Syahrur Ramadhan Syahrud Du'a, Bulan Ramadhan adalah Bulan Doa, Apa kaitan Puasa dengan Doa? Ini penjelasannya
bekasi-online.com, Jumat 14 April 2023, 19:55 WIB by NurMuhammad
JAKAPERMAI, bekasiOL -- Tausiyah Tarawih Ustadz H. Heri Koswara, sang kandidat Walikota Bekasi 2024 yang juga Ketua DPD PKS kota Bekasi ini dimulai dengan penjelasan isi Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 hingga 187 tentang betapa ada keterkaitan kuat antara puasa yang sedang dilakukan umat Islam di bulan Ramadhan dengan pentingnya doa sebagai instrumen dakwah dan senjata utama perang melawan kezaliman dalam menghadapi ujian bagi orang beriman dan juga para Nabi.
Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah mulai dari ayat 183 hingga 187 dijelaskan tentang puasa dan diakhiri dengan doa. Seperti kata ulama, "Syahrur Ramadhon, syahrud Du'a, artinya bahwa bulan puasa adalah bulan doa. "Lalu apa kaitannya antara puasa dengan doa? Nah ini yang menarik untuk dipelajari," papar Ustadz Heri Koswara.
Dimulai dengan kisah bagaimana doa Nabi Zakariya alaihissalaam, yang sudah tua renta dan bermohon untuk diberikan keturunan kepada Allah SubhanaHu wa Ta'ala agar diberikan anak keturunan yang bisa melanjutkan tugas dakwah kenabiannya. Dengan doanya yang terkenal dan diabadikan oleh Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 38;
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
Nabi Zakariya alaihissalaam adalah Nabi dan Rasul Allah yang disebut dalam Al-Qur'an. Dia adalah salah seorang nabi Bani Israil. Ia berperan sebagai wali dari Maryam dan ayah dari Yahya. Nabi Zakaria hidup di Palestina pada masa kekuasaan Romawi.
Di dalam Al-Qur'an menyebutkan kisah di mana pada saat Nabi Zakaria alaihissalaam mengunjungi Maryam di ruang khusus ibadahnya, ia melihat makanan. Saat ditanya asal makanan ini, Maryam menjawab bahwa itu dari Allah. Kemudian Nabi Zakaria alaihissalam berdoa agar juga dikaruniai keturunan.
Para ulama menjelaskan bahwa Maryam mendapatkan buah-buahan yang bukan musimnya sebagai bentuk mukjizat. Nabi Zakaria alaihissalam yang melihat kesalehan Maryam dan karunia Allah yang dikaruniakan padanya menjadi ingin memiliki keturunan sendiri. Seperti yang dijelaskan Al-Quran surat Maryam, ayat 4;
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤
Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku.
Dan Al-Quran surat Maryam, ayat 5;
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۙ ٥
Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu.
Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa Nabi Zakaria memohon dengan suara lembut di ruang ibadahnya. Disebutkan bahwa ia sudah berusia senja kala itu dan istrinya adalah seorang wanita mandul. Ia pun mengkhawatirkan kerabatnya, sepeninggalnya dan memohon anak yang akan menjadi pewaris keluarga Ya'qub.
Kemudian kisah Nabi berikutnya yang juga mengandalkan doa sebagai senjata utamanya, adalah Nabi Yunus alaihissalam.
Baca juga: Yuk ikutan Polling untuk Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024
Kisah Nabi Yunus alaihissalaam yang terpaksa harus terjun ke samudera dan berakhir masuk ke dalam perut ikan paus, dimana dia hanya mengandalkan doa dalam kegelapan perut ikan paus. Doa ini juga tertera dalam kitab suci Al-Quran. Doa tersebut bahkan masih digunakan umat Islam hingga sekarang.
لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Laa ilaha illa Anta, subhanaKa inni kuntu minadhdhalimin."
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
(QS al-Anbiyaa ke-87)
Selama berada di perut paus tersebut, Nabi Yunus tak henti-hentinya memanjatkan doa agar Allah Allah SWT menyelematkannya.
Di dalam Jamiut Tirmidzi dan sahih al-Hakim, disebutkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA, bahwasanya Nabi bersabda:
دعوةذي النون، إذ دعاوهو في بطن الحوت : أن لا إله إ أنت سبحانك إني كنت من الظالمين(٨٧) إنه لم يد ع بها مسلم في شيء قط إلا استجاب الله له
"Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) saat berada dalam perut ikan adalah: 'Tidak ada ilah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim' (QS Anbiya: 87) Sungguh, tidaklah orang muslim berdoa dengannya dalam urusan apa pun, melainkan Allah akan mengabulkan doanya".
Imam At- Tirmidzi berkata, "Hadits ini sahih".
Baca Juga : Yuk ikutan polling menentukan siapakah CALON BUPATI BEKASI pd pilkada 2024 mendatang, dengan klik foto berikut ini.
Dan bagian terakhir tausiyahnya Ustadz Heri Koswara menyampaikan doa Nabi besar Muhammad shalallahu alaihiwassallam, ketika hadapi perang yang pertama kali bagi kaum muslimin sejak masa kenabian di sumur Badr, yang dikenal dalam sejarah dengan nama perang Badr.
Dimana pasukan musuh kaum kafir Quraisy sedemikian banyaknya hingga 1000 orang lebih, sementara kaum muslimin hanya 313 orang, sehingga sebagian sahabat dan kaum muslimin timbul sedikit rasa kecemasan yang dikuatirkan bisa menimbulkan rasa gentar, lalu baginda Rasulullah pun memanjatkan doanya yang terkenal dalam banyak diriwayatkan oleh para sahabat.
Salah satunya diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya pada waktu Perang Badar seraya berdoa:
Berikut doa Nabi Muhammad SAW saat Perang Badar
Latin: Yaa Rabbi in tuhlika hadzihil 'ishbata falan tu'bada fil ardhi abadaa.
"Ya Allah tunaikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika golongan kaum muslim ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah di muka bumi ini selama-lamanya".
Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Nabi Allah, cukuplah permohonanmu kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya Dia pasti akan menunaikan apa yang telah dijanjikanNya kepadamu."
Doa Rasulullah SAW kemudian dikabulkan oleh Allah SWT dengan didatangkannya pasukan berupa ribuan malaikat yang dipimpin Malaikat Jibril.
Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL