
Gila, Semangat Melebihi Pendaftaran Jadi P3K & ASN Kota Bekasi, 60 Peserta MPO Antusias Semuanya

Peserta MPO ada 60 orang. Antusias semua. Gila, segitu semangatnya ikut organisasi... padahal daftar BPJS aja masih ditunda sejak pandemi!
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, SH, didampingi Sekretaris Michael Lengkong, Wakil Ketua I Sarigokma Siregar, dan Ketua Panitia OKK Angkatan ke-26, TB Surya Lesmana.

Dalam sambutannya, TB Surya Lesmana mengapresiasi semangat dan komitmen para peserta yang mengikuti tahapan awal keanggotaan PWI.
Ketua panitia bilang ini baru langkah awal jadi wartawan. Langkah awal jadi wartawan tuh bukan nulis berita... tapi kuat mental waktu dikira buzzer tiap habis upload tulisan!
Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, tegaskan bahwa MPO bukan sekadar agenda formalitas, melainkan merupakan pijakan awal dalam membentuk karakter dan integritas wartawan.
MPO katanya bukan formalitas. Tapi tetep aja ya, kalau gak ada konsumsi, rasanya formalitas banget.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua I, Sarigokma Siregar, mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap sejarah, struktur organisasi, dan regulasi internal PWI.
Sejarah PWI dari 1946 wajib diketahui. Ini serius... ujian masuk PWI lebih susah dari ujian SIM. Tapi bedanya, kalau gak lulus PWI, gak bisa jadi anggota PWI, dan mungkin gak bisa nulis. Maksudnya menulis yang sesuai dengan standar KEJ atau KPW PWI. Kalau gak lulus SIM... masih bisa naik motor!
Ia juga menekankan bahwa para pendiri PWI turut ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui pemberitaan, sehingga setiap anggota diharapkan dapat menjaga marwah organisasi ke depan.
Pendiri PWI dulu bantu perjuangan lewat berita. Sekarang? Perjuangannya lebih berat... harus ngejar narasumber sambil sinyal ilang-ilangan!
Melalui kegiatan MPO ini, PWI Bekasi Raya berharap dapat memperkuat komitmen dan integritas calon anggota dalam menjalankan tugas jurnalistik secara profesional dan beretika, sekaligus mempererat solidaritas internal organisasi.
Tujuan akhirnya biar jadi wartawan yang berintegritas dan solid. Wartawan solid itu penting. Soalnya kalo gak solid, waktu nulis berita... narasumber ngomong A, ditulisnya B, judulnya C, isinya Z! Nah itu mirip sama gaya tulisan, wartawan kontroversial Sidik Warkop gak? [■]
Reporter: NurMuhammad - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL