Didampingi puluhan artis dan aktor anggota, Ki Kusumo mendatangi sekretariat Panitia Kongres di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/5).
"Perbaikan itu harus terus dilakukan. Jika selama ini PARFI sudah bagus, saya akan mengkondisikan agar lebih bagus lagi. Saya juga termotivasi untuk menampung aspirasi rekan-rekan anggota PARFI yang menginginkan adanya perubahan. Karenanya, saya butuh dukungan seluas-luasnya dari semua pihak, khususnya dari anggota PARFI,” papar Ki Kusumo saat dihubungi wartawan (07/05/2011).
Di sisi lain, Ki Kusumo merasa miris melihat nasib artis dan aktor senior yang terlupakan dan terpinggirkan. Padahal jasa-jasanya di dunia perfilman luar biasa.
"Sebagai wadah para artis dan aktor, seyogyanya PARFI memberikan ruang lebih dan turut memikirkan nasib mereka,” imbuh Ki Kusumo.
Ki Kusumo tidak terlalu muluk ketika nantinya, dia dipercaya memimpin PARFI. Produser film 13 Cara Memanggil Setan ini bersedia mengedepankan kepentingan bersama.
"Jangan bicara organisasi jika kenyataannya hanya untuk kepentingan pribadi. Ini yang tak boleh ada lagi di PARFI. Saya akan belajar dan terus melakukan inovasi serta berkiprah nyata dalam perfilman Indonesia, agar lebih punya nilai, punya wibawa dan punya derajat. Tak hanya di kancah perfilman nasional, namun juga internasional," ungkapnya.
Ki Kusumo mulai merintis karir perfilman lewat film Rantai Bumi (2006), Dragon Jack (2007), Malam Ke-100 (2008), The Police Movie (2009) dan 13 Cara Memanggil Setan (2011). Selain menjadi produser, Ki Kusumo selalu sebagai pemeran utama. (kpl/ato/dar)
"Perbaikan itu harus terus dilakukan. Jika selama ini PARFI sudah bagus, saya akan mengkondisikan agar lebih bagus lagi. Saya juga termotivasi untuk menampung aspirasi rekan-rekan anggota PARFI yang menginginkan adanya perubahan. Karenanya, saya butuh dukungan seluas-luasnya dari semua pihak, khususnya dari anggota PARFI,” papar Ki Kusumo saat dihubungi wartawan (07/05/2011).
Di sisi lain, Ki Kusumo merasa miris melihat nasib artis dan aktor senior yang terlupakan dan terpinggirkan. Padahal jasa-jasanya di dunia perfilman luar biasa.
"Sebagai wadah para artis dan aktor, seyogyanya PARFI memberikan ruang lebih dan turut memikirkan nasib mereka,” imbuh Ki Kusumo.
Ki Kusumo tidak terlalu muluk ketika nantinya, dia dipercaya memimpin PARFI. Produser film 13 Cara Memanggil Setan ini bersedia mengedepankan kepentingan bersama.
"Jangan bicara organisasi jika kenyataannya hanya untuk kepentingan pribadi. Ini yang tak boleh ada lagi di PARFI. Saya akan belajar dan terus melakukan inovasi serta berkiprah nyata dalam perfilman Indonesia, agar lebih punya nilai, punya wibawa dan punya derajat. Tak hanya di kancah perfilman nasional, namun juga internasional," ungkapnya.
Ki Kusumo mulai merintis karir perfilman lewat film Rantai Bumi (2006), Dragon Jack (2007), Malam Ke-100 (2008), The Police Movie (2009) dan 13 Cara Memanggil Setan (2011). Selain menjadi produser, Ki Kusumo selalu sebagai pemeran utama. (kpl/ato/dar)
Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL