
Disdik Jabar Minta Sekolah Serahkan Ijazah Siswa, BMPS Kota Bekasi: Itu mah 'Carmuk' Disdik Jabar ke KDM
bekasi-online.com, Minggu, 26 Januari 2025 - 09:57 WIB, SidikRizal
BEKASI KOTA, BksOL — Terkait surat edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Jawa Barat yang intinya meminta sekolah setingkat SMA/SMK untuk menyerahkan ijazah siswa sekolahnya masing-masing yang masih tertahan karena persoalan tunggakan biaya sekolah menuai komentar beragam.
Kebijakan Disdik Jabar tersebut seiring dengan himbauan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang dalam video nya meminta sekolah untuk menyerahkan ijazah pada siswa nya.
Kebijakan Disdik Jabar tersebut seiring dengan himbauan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang dalam video nya meminta sekolah untuk menyerahkan ijazah pada siswa nya.
Sebagai informasi, KDM sebagai kreator konten youtuber, kerap membuat video yang menunjukkan aktivitasnya sebagai pejabat maupun kesehariannya, namun belakangan waktu, sejak dirinya terpilih jadi Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi membuat konten video yang seolah dirinya sudah resmi dilantik oleh presiden.
Sehingga banyak dari videonya bersama beberapa pejabat walikota maupun bupati di Jawa Barat mendadak viral dan tentu saja menjadi pundi uang tersendiri bagi akunnya.
Itulah sebabnya banyak tokoh publik yang berpendapat kebijakannya yang berkaitan dengan penggunaan anggaran belanja daerah tak jarang ia talangi atau bantu dulu dengan dana pribadinya hasil dari profesinya sebagai content creator, youtuber.
Padahal KDM belum resmi dilantik. Masalah baik buruknya di merogoh koceknya sendiri untuk menyelesaikan permasalahan warga ditanggapi beragam baik positif maupun negatif oleh banyak pihak.
Padahal KDM belum resmi dilantik. Masalah baik buruknya di merogoh koceknya sendiri untuk menyelesaikan permasalahan warga ditanggapi beragam baik positif maupun negatif oleh banyak pihak.

Menanggapi kondisi dan hal tersebut, sekretaris Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Drs. H. Ayung Sardi Dauly, MM. menyatakan, apa yang dilakukan Disdik Jabar terlalu reaktif dan cari muka pada Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi.
"Dedi Mulyadi kan belum dilantik jadi Gubernur (Jabar), saat ini masih Gubernur terpilih. Jangan terlalu reaktif begitu, ini kan cari muka kalau kata saya sih," sindir Ayung. Minggu (26/1/2025).
Dia juga mengungkapkan, Dedi Mulyadi tidak berpihak pada sekolah swasta. Terlebih, kata Ayung, Dedi Mulyadi pernah punya pengalaman tidak baik dengan salah satu sekolah swasta di Purwakarta saat masih menjadi Bupati.
"Dia (Dedi Mulyadi) nyari sensasi aja. Padahal kan belum dilantik kenapa harus direspon cepat Disdik," ucapnya kesal.
Ayung menegaskan, BMPS Kota Bekasi saat ini sedang menginventarisir jumlah ijazah siswa yang belum diambil siswa nya.
"Kita sedang inventarisir data (ijazah) nya. Karena di sekolah saya saja, ada sekitar 100 ijazah yang belum diambil siswa. Dan ketika ada surat edaran Disdik Jabar memang banyak siswa yang mempertanyakan ijazah nya," terangnya.
Namun, kata Ayung, pihaknya tidak pernah menggratiskan ijazah yang akan diambil siswa. Di satu sisi pihaknya juga ada kebijakan yang bisa dikomunikasikan terlebih bagi siswa yang mengambil ijazah untuk keperluan bekerja.
"Kalau gratis sama sekali ya kita tidak bisa. Namun jika ada orang tua atau siswa yang mau mengambil ijazah apalagi untuk mencari kerja ya kita ada kebijaksanaan lah," pungkas Ayung.
"Dedi Mulyadi kan belum dilantik jadi Gubernur (Jabar), saat ini masih Gubernur terpilih. Jangan terlalu reaktif begitu, ini kan cari muka kalau kata saya sih," sindir Ayung. Minggu (26/1/2025).
Dia juga mengungkapkan, Dedi Mulyadi tidak berpihak pada sekolah swasta. Terlebih, kata Ayung, Dedi Mulyadi pernah punya pengalaman tidak baik dengan salah satu sekolah swasta di Purwakarta saat masih menjadi Bupati.
"Dia (Dedi Mulyadi) nyari sensasi aja. Padahal kan belum dilantik kenapa harus direspon cepat Disdik," ucapnya kesal.
Ayung menegaskan, BMPS Kota Bekasi saat ini sedang menginventarisir jumlah ijazah siswa yang belum diambil siswa nya.
"Kita sedang inventarisir data (ijazah) nya. Karena di sekolah saya saja, ada sekitar 100 ijazah yang belum diambil siswa. Dan ketika ada surat edaran Disdik Jabar memang banyak siswa yang mempertanyakan ijazah nya," terangnya.
Namun, kata Ayung, pihaknya tidak pernah menggratiskan ijazah yang akan diambil siswa. Di satu sisi pihaknya juga ada kebijakan yang bisa dikomunikasikan terlebih bagi siswa yang mengambil ijazah untuk keperluan bekerja.
"Kalau gratis sama sekali ya kita tidak bisa. Namun jika ada orang tua atau siswa yang mau mengambil ijazah apalagi untuk mencari kerja ya kita ada kebijaksanaan lah," pungkas Ayung.
Di kota Bekasi sendiri, BMPS tak jarang berikan bantuan secara khusus bagi para siswa yang memang sangat mendesak membutuhkan ijazahnya, jika harus mengeluarkan ijazah buat kepentingan pekerjaan. [■]


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL