iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Masalah Status Aset 2 PDAM Bekasi Tak Jelas, Mahasiswa Demo di Tirta Bhagasasi

banner

Aksi Demo Terkait Masalah Aset PDAM Tirta Bhagasasi Yang Tak Transparan Yang Berada Di Wilayah Kota Bekasi


 BEKASI TIMUR — Puluhan Aktivis Mahasiswa Bekasi melakukan aksi di depan Kantor PDAM Tirta Bhagasasi di jalan Kalimalang, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

‎Aksi ini merupakan buntut dari permasalahan aset PDAM Tirta Bhagasasi yang dinilai Tidak Transparan yang berada di wilayah Kota Bekasi.

Baca juga: Tukar Guling Penyerahan Aset & Layanan Perumda Pemkot Pemkab Bekasi Baik Tirta Patriot Maupun Tirta Bhagasasi

‎Dalam orasi nya, Mahasiswa pertanyakan terkait aset PDAM Tirta Bhagasasi ke PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi yang kuat ada nya indikasi korupsi yang terjadi di dalam nya.

‎Menurut Ketua FORSI, Rion Ilhamsyah dalam wawancaranya mengatakan, "Seluruh aset milik pemerintah tak boleh digunakan atau menjadi kepemilikan pribadi kecuali melalui mekanisme sesuai perundang-undangan,"

Namun dalam hal ini tak ada transparansi kemana larinya aset PDAM Bhagasasi khususnya yang ada di "Poncol", lanjut Rion

"Ini kemudian jadi pertanyaan bagi kami, dan memunculkan asumsi dugaan korupsi yang dilakukan mafia di tubuh PDAM Bhagasasi, kita akan melakukan aksi kembali di minggu depan dengan masa aksi yang lebih banyak dan terus menerus sampai isu ini menemukan titik terang." tutupnya.


‎Adapun tuntutan aksi Demonstrasi ini para Aktivis Mahasiswa Bekasi yakni :

‎1. Mendesak jajaran direksi yang terlibat korupsi aset milik PDAM Tirta Bhagasasi untuk mundur dari jabatannya

‎2. Mendesak kejaksaan untuk mengusut dan mengaudit aset Poncol milik PDAM Tirta Bhagasasi. 

‎3. Mendesak Bupati Bekasi memecat jajaran direksi PDAM Tirta Bhagasasi yang menjadi mafia aset di kabupaten Bekasi.

Sementara itu Pengamat sosial dan sistem manajemen pemerintahan, Sidik Rizal Warkop, turut menyindir tajam polemik aset PDAM yang tak kunjung tuntas.

Menurutnya, status aset dua PDAM ini lebih misterius daripada status hubungan situationship anak muda zaman sekarang. 

“Sudah puluhan tahun pacaran antara Pemkot dan Pemkab, tapi nggak pernah nikah resmi. Giliran ditanya soal status, jawabannya: ‘Masih proses’, ya ampun... ini aset atau hubungan tanpa kejelasan?” celetuknya sambil tertawa getir.

Sidik juga menyoroti aksi demo mahasiswa yang justru dianggap angin lalu oleh pihak-pihak terkait. “Mahasiswa sudah panas-panasan di depan kantor PDAM, tapi pejabatnya adem seperti ruang rapat ber-AC. 

Mungkin mereka pikir air Tirta Bhagasasi itu bukan buat rakyat, tapi buat menyiram ego pejabat yang takut kehilangan kursi,” sindirnya.

Ia pun menyebut bahwa transparansi aset seharusnya tak perlu ditunggu dengan demo, cukup dengan niat politik yang jernih—sayangnya, niatnya kering, airnya yang ngalir terus.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kisruh aset PDAM ini menunjukkan betapa birokrasi di daerah sering kali lebih sibuk menjaga gengsi ketimbang menyelamatkan fungsi.

“Cuma di Bekasi, air bisa mengalir, tapi informasi tentang asetnya malah mampet. Jangan-jangan meteran air rakyat lebih transparan ketimbang dokumen kepemilikan aset di meja direktur,” tutup Sidik sambil menyesap kopi hitam—yang katanya, “setidaknya lebih jelas dari nasib aset PDAM hari ini.” [■] 

Reporter: NMR - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner iklan BksOL