iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Jumat (4/7) Terkait Kasus Korupsi Dispora 4,7 M, Kejari Kota Bekasi Didemo 4 LSM

banner

Bekasi Bergejolak! Mahasiswa & LSM Teriakkan: Dugaan Korupsi Dispora, Tangkap Tri Adhianto & Anggota DPRD

bekasi-online.com, Jumat, 4 Juli 2025 - 16:51 WIB, NurM - SidRiz

 BEKASI KOTA — Gelombang demonstrasi mengguncang halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi pada Jumat (4/7), ketika puluhan massa dari LSM Titah Rakyat Bekasi (TRB), Trinusa, Forum Remaja dan Mahasiswa Bekasi (Formasi) dan Barisan Muda Bekasi (BMB) turun ke jalan.

Aksi tersebut menuntut pengusutan tuntas dugaan korupsi pengadaan alat olahraga di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bekasi tahun anggaran 2023.

Para demonstran mendesak Kejari memeriksa Walikota Bekasi, Tri Adhianto, serta anggota DPRD yang diduga terlibat dalam proyek senilai Rp 4,7 miliar tersebut.


Ketua Trinusa Bekasi Raya, Maksum Al Farizi alias Mandor Baya, meminta Kejari menunjukkan keberanian dalam mengungkap kasus tersebut.

Kami mendesak Kejari Kota Bekasi punya taring. Tunjukkan ketegasan dalam pengungkapan dugaan korupsi berjamaah yang merugikan keuangan negara,” serunya.

Aksi demonstrasi ini diwarnai orasi lantang, spanduk protes, dan tuntutan agar penegakan hukum tidak pandang bulu.


Encang Ali Akbar, Koordinator Aksi sekaligus Ketua Umum Titah Rakyat Bekasi (TRB), menyatakan bahwa sejumlah bukti dan saksi telah dikantongi penyidik, namun belum menyentuh aktor-aktor utama.

“Jika bukti mengarah ke Walikota dan anggota DPRD, tangkap dan adili! Jangan tebang pilih,” tegas Encang Ali Akbar.

Ia menyebut dugaan keterlibatan legislatif berasal dari indikasi pembagian alat olahraga ke warga oleh anggota DPRD dari salah satu fraksi.

Koordinator lapangan dari Formasi Bekasi, Encang Ali Akbar, menuntut Kejari bersikap transparan.

Ia mengklaim memiliki bukti berupa foto dan video yang perlihatkan keterlibatan anggota DPRD berinisial FH, ARH, dan ND, termasuk dokumentasi pertemuan mereka dengan pihak perusahaan pemenang tender.

“Kami punya bukti video mereka kumpul bersama hingga foto pesta makan kepiting di kantor PT CIA bersama komisaris perusahaan. Semua harus diperiksa,” ujarnya.

Demonstran juga mempertanyakan kemungkinan gratifikasi atau fee yang diterima dalam proses pengadaan alat olahraga yang dinilai tidak sesuai spesifikasi di lapangan alias mark-up.


Menanggapi aksi tersebut, Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Bekasi, Riyan Anugrah, menemui massa dan memastikan bahwa laporan masyarakat akan diproses sesuai hukum.

“Kami terima bukti dari rekan-rekan. Semuanya akan kami teruskan ke Bidang Tindak Pidana Khusus untuk ditelaah. Kami tidak menutupi apapun,” ucap Riyan kepada media.

Saat ditanya tentang kemungkinan pemanggilan Walikota dan anggota DPRD, Riyan menyatakan:

“Siapapun yang terlibat, tanpa terkecuali, akan kami periksa sesuai alat bukti. Tidak ada tebang pilih.”

Kasus korupsi alat olahraga ini kini menjadi sorotan publik karena diduga merugikan APBD Kota Bekasi dalam jumlah besar. Massa mendesak Kejari bertindak cepat, memeriksa pihak-pihak terkait, serta menyeret mereka ke jalur hukum jika terbukti bersalah.


Gelombang protes ini dinilai sebagai awal dari tekanan publik yang lebih besar, sebagai peringatan bahwa rakyat tidak akan diam ketika uang negara disalahgunakan oleh pejabat.

Pengamat sosial dan pemerintahan, Sidik Warkop, ikut angkat bicara menanggapi aksi demonstrasi mahasiswa dan LSM yang mendesak pengusutan dugaan korupsi Dispora.

Masukkan link YouTube aksi demo LSM depan kantor Kejari Kota Bekasi di sini

Menurutnya, pemerintah kota tampak seperti sedang melakukan meditasi massal, karena sudah diteriaki berkali-kali oleh rakyat tapi tetap memilih diam seperti patung taman.

Mungkin Pemkot lagi latihan jadi aktor teater bisu, karena sudah diteriaki ‘Tangkap! Tangkap!’ dari pagi sampai sore, jawabannya masih ‘kami pertimbangkan’, 'pasti kami proses sesuai dengan bukti yang ada.” ujar Sidik sambil menyeruput kopi warkop di depan gedung kantor Kejari kota Bekasi saat saksikan aksi demo.


Ia juga menyentil sikap anggota DPRD yang menurutnya lebih sibuk menghitung suara pemilu ketimbang menghitung kerugian negara.

Meskipun begitu dirinya tidak setuju jika ada anggota dewan yang harus dihina dengan caci maki kata sarkastik, "BEG*!"

"Saya memang suka mengkritisi pemkot Bekasi dan oknum anggota dewan yang nakal atau ternyata terbukti ikutan korupsi bancakan anggaran pokir (pokok pikiran) seperti kasus Dispora ini. Tapi gak semua anggota dewan terlibat. Dan yang terlibat itu bukannya BEGO, hanya GIGO... Garbage In Garbage Out." tegas Sidik Warkop tajam.

Sebagai catatan istilah GIGO adalah jargon programming dalam ilmu komputer yang artinya, jika pemrograman yang masuk adalah sampah maka keluarannya pun juga sampah. 

Sidik Warkop menambahkan, “Kalau bagi-bagi alat olahraga dianggap program pro-rakyat, ya rakyat juga boleh dong minta bagi-bagi gelang elektronik saja!"

"Biar bisa lacak siapa aja yang nyangkut di proyek ini. Biar kita semua tahu, siapa pemain bola dan siapa wasit yang pura-pura buta,” selorohnya sedikit gak nyambung kayak AI (artificial intelligence) salah diberi prompt


Lebih lanjut, Sidik menyindir gaya respons Kejari yang menurutnya seperti sinetron: banyak episode tapi plot-nya lambat.

Kami apresiasi Kejari sudah bilang siap panggil semua pihak. Tapi tolong, panggilan itu jangan cuma diketik, disimpan di draft, lalu dilupakan." tegas Sidik Warkop pendiri komunitas SHOB (Stake Holder of Bekasi) ini. 

"Kalau bukti sudah ada, ya jangan takut gebuk! Jangan sampai hukum jadi alat tukar-menukar kepentingan—rakyat sudah capek nonton drama tanpa ending,” tutup Sidik, sambil membetulkan kursi plastik di warung depan Kantor Kejari kota Bekasi yang sudah nyaris pensiun itu. [■] 

Reporter: NMR - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
banner iklan bawah post
banner

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner iklan BksOL