
A Moreno: Sampai Jam Berapa Walkot Bareng Warga di Tenda Pengungsian Lalu Balik ke Hotel? Cuma Jam 19:00 WIB
bekasi-online.com, Rabu, 5 Maret 2025 - 19:57 WIB, DikRizal/WidyBEKASI KOTA, BksOL — Setelah ditegur keras oleh Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (4/3/2025) kemarin, Tri Adhianto memulai aksi yang lebih intens ke tengah warga terdampak musibah banjir.

Di tengah situasi pasca banjir yang melanda Kota Bekasi, Walikota Tri Adhianto hari ini memilih untuk tidak hanya sekadar memantau dari jauh.
Seharian penuh, ia berada di wilayah terdampak, berpindah dari satu titik ke titik lain, memastikan warganya mendapatkan bantuan dan kebutuhan yang layak.
Menjelang maghrib, ia tiba di salah satu lokasi pengungsian, duduk bersila di antara warga, berbuka puasa bersama mereka yang kehilangan rumah dan kenyamanan akibat banjir.
“Tidak ada yang bisa menggantikan kenyamanan rumah sendiri, saya paham itu. Tapi di situasi ini, kita harus kuat bersama. Saya ingin memastikan bahwa warga Bekasi tidak merasa sendirian," katanya pelan.
Agung Moreno saat di tempat penampungan warga Pondok Gede Permai (4/3/2025)
Suasana di pengungsian terasa hangat meski di tengah keterbatasan. Anak-anak berlarian di antara tenda, sementara ibu-ibu sibuk membagikan makanan.
Ia juga berbincang dengan para relawan dan tenaga kesehatan yang tanpa lelah bekerja untuk membantu para korban.
Namun, tak hanya berhenti di situ, Tri Adhianto juga menegaskan bahwa proses pemulihan (recovery) pasca-banjir sedang dilakukan. Pemerintah Kota Bekasi telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar warga bisa kembali ke rumah dengan aman.
"Saat ini fokus kita pasca banjir adalah recovery, penurunan alat berat untuk membersihkan sampah dan puing serta mengerahkan damkar dan pompa untuk membersihkan lumpur dan sisa genangan," ujarnya.
Tri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi bencana ini dengan semangat kebersamaan. "Ini adalah ujian bagi kita semua." ujar Tri.
Tri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi bencana ini dengan semangat kebersamaan. "Ini adalah ujian bagi kita semua." ujar Tri.
"Saya pastikan bahwa saya berada di tengah masyarakat, bekerja semaksimal mungkin agar banjir ini bisa ditangani dengan baik. Mari kita hadapi bersama, saling membantu, dan terus bergotong royong untuk Kota Bekasi yang lebih baik," tutupnya.
Ia tak sekadar datang dan pergi, tetapi benar-benar memastikan setiap laporan ditindaklanjuti.
Hadir pula tokoh muda, Agung Moreno di lokasi penampungan perumahan Pondokgede Permai, ketika ditanya, sampai jam berapa Wali kota adalah di tempat penampungan bersama warga?.
Baca juga: A Moreno: Emang gak seperti kami, Pak Tri seharian di tempat pengungsian, sedangkan kami semalaman
Agung Moreno menjawab, "Coba tebak aja lah, sampai jam berapa dia buka puasa bersama dengan warga di tenda evakuasi? Yang jelas saya lihatnya beliau pulang, sekitar jam tujuhan."
Baca juga: Ini Riwayat Bekasi Tenggelam Oleh Banjir & Metode Pemerintah Mengatasinya Selama Beberapa Rezim
Positive thinking aja dulu, mungkin walikota mau sholat Isya dan Tarawih. Kan sholat jama'ah juga besar pahalanya. Sama dengan pahala seorang pemimpin yang peduli dan ikut merasakan kesulitan warganya yang terkena musibah.
Susahnya ketika rumah terdampak banjir, tinggal di penampungan yang tentunya tidak nyaman, walikota ingin ikut merasakannya sambil buka puasa. Sebelum kembali ke Hotel untuk istirahat nyaman. [■]
Reporter: Ndoet(DokPim)/Widy, Editor: SidikRizal/BksOL


إرسال تعليق
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL