iklan pilkada KPU 2024
iklan header pilkada 2024
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

RM Sangkuriang Jl. Sapta Pesona Jatiasih Bekasi

banner
Memburu 
SUP GURAME KEMANGI PEDAS
dan 
PATIN BAKAR OMEGA 3

Petualangan kali ini membawa saya harus mengunjungi RM Sangkuriang yang berasitektur sederhana dan berkesan kumuh serta ndeso! Beruntung sekali saya juga bisa bertemu dengan sang pemilik, Yarhan Muzal. Meski orang Palembang, Yarhan ternyata sangat menyukai masakan khas Sunda. Baginya kegemaran orang Sunda menggunakan bahan baku alami dan serba mentah atau lalap-lalapan sangat menyehatkan. Bahkan sebagian besar orang luar negeri terutama dunia barat mulai beralih ke makanan yang serba alami dengan bumbu-bumbu rempah alami.

Termasuk dalam hal ini tumbuhan yang dipakai sebagai bahan dasar sayuran dan bumbu adalah tanaman organik. Tumbuhan organik biasanya memang menggunakan pupuk alami dan tanpa menggunakan pestisida. Tak heran bila Yarhan Muzal pun mencoba bisnis ekspor rempah seperti kopi ke Eropa dimana di sana sedang trend menggunakan bahan makanan dan minuman organik.

"Kalau mau tahu, sayuran yang berulat itu jauh lebih sehat dibandingkan dengan sayuran yang mulus bersih tak berlubang-lubang," ungkap Yarhan kepada kelanakuliner. Ternyata sayuran yang berlubang-lubang itu tidak menggunakan pestisida, dan itu berarti jauh lebih sehat dibandingkan dengan sayuran yang mulus penampilannya tapi berpestisida.

Bicara tentang tanaman organik, tentu akan lebih menarik lagi bila kita mengetahui apa saja menu andalan di resto yang serba lalapan dan serba ikan ini. Satu menu unggulannya adalah Sup Gurame Kemangi Pedas, yang sudah dua kali kelana kuliner cicipi. Satu di RM Kampung Sangkuriang Jatiwaringin dan satu lagi RM Sangkuriang Jatiasih. Sepertinya standardisasi rasa sangat dipegang oleh kru RM Sangkuriang. Tak ada beda rasa yang jauh antara menu di Jatiwaringin dengan yang di Jatiasih.

Agar lebih lengkap lagi perbandingannya, maka Sup Gurame Kemangi Pedas bisa dibandingkan dengan Sop Gurame Pendekar Gurame Aqua Resto Komsen Jatiasih. Yang terakhir ini adalah sebuah rumah makan yang terletak kira-kira 500 meter dari RM Sangkuriang ke sebelah utara. Bila sajian di RM Sangkuriang lebih pedas dan aroma kemangi serta seledrinya yang begitu kental, maka sop gurame di Pendekar Gurame Aqua Resto tersaji dengan kompor pemanas yang tetap menyala di atas mangkoknya. Keduanya sama-sama menyajikan ikan gurame ini dengan rasa pedas dan gurih yang sangat nikmat.

Bila Pendekar Gurame sajian sop guramenya selalu panas dengan api stove yang selalu menyala, maka RM Sangkuriang, sajian sop gurame kemangi pedasnya terasa hangat hingga suapan Anda terakhir karena rempah dan aroma bumbunya yang dibuat secara khusus sehingga terasa pedas luar biasa dan pas dengan gurih lezatnya kuah kaldu ikan segar yang langsung diambil dari kolamnya. "Tak ada di tempat kami yang menggunakan ikan frozen, semuanya langsung diambil hidup-hidup dari kolam, sehingga min yak ikannya masih banyak dan segar untuk dibuat kaldu ikan guramenya seperti yang Anda sedang nikmati ini," jelas Yarhan.

Sebagai pelengkap, kini RM Sangkuriang juga menyajikan menu ikan patin atau yang lebih dikenal dengan nama ikan Cod (Kod) bagi orang barat. Ikan patin memang sangat kaya dengan omega 3, sehingga wajar saja bila ikan kod ini dijadikan minuman suplemen penting bagi anak-anak di perkotaan. Ikan Patin itu mengandung sedikitnya 3% dari minyaknya itu adalah Omega 3. Karena kekayaan kandungan gizi inilah, maka sang pemilik yang pernah bekerja di beberapa restoran besar ini menyajikan menu Ikan Patin Bakar ala RM Sangkuriang.

Bagi lelaki kelahiran Palembang, tepatnya di Pager Alam, tanggal 15 Agustus 1970 ini berpromosi yang paling efektif adalah dengan membuat sebuah sajian yang berkualitas dan enak. Pengalaman pelanggan menikmati sajian hidangan inilah yang akan diceritakan ke semua orang sebagai sarana promosi yang paling sering dilakukannya selama ini.

Media cetak Kompas memuat liputan khusus tentang wisata jajan makanan di daerah jatiasih ini. Jalur Jatiasih yang aksesnya bisa menuju ke 5 kota di sekitarnya ini memang cukup ramai dengan wisata kuliner, dan salah satu liputan khas Kompas adalah Jalan-Jalan Berburu Kuliner di Jatiasih. Dalam satu bahasannya, Nama Sama Rasa Berbeda menjelaskan tentang sajian Sup Ikan Gurame ala khas masing-masing resto yang berjarak tak lebih dari 500 meter ini.

Kelana kuliner melihat keunikan lain yang melengkapi interior desain di RM Sangkuriang. Salah satunya adalah koleksi tanda tangan di atas bahan flexi putih dilengkapi nama dan nomor telepon. Memang bagi orang yang baru pertama kali berkunjung ke RM Sangkuriang, kesan berbeda akan terasa saat memasuki RM Sangkuriang. Sebagai patokannya adalah banyaknya kendaraan mobil diparkir di halaman resto bernuansa saung ini yang menunjukkan bahwa restoran ini mempunyai sajian lezat.

Kesan kuno dan tua dari bangunan rumah makan Sangkuriang disebabkan memakai hiasan batu-batu kali besar di sebagian besar dindingnya. Dan saat kita masuk ke dalamnya maka tampaklah bahwa bukan hanya dinding batu saja yang ada di dalamnya, tapi dinding gedek (jalinan bilik bambu) khas saung dengan soko guru berupa bambu besar. Kuat sekali kesan pedesaan yang dirasakan sehingga terasa hadir romantisme jadul di dalamnya. Ditambah lagi kursi dan meja yang ada dilengkapi pula dengan beberapa saung tempat lesehan, dimana kita bisa bersantai memanjakan tubuh kita untuk berselonjoran, bahkan tidur-tiduran bila perlu.

Seperti yang telah diceritakan pada awal tulisan, Yarhan yang asli kelahiran Palembang tahun 1961 ini memprioritaskan masakan Sunda di RM Sangkuriang-nya seperti Nasi Timbel, Karedok Ulek, Sayur Asem, Ikan Peda Bakar, Pete Bakar/Goreng, dan Sambal Dadak. Untuk menu favoritnya adalah Sup Ikan Gurame dan Ikan Patin Omega 3 Bakar. Kesadaran masyarakat akan kandungan gizi dan kesehatan membuat menu Ikan Patin Omega 3 ini jadi pilihan utama para pelanggan.

Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya kini bisa berkelana kuliner tanpa jauh-jauh mencari wisata ke luar kota seperti Bandung atau Bogor yang lebih sering macet. Lebih bila kita mencoba wisata kuliner ke daerah Jatiasih karena di samping suasananya yang mirip dengan atmosfer pedesaan ada juga yang memiliki konstruksi desain seperti villa di pegunungan. Pastinya bisa menghilangkan rasa rindu kita terhadap kampung. Salah satunya adalah RM Sangkuriang yang kini memiliki 5 cabang kemitraan yang tersebar di Bandung, Subang dan Cibubur, dan Jatiwaringin serta Cempaka Putih Jakarta.

Satu lagi yang bisa jadi penguat mengapa orang mau berkunjung makan di tempat ini adalah penawaran yang menarik bagi para tamunya. Para tamu dipersilahkan membubuhkan nomor telepon dan tanda tangan di bahan flexi putih yang ditempel di dinding. Siapa pun yang membubuhkan nama, tanda tangan dan nomor teleponnya akan mendapatkan satu menu gratis selama setahun penuh setiap kali berkunjung kembali. Sepertinya tawaran ini sangat menarik, karena hampir setiap dinding bilik bambu dipenuhi oleh tanda tangan. Jangan heran bila ada artis atau selebritis yang bertanda tangan dan memberikan nomor HP mereka. Menarik bukan?

Bila Anda tertarik untuk berkunjung atau justru mau buka kerjasama mendirikan restoran seperti RM Sangkuriang, silakan hubungi (021) 9346.1965

Sidik Rizal - kotabekasihotnews.blogspot.com

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner Cawalkot