.000 (seratus dua puluh lima juta rupiah) buat renovasi dan pengembangan pembangunan masjid Al Makmur, demikian ujar H. Hamidin kepada bksOL lewat telponnya hari ini.
Baca juga: Yuk ikutan Polling ke-2 Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024?
Baca juga: Masa Jabatan Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto Akan Berakhir 20 Sep 2023 Besok Bareng 15 Kepala Daerah Lainnya
Padahal tak kurang dari walikota Nonon Sonthanie pernah sholat berjamaah di tempat ini saat masih berbentuk mushola hingga pernah juga dikunjungi walikota Ahmad Zurfaih dan walikota Rahmat Effendi pada masanya, bahkan yang terakhir pernah dikunjungi oleh Plt Walikota Tri Adhianto, namun tak satupun yang memberikan bantuan berupa uang terkecuali dari dinas UPTD yang entah atas perintah walikota atau inisiatif kepala dinasnya sendiri.
Menutut keterangan Ketua DKM, bantuan uang untuk renovasi pengembangan pembangunan konstruksi bangunan Masjid Al Makmur datangnya baru dua kali. Yang pertama dari PDAM Tirta Pattiot sebesar 50juta dan dari Dinsos Kota Bekasi sebesar Rp125juta, beber Ketua DKM Al Makmur, H. Hamidin kepada bksOL di bulan Ramadhan lalu juga penegasannya kembali tadi siang lewat whatsapp nya.
Baik Pak Rahmat Effendi sebagai walikota maupun pak Tri Adhianto sebagai Plt Walikota, gak pernah sekalipun merogoh kantongnya pribadi untuk membantu donasi pembangunan renovasi dan pengembangan masjid.
“Sementara waktu ini kami pengurus masjid hingga saat ini tak pernah mendapatkan donasi dari bacaleg partai mana pun termasuk partai yang dekat kantornya dari masjid,” koreksi H. Hamidin tentang pemberitaan sebelumnya yang mengatakan ada bacaleg atau caleg dari parpol tertentu yang pernah berikan bantuan donasi untuk pembangunan masjid. Satu-satunya sumber donasi untuk kemakmuran masjid hanyalah dari shadaqoh jatmriyah jamaah masjid yang datang dan mengisi tromol kotak amal, tambah pengurus masjid lainnya.
Apa karena masjidnya yang tidak strategis dan jamaahnya hanya orang-orang yang transit dari stasiun Kereta Api Bekasi Kota melewati Terminal Bekasi, jadi dianggap tak punya nilai politik, buat para pejabat atau bacaleg partai mana saja kecuali sedikit saja yang peduli mengisi kotak amal masjid, beber Ketua DKM tampak prihatin dan sedih.
Pengamatan bksOL pun sebenarnya juga seperti itu, karena lokasinya yang tidak punya basis jamaah tetap dan menguntungkan secara perolehan suara, maka nyaris tak ada tokoh partai politik satu pun yang meliriknya untuk diberi bantuan khusus agar penyelesaian pembangunan masjid jami’e Al Makmur ini segera terwujud.
Seorang jama’ah yang tak mau disebut namanya juga mengatakan, “Masjid ini gak ada jamaah tetapnya, jadi kalau ada bacaleg yang biasa datang bersilaturrahmi ke masjid untuk berjumpa dengan warganya, masjid ini pasti bukan pilihan utama.”
Pantas saja pejabat sekelas Tri Adhianto, Plt Walikota yang September 2024 tanggal 20 besok akan berakhir masa tugasnya, pun gak memanfaatkan waktunya yang tersisa untuk memberikan bantuan donasi renovasi masjid di fasos dan fasum pemkot sama sekali. Padahal kalau saja dia mau memberikan sekadar bantuan baik dari kantongnya pribadi atau dari kas dartah, bisa dipastikan pencalonan dirinya sebagai walikota Bekasi di tahun 2024 akan jadi perhatian dan pertimbangan kaum muslim yang kritis di Kota Bekasi, ujar seorang jamaah Abu Nurem, yang sudah sholat di masjid itu sejak zaman Ahmad Zurfaih kepada bksOL.
Bisa jadi ini terseok-seok pembangunannya selama hampir tiga dekade hingga kini belum juga selesai, miris melihatnya dikarenakan tak ada satupun walikota yang serius memperhatikan pembangunannya, kecuali kepedulian warga jamaahnya saja yang bila dihitung dengan jari tak terlalu banyak juga. Kecuali sholat Jumat betjamaah, tak banyak yang datang untuk memakmurkan masjid yang memang dikenal dari dulu sebagai bekas mushola transit semata.
Semoga saja setelah pemberitaan ini, pemkot Bekasi memperhatikan pembangunan banyak masjid kecil yang sedang dalam proses renovasi di seluruh pelosok kota Bekasi dan sekitarnya. Semoga. [*]
Reporter: DikRizal, Editor: AbuNurMuhammad
Jangan harap Plt Walikota seperti pak Tri Adhianto bisa terpilih lagi untuk jadi walikota oleh warga muslim di sekitar jamaah masjid. Kepedulianjya kepada pembangunan masjid masih dinilai minus dan tak ada perhatian sama sekali. Berani taruh saya, kalo dia menang dalam pilkada 2024 nanti, mana pernah dia peduli pembangunan masjid di seluruh kota Bekasi!
ReplyDeleteYakin banget Pak klo pak Tri Adhianto gak akan peduli? Dia kan muslim juga dan kepedulian kepada muslim di Kota Bekasi lumayan banyak kok diberitakan media. Meskipun saya gak milih dianlarena alasan partainya yg dikenal gak peduli umat Islam, saya kenal kok Mas Tri ini orang baik. Cuma partainya aja yg kurang pas buat dia.
ReplyDeletePost a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL