contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Masjid sebagai Pusat Pemerintahan adalah Satu Keniscayaan

banner

DPD Partai Nasdem Kota Gelar Aksi Kepedulian kepada Anak Yatim, Kaum Dhuafa, Ibnusabil, Marbot Masjid di Kota Bekasi Jelang Akhir Ramadhan

bekasi-online.com, Selasa 18 April 2023, 14:55 WIB by NurMuhammad


Masjid Nabawi sebagai pusat peradaban Islam yang pertama kali sejak 1400 tahun silam. (Foto: gettyImage)

JAKAPERMAI, bksOL -- Alhamdulillah,  melihat Ramadhan tahun 1444 H yang jatuh di pertengahan Maret 2023 ini dimana antusiasme umat muslim di banyak pelosok dunia khususnya Indonesia semoga menjadi harapan akan bangkitnya umat Islam mencintai masjid.


Sholat Tarawih, Imam Syekh Hareth Al Arjaly di Masjid Modern Al-Ihsan Jakapermai, Bekasi Barat Senin 17 April 2023 M.

Baca juga: Partai Nasdem Peduli Yatim, Dhuafa dan Ibnusabil Durenjaya Bekasi Timur Bersama BMW Sekretaris DPD Kota Bekasi

Masjid merupakan tempat suci yang kedudukannya tidak asing lagi bagi umat Islam. Selain sebagai pusat ibadah umat Islam, masjid merupakan lambang kebesaran syiar dakwah Islam, sekaligus juga sebagai barometer dari suasana dan keadaan masyarakat muslim sekitarnya.

Maka, pembangunan masjid bermakna pembangunan peradaban Islam dan keruntuhan masjid bermakna keruntuhan Islam.

Baca juga: Yuk ikutan Polling untuk Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024

  Langsung klik link foto berikut:  
Tentukan Walikota pilihan yang Anda kenal untuk kebaikan Kota Bekasi



Menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa adalah salah satu bentuk untuk melembutkan hati dan membersihkan harta serta membuat hati cenderung peduli kepada sesama. Tidak ada yang bisa mencelupkan hati manusia, kecuali Allah. (Santunan Anak Yatim oleh tokoh JPKP, Wiwit Subagyo di Bekasi Selatan 14/4/2023, Foto: Tim-BMW)


Santunan kepada marbot masjid oleh DPD Partai Nasdem sebagai bentuk kepedulian kemakmuran masjid di daerah Bekasi Timur yang dianggap masjid adalah pusat kesejahteraan muslimin (Foto:Tim-BMW).


Selain sebagai pusat ibadah umat Islam, masjid merupakan lambang kebesaran syiar dakwah Islam, sekaligus juga sebagai barometer dari suasana dan keadaan masyarakat muslim sekitarnya. Maka, pembangunan masjid bermakna pembangunan peradaban Islam dan keruntuhan masjid bermakna keruntuhan Islam.


Semakin banyak wakil rakyat dan umaro yang peduli dengan kemakmuran masjid dimulai dengan kesejahteraan petugas marbot DKM adalah wujud nyata keyakinan bahwa masjid adalah pusat peradaban.(Santunan Marbot Masjid AlIkhlas Durenjaya Bekasi Timur, Foto:Tim-BMW).

Baca juga: Hasyim Asyhari, Ketua KPU Blunder Wacanakan Sistem Proporsional  Tertutup Timbulkan Kegaduhan Publik 

Memahami kedudukan masjid secara komprehensif berarti juga memahaminya sebagai sebuah instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid sebagai tempat ibadah memiliki fungsi sentral dan salah satu perwujudan aspirasi umat Islam. Mengingat fungsinya yang strategis, maka perlu pengelolaan yang baik, pengelolaan fisik masjid maupun pengelolaan kegiatannya.


“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.
(QS. At-Taubah: 18)

Salah satu bentuk kepedulian orang yang mengaku dirinya muslim adalah kecenderungan untuk memakmurkan masjid, salah satunya membiasakan diri untuk bershodaqoh, berzakat dan berinfaq ke masjid. (Santunan untuk marbot Masjid Nurul hidayah, Durenjaya, Bekasi Timur, oleh pengurus DPD Nasdem Kota Bekasi Foto: Tim-BMW)

Komika bahas penanganan covid19

Jadi siapapun orangnya, pejabat, wakil rakyat, penguasa, warga biasa, marbot, pedagang, pengusaha, seniman, artis, dhuafa, semua lapisan masyarakat yang ingin memakmurkan masjid, maka merekalah yang twrmasuk kategori orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, sepanjang dia masih menjalankan sunnah-sunnah Nabi, seperti mendirikan sholat berjamaah, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, Tuhannya.

Baca juga: Akhirnya Heikal Safar Guncang Kota Bekasi dengan Datangkan Anies Baswedan Jumpa Pendukung & Relawannya



Jama'ah masjiď Nabawi, Madinah al Munawaroh yang kebanyakan sedang istirahat tidur sebelum Sholat Jumat (Video : Youtube)

Keyakinan bahwa masjid sebagai pusat dari sirkel komunitas yang kuat dan saling menguatkan seperti inilah yang akan sulit untuk dihancurkan atau sulit diadu domba.


Karena jamaah masjid yang rutin saling berjumpa mempunyai kekuatan ikatan hati yang tak bisa dimiliki kebanyakan komunitas, kecuali karena ikatan keimanan dan celupan dari Allah.
Lalu apakah celupan dari Allah itu?

Menyantuni marbot masjid adalah salah satu bentuk kepedulian mualim dan salah satu dari banyak cara untuk memakmurkan masjid. Dan hanya dengan celupan Allah maka hati manusia yang bisa berbolak-balik lalu berubah jadi cenderung pada sesuatu tanpa disadarinya (Santunan Marbot Masjid Raudhatul Jannah Durenjaya, Bekasi Timur.oleh DPD Nasdem Kota Bekasi, 18/4/2023. Foto: Tim-BMW)

Celupan dari Allah (Shibghatallah).

Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan, bisa juga diartikan fitrah atau agama Allah, yakni "Peganglah agama Allah, di mana Dia menciptakan kalian di atasnya."

Memegang agama Allah ini menghendaki untuk melaksanakan ajaran Islam baik amalan tersebut terkait dengan zhahir maupun batin serta memegang 'aqidah Islam di setiap waktu sehingga hal itu menjadi shibghah dan sifat yang melekat pada diri seseorang.


Jika sudah melekat, tentu kita akan senantiasa tunduk kepada perintah-Nya dengan sikap rela, cinta dan sebagai pilihan bukan karena terpaksa. Pengamalan ajaran Islam pun menjadi tabi'at dirinya seperti celupan yang merubah warna pakaian sebelumnya.

Dirinya akan memiliki akhlak mulia, amalan yang indah dan mendahulukan perkara utama. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman dengan rasa takjub yang membuat orang-orang yang berakal terpesona, "siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah?" [■]

(bersambung...)

Reportase: SidikRizal, Redaktur: NurMuhammad

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner