contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Durenjaya Bekasi Timur Banjir Lagi

banner

MasTri, Plt Walikota Diminta Atasi Banjir dengan Segera untuk Kawasan Bekasi Timur oleh Warga Penyintas

bekasi-online.com, Selasa 28/02/2023, 14:00 WIB

Banjir hanyalah genangan air sebetis orang dewasa.
Masalahnya ini sebetis Hulk, Bro! Masak gak paham juga sih?


DURENJAYA, bekasiOL -- Warga kembali menerima hadiah banjir dari melimpahnya curahan hujan yang terjadi sepekan terakhir. Meskipun banjir hanya terjadi di beberapa tempat.


Baca juga: Tiga Hari Hilang Setelah Hujan Deras Dikira Karena Mengkritik Pemerintahan Jokowi, Gak Tahunya Hanyut Karena Banjir Kali Kranji Baru


Menaiknya jumlah debit air hujan selama beberapa hari terakhir membuat kali pembuangan air di area dataran terendah kota Bekasi, yakni kelurahan Durenjaya khususnya perumahan Durenjaya dan sekitarnya, tidak mampu lagi menampung sementara aliran air sungai, sehingga meluap ke jalan raya, bahkan tak jarang membuat meluap emosi warga sekitar.


Baca juga: Banjir Di Durenjaya Bekasi Timur Harus Jadi Prioritas Perhatian Pemkot Bekasi Awal Tahun 2023 Ini


Liputan kali ini mencatat, yang terdampak banjir Wilayah Blok D RW 009, Blok C RW 010, Blok B RW 011, Blok A RW 012 dan komentar seorang warga Durenjaya yang tak mau disebut nomor rekeningnya, menyampaikan, "Alhamdulillah, semua wilayah tidak terkena dampak air bah seperti kisah banjir Nabi Nuh," ujar Mas Jek yg namanya minta disamarkan.



"Hanya banjir genangan air sebetis orang dewasa, setidaknya seukuran betis Hulk, buat yang paham aja lah," tambahnya melucu menahan keresahannya.


Baca juga: Banjir Kota Bekasi Mulai Makan Korban 1 Anak Hanyut di Kali Cakung Kranji Bekasi Barat


Bukan salah siapa-siapa mengapa banjir ini terjadi. Semuanya adalah kehendak Allah semata. Itu hakikat terjadinya banjir yang sekarang sedang dinikmati warga komplek perumahan Durenjaya. Termasuk di dalamnya keluarga penulis, sadar betul penyebab banjir adalah air hujan bukan lembaran kertas duit yang enggan kunjungi kantong warga, tapi membuat banjir air mata kenapa bansos tak kunjung tiba.


Bahkan sampai jelang Isya Selasa 28/02/2023,
pun bnjir belum juga surut permukaan airnya.


Tapi jika diteliti lebih jauh, kawasan perumahan yang berada di dataran paling rendah di wilayah kelurahan Durenjaya ini memang harus tertimpa nasib yang kurang beruntung, jika tak mau dibilang sial karena salah memilih pemimpin daerah pada pilkada beberapa tahun lalu.



Proyek revitalisasi kali sodetan di perumahan Durenjaya dinilai kurang berhasil, karena hanya kali sodetan di jalan baru mulai dari pertigaan Juanda RS Bela menuju underpass Durenjaya saja yang direvitalisasi, sedangkan kali kecil di dalam perumahan Durenjaya belum secara maksimal digali dan dikeruk kedalamannya sehingga ketika diguyur hujan berkepanjangan seperti beberapa hari terakhir, dan tak sanggup lagi menampung aliran sungai yang melimpah secara perlahan tumpah ke tengah jalan raya sepanjang jalur perumahan warga. Menampung aliran sungai saja tak bisa apalagi menampung kerinduan warga akan daerah bebas banjir. Hehehe.


Bahkan mobil milik warga saja terpaksa mandi hujan di depan rumah mereka yang kebanjiran. Berkah tersendiri buat mereka yang mobilnya jarang dicuci di laundry. Karena banjir ya terpaksa di laundry kan?

Sebenarnya sejak 1986-an perumahan Durenjaya yang dulu adalah area persawahan dan lapangan rerumputan ini termasuk daerah yg subur dan digenangi air hujan setiap tahunnya. Setelah beberapa tahun pembangunan perumahan dengan bantuan subsidi dari pemerintahan pusat maka tak beda jauh dengan komplek perumnas yang di bangun di beberapa tempat di wilayah kota administratip pada masa itu.


Baca juga: Program Penanganan Banjir dengan Pematusan Saluran Air Dinilai Masih Reaktif Belum Antisipatif


Setelah berubah pemerintahan daerah kota menjadi pemerintah kota Bekasi dan berganti walikota, Durenjaya menggeliat pembangunannya jadi komplek perumahan yang semakin lama setiap tahunnya bertambah kepadatannya.


Sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA mulai dibangun termasuk fasilitas rumah ibadah masjid dan gereja serta yang paling akhir dibangunnya ruko oleh pihak swasta dan perorangan dan kemudian berdirilah minimarket waralaba beberapa titik membuat Durenjaya sebagai perumahan warga yang lengkap, padahal banjir 5 tahunan selalu saja hadir tanpa pernah absen. Apalagi izin sakit gak datang. Gak pernah dong!


Di periode kepemimpinan walikota Ahmad Zurfaih dan berganti ke walikota berikutnya Mochtar Mohamad, hingga walikota Rahmat Effendi dan Ustadz Syaikhu dan kini dipimpin Plt walikota Tri Adhianto, masalah langganan banjir di perumahan Durenjaya mulai dibuatkan solusi infrastrukturnya.


Baca juga: Plt Walikota, MasTri Masih Utang Janji Penanggulangan Banjir di Kota Bekasi Di Saat Bekasi Sedang Ulang Tahun ke 26


Namun hal itu dilakukan secara bertahap dan terlalu rentan menghadapi kemungkinan terburuk ancaman banjir di masa depan, yang tak terpikirkan dengan perubahan iklim ekstrim di tahun 2010-an. Puncaknya 2017 lalu hingga sekarang karena dampak pemanasan global, dimana perubahan iklim yang ekstrim membuat curah hujan berkepanjangan dan melimpah debit airnya. Hal itu sama sekali tidak terantisipasi oleh pemkot Bekasi hingga kini, kalau tak mau dibilang "gak kepikiran" ya. Hehehe.

Isyu global warming mungkin dianggap dongeng dunia, tapi dampaknya nyata di dunia kecil Bekasi Timur. Wajar saja beberapa warga senior melihat bahwa pemkot Bekasi yang sekarang seolah tidak serius mengantisipasi musibah banjir yang akan selalu terjadi di Durenjaya.

Sekali lagi warga menyikapi banjir secara positif,
tak ada keluhan apalagi teriak, "Ini salah pak Walikota!"
Justru inilah sebab kenapa warga Durenjaya sering jadi juara
Lomba Mancing. Kesabarannya benar-benar sudah teruji.

Bang Ari (bukan nama sebenarnya) seorang warga yang telah lama tinggal di Perumahan Durenjaya sejak 1991 ini berujar, "Gak peduli siapapun pemimpinnya kota Bekasi ini, mereka seharusnya mengetahui ancaman banjir di daerah dataran yang paling rendah di Bekasi Timur, harusnya memikirkan tata kelola ruang kota.

Bisa dilihat grand design tata ruang yang harusnya jadi skala prioritas malah gak jadi fokus perhatian khusus walikota," ujar Ari berapi-api sampai rambutnya seolah terbakar emosi.


Pasti pembaca bertanya kan, apakah ini
hasil mancing di saat banjir? Ya bukan lah!
Ini hanya bukti juara mancing bisa dapat ikan sebesar ini
kalo peancingnya punya pengalaman sering kebanjiran.

"Termasuk mas Tri Adhianto selaku Plt walikota yang sekarang. Jangan mengabaikan pembangunan berdasarkan konsep tata ruang yang terintegrasi dan terkontrol secara rutin dari tahun ke tahun, sehingga masalah banjir tahunan seperti ini gak terjadi lagi di Durenjaya." beber Ari, yang kali ini rambutnya gak membara. Rupanya rambutnya memang dicat oranye.

Revitalisasi Pasarbaru Durenjaya yang kemarin dalam penanganan ketertiban dan kebersihan linglungannya dikenakan sistem zona merah pada jam-jam tertentu operasional para pedagang untuk berjualan. Masih tampak limbah dagangan pasar yang menggunung dan kadang pembuangannya baru di atas jam 07:00 wib diangkut oleh dinas kebersihan dan diawasi beberapa petugas satpol PP, jelas Ari lebih lanjut.

Harusnya kan sebelum jam 07:00 WIb pasar sudah beraih dari limbah dan underpass tidak macet serta jalan raya bersih dari segala sisa sampah para pedagang sayuran yang lapaknya justru ada di luar area penjualan resmi Pasarbaru, pungkas Ari.


Yuk kita ikutan polling menentukan siapakah CALON BUPATI BEKASI pd pilkada 2024 mendatang, dengan klik foto berikut ini.


Inilah yang secara bertahap membuat timbunan sisa sampah meskipun sedikit nyangkut entah dimana, meskipun oleh Dinas Lingkungan & Kebersihan Kota Bekasi sudah angkut dan buang ke TPA Limbah Bantargebang.

Ditambah proyek revitalisasi kali sungai dalam perumahan Durenjaya yang juga tak kunjung selesai teruyama di ujung kali dekat Cafe Balai Samatri milik Plt. Walikota, Tri Adhianto.

Wajar jika MasTri diminta untuk langsung mengatasi masalah banjir yang sering sekali terjadi di perumahan Durenjaya dan tak kunjung hilang. [■]

Redaktur : DikRizal

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner