
Rivalitas Halus Antara Wiwiek Hargono dan Wuri Handayani, Disindir Tajam Fungsionaris Gerindra IHT
Di balik gemerlap organisasi perempuan di Bekasi, ada cerita tentang dominasi satu nama: Wiwiek Hargono. Sementara mitranya, Wuri Handayani, masih dipandang sekadar pelengkap. Dominasi Wiwiek dan Senyapnya Wuri, harus diseimbangkan, kata Ibnu Hajar Tanjung.

Dari kepengurusan PKK hingga sejumlah wadah perempuan dan sosial, Wiwiek dianggap terlalu dominan.
SidikWarkop nyeletuk: “Lah, kalau ada lomba 17 Agustus, pasti semua panitia juga Wiwiek lagi, Wiwiek lagi. Ketua lomba balap karung pun bisa jatuh ke dia.”
Di sisi lain, publik mulai membandingkan kiprah Wiwiek dengan Wuri Handayani, istri Wakil Walikota Harris Bobihoe.
“Ibu Wuri juga punya kapasitas organisasi, mestinya diberi ruang,” kata Ibnu Hajar Tanjung (IHT), fungsionaris Partai Gerindra Kota Bekasi, Kamis pekan ini (2/10/2025).
SidikWarkop menimpali: “Ruangnya ada, bang Tanjung, tapi mungkin masih dikunci pakai gembok komando istri wali. Eh maaf, keceplosan!”
“Ada baiknya dibagi peran agar sinergi tercipta,” ujar Bang Tanjung. Ia menilai, Wuri Handayani memiliki pengalaman panjang di komunitas sosial sehingga layak memimpin salah satu organisasi resmi di tingkat kota.
Komentar Sidik semakin satir: “Nah, ini kayak main Mobile Legends. Kalau satu hero terus yang dipakai, tim jadi nggak balance. Harus ada tank, support, jungler. Nggak bisa mager doang.”
Isu rivalitas dua istri pejabat ini memang kerap menjadi bahan obrolan kalangan aktivis hingga warga di akar rumput.
Dominasi Wiwiek dianggap menguat seiring jabatan Tri Adhianto sebagai Walikota,
sementara Wuri masih menunggu ruang untuk tampil.
SidikWarkop mengomentari dengan berteori, “Entah masalah apa, saya melihatnya istri walikota sejak awal kampanye berpasangan memang mencoba untuk kompak dengan istri wakil walikota. Lihat saja, mulai dari nama saja, istri Tri Adhianto yang nama lahirnya Dwi Setyowati ini, mencoba menyelaraskan namanya biar inisialnya mirip dengan Wuri Handayani. Sama-sama WH, kan? DS jadi WH, Wiwiek Hargono. Biar apa!?”
Sementara pemerhati politik lokal pun menilai, gesekan semacam ini lumrah dalam dinamika elit daerah.
“Biasanya, organisasi istri pejabat memang jadi etalase politik rumah tangga,” kata seorang pengamat di Bekasi.
Satire SidikWarkop: “Etalase sih boleh, tapi jangan kayak toko kelontong. Semua barang dipajang, giliran ditanya stoknya habis.”
Meski tak ada pernyataan resmi dari kedua pihak, publik Bekasi menunggu bagaimana kelanjutan kisah ini. Apakah panggung organisasi akan tetap milik satu orang, atau akhirnya terbagi rata?
SidikWarkop menutup: “Kalau masih rebutan, mending diundi aja pakai arisan warkop. Hadiah pertama: kursi ketua PKK atau Ketua KORMI, misalnya nih ya.” [■]
إرسال تعليق
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL