Untuk SBY : Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, selamat mendapat ujian

Sumber: Erha

Pemilihan Presiden secara langsung sudah selesai, dan hasilnya pun sudah terlihat dari Quick Count, walaupun hasil penghitungan resmi oleh KPU belum selesai, tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya biasanya quick count tidak terlalu berbeda dengan hasil real KPU.  SBY menang mutlak … menjadi presiden lagi … menjadi pejabat negara lagi.

Seharusnya para pejabat yang mendapatkan amanah kepemimpinan itu serempak mengucapkan Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, tanda menerima musibah. Kenapa? karena dalam perspektif agama jabatan itu adalah amanah sekaligus ujian atau musibah. Bukan pemberian yang harus dirayakan dengan euforia tawa bahagia.

Rasulullah berpesan pada Abdurahman bin Samurah, ”Wahai Abdurahman, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu, maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi, jika ditugaskan tanpa ambisimu, maka kamu akan ditolong mengatasinya.” (HR Bukhari & Muslim).

Rasulullah saw. bersabda :”Pemimpin suatu kaum (bangsa) adalah pelayan mereka” (HR Jamaah). Hadist ini telah mendeskripsikan fungsi pemimpin, bukan semata-mata kemampuan membagi tugas orang-orang dan elemen-elemen yang ada dalam ruang-lingkup kepemimpinannya, tetapi pada tugas dan tanggung-jawabnya yang sangat utama dan penting, yaitu sebagai pelayan (khadim).

Pelayan tidak pernah diam, selama masih ada para tamunya, dan pelayan akan berusaha melayani dan memberi kepuasan kepada orang-orang yang harus dilayaninya.

Jika falsafah ini dikaitkan dengan pemimpin umat atau pemimpin bangsa, maka pemimpin yang memiliki dedikasi tinggi adalah yang siap melayani rakyatnya seoptimal mungkin.

Pada saat rakyat menderita kelaparan, maka ia adalah orang yang paling lapar, dan pada saat kebutuhan makanan tersedia, ia adalah orang terakhir yang mendapat bagian makanannya.

Bukan sebaliknya, yang hidup bermewah-mewah, sementara rakyatnya dalam kemiskinan dan kelaparan, atau bukan yang mementingkan keluarga dan kelompoknya, dengan mengorbankan kepentingan rakyat banyak.

Sekali lagi Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, selamat mendapat ujian. Semoga tidak tergoda untuk menyalahi dan menyia-nyiakan amanat, sehingga selamat di akhir masa jabatan nanti.

Allahumma laa tushallith `alainaa man laa yahoofuka wa laa yarhamunaa”

Ya Allah janganlan Engkau berikan kekuasaan (pemerintahan) atas kami

orang yang tidak takut kepada Mu dan yang tidak menyayangi kami..

Kelak jika kelompok yg lebih takut kepadaMu dapat kekuasaan atas kemendak Mu, maka jadikanlah awal kebaikan negeri ini sesungguhnya.

Namun Engkau berikan kekuasaan itu kepada yang lain, hamba yakin ini adalah ujian & cobaan buat kami yg dipimpin dan buat mereka yg memimpin..

Maka luluskanlah kami semua dalam ujian & cobaan Mu ini dengan kemenangan yg hakiki kelak di hari pembalasan Mu.