contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Bandung-Garut Sempat Putus Akibat Banjir

banner

PENGGUNA kendaraan bermotor terjebak banjir cileuncang setinggi lutut orang dewasa, di Jalan Raya Rancaekek KM 23,7, Jalur Bypass Bandung-Garut, Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jumat (23/12)..

SOREANG,(PRLM)
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung Wilayah Timur pada Jumat (23/12) sore, berdampak pada terputusnya jalur Bandung menuju Garut.

Begitu juga sebaliknya. Jalan Raya Rancaekek KM 23,7, Kecamatan Rancaekek, Kab. Bandung tergenang air hingga ketinggian lutut orang dewasa.

Berdasarkan pemantauan "PRLM", banjir cileuncang di jalur bypass Bandung-Garut itu, mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang.


Bagi pengguna kendaraan bermotor menuju Kab. Garut, kemacetan terjadi hingga dua kilometer, karena jalan tergenang banjir lumpur hingga ketinggian betis orang dewasa.

Sementara jalur bypass menuju Kab. Bandung digenangi air hingga lutut orang dewasa. Banyak pengguna kendaraan roda dua yang motornya mengalami gangguan mesin.

Menurut Maman Sutarman (35), hujan deras yang mengguyur Kecamatan Rancaekek sejak Jumat (23/12) pukul 15.00 WIB, membuat Sungai Cimande meluap akibatnya Jln. Raya Rancaekek, Bandung-Garut tergenang air.

"Di sini sering banjir kalau hujan deras karena Sungai Cimande sudah dangkal. Selain itu, drainasenya juga tersumbat karena banyak sampah," ucapnya kepada "PR", Jumat (23/12).

Menurut dia, air kiriman dari Kecamatan Jatinangor tak dapat ditampung lagi oleh Sungai Cimande. Ia pun berharap agar pemerintah segera melakukan normalisasi dan pengerukan di Sungai Cimande.

"Tadi mah waktu hujan deras, banjir sempat setinggi lutut orang dewas sekarang sudah sedikit surut hingga betis orang dewasa. Yah, semoga saja pemerintah merespon dengan cepat keluhan masyarakat ini," tuturnya.
Hal senada dikatakan, warga Desa Linggar, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung, Andi Sopandi (34). Menurut dia, banjir tersebut juga membuat sebagian Desa Linggar dan Desa Sukamulya, Kec. Rancaekek itu terendam.

"Posisi Jalan Raya Rancaekek lebih tinggi dibandingkan rumah saya di Kampung Cihawur RT 2 RW 2, Desa Linggar. Akibatnya, kalau di sini banjir jalan menuju rumah juga banjir," katanya.

Oleh karena itu, saat banjir menyergap Jln. Raya Rancaekek, ia memilih untuk menyimpan motor di kantornya. "Kebetulan kantor saya tidak jauh dari rumah. Jadi, kalau banjir saya simpan motor di kantor terus saya pulang jalan kaki," ungkapnya.

Sebagai warga Linggar ia pun memiliki harapan yang sama dengan Maman yakni lakukan pengerukan di Sungai Cimande. "Sudah tidak aneh kalau ada banjir disini. Tetapi bukan berarti didiamkan," ucapnya.(A-194/A-89)

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner