MEMBACA TEATRIKAL POLITIK ALA RAJA JAWA

Plot Twist Cawapres

Bayangkan skenarionya seperti ini: 

Pilihan mengerucut menjadi dua nama, katakanlah Khofifah dan Gibran untuk Prabowo, kemudian terjadi ketegangan dalam partai-partai koalisi dan para relawan pendukung Jokowi.

Terjadi manuver politik cepat dikalangan elite high-politics negeri ini, kasak kusuk pertemuan dan bisik-bisik dari ruang gelap politik menyebar dengan cepat. Berbagai hipotesa mengemuka dari berbagai asumsi yang relevan. Waktu pun semakin mendesak, keputusan diperkirakan dalam hitungan hari.

 

Tiba-tiba ada sekelompok OTK (orang tidak dikenal) memasang baliho, billboard dan bahkan membagi-bagikan kaos Prabowo-Gibran di jalan-jalan kota besar negeri ini. Plot arah cerita mulai tersusun rapih. Hipotesa mulai terkunci!

Lalu pada hari Senin siang tanggal 16 Oktober 2023 Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan bahwa syarat minimum usia capres-cawapres TETAP 40 TAHUN tapi dengan penambahan,“.. dan atau pernah terpilih menjadi kepala daerah”.

 

BREAKING NEWS membahana dimana-mana. Gibran kini berpeluang untuk jadi cawapres. Heboh. Riuh rendah berbagai tanggapan yang menyeruak di ruang-ruang publik dari medsos ke warung kopi dan para petinggi negeri saling berargumen memanaskan situasi.

Debat kusir bahkan caci maki tak terelakkan. Timses dan para capres gamang menyikapi putusan MK tersebut karena penuh pro dan kontra diantara mereka.

 

Selama 2x24 jam sengaja dibiarkan sambil mengamati dengan cermat, siapa menjadi kawan dan siapa lawan?

Kemudian secara mengejutkan wartawan istana dipanggil untuk LIVE coverage sebuah pengumuman penting. Bapak Presiden RI berpidato singkat sebagai berikut, “… saya sudah dilaporkan mengenai Putusan MK dan kami menghargai aspirasi serta dukungan banyak pihak kepada Gibran yang notabene anak saya.

Namun saya telah berbicara dengan Gibran dan yang bersangkutan sudah dewasa serta menyampaikan kepada saya untuk diberi kesempatan mengabdi sebagai kepala daerah di tahun-tahun mendatang ini.

 

Oleh karenanya Gibran belum bersedia untuk menjadi cawapres kali ini (sambil tersenyum ala Jokowi).

Masih banyak tokoh senior lainnya yang lebih pas untuk berpasangan dengan para Capres. Silahkan mencari cawapres yang pas dan saya yakin semua saat ini sudah mengerecut ke satu dua nama.” sambil tersenyum lagi, menutup konpers tersebut.

Insan pers tertegun blank-face, publik pun terhenyak. Semua kalkulasi buyar, prediksi meleset semua!

 

Esoknya riuh rendah pujian dan tepuk tangan, standing ovation dari seluruh sudut negeri mengelu-elukan kenegarawanan Jokowi dan keluarganya yang akan dikenang sebagai legacy beliau hingga banyak dekade ke depan.

Approval Rating Jokowi akan naik hingga menembus 90% dan itulah MODAL beliau untuk memberikan endorsement kepada pasangan yang dinilainya paling pas untuk memimpin negeri ini selanjutnya. 

 

Tragedi Pilgub DKI Jakarta 2017 masih membekas, kejadian yang nyaris membahayakan Pilpres 2019. Pembelajaran sudah cukup.

Tidak ada lagi kehendak dari beliau untuk mengulang tragedi yang sama dengan memaksakan sesuatu yang akan berakibat FATAL pada citra beliau dan keluarga di akhir masa jabatannya.

Apalagi membiarkan PERANG TERBUKA (baca: Bubat) dengan aliansi banyak “PIHAK” yang tidak dapat dengan PASTI diketahui atau dikontrol apa end of the game-nya dalam masa “SUNSET” seperti ini.

 

“Badan” tetap berada di tengah adalah pilihan paling dirasa rasional oleh beliau.

Approval Rating nampaknya menjadi “agama” baru di kalangan istana.

 

Itulah PLOT TWIST yang mungkin saja terjadi, sebuah tehnik yang memperkenalkan perubahan radikal dan tiba-tiba dari arah narasi (plot) yang dikembangkan sejak awal. Ketika itu terjadi pada akhir cerita, hal ini dikenal sebagai sebuah “twist” atau “surprise ending”.

Akankah terjadi plot twist seperti sekenario diatas?

Maybe yes maybe not. Anything is possible!

Bisa saja MK ikut nge-prank hanya mengetok untuk 2029 saja kan? Atau bahkan TOLAK saja sekalian!

Jadi bro.. santai aja!

Hati-hati pada kena prank

CIWWW! 👌😅

Kontributor : KingPurwa, Editor: DikRizal