
Paparan Kesbangpol Nesan Sujana, "Antisipasi Potensi Ancaman Gangguan Kamtibmas" Dinilai Kocak Komprehensif
Kabad Kesbangpol, Nesan Sujana berikan pemahaman tentang FKDM secara komedi komprehensif, Rabu (11/6/2025) Foto:DikRizal
Kabad Kesbangpol, Nesan Sujana: Para Napiter Kota Bekasi sebenarnya sudah kembali ke jalan yang lurus, tapi yang perlu diwaspadai itu adalah para istri napiter yang kadang pemahaman idealismenya lebih militan dan saklek. Nah ini yang harus diwaspadai Bapak Ibu sekalian sebagai anggota FKDM..!

Kabad Kesbangpol, Nesan Sujana: Kota Bekasi Gak Sedang Baik-Baik Saja Saat Turun Peringkat Jadi Kota Toleransi Nomor Urut ke 7 Se Indonesia.
Baca juga: Selusin Agenda Sosialisasi FKDM Kota Bekasi 2025, Bekasi Timur Jadwal Perdana
Agenda sosialisasi FKDM di 12 Kecamatan secara berurutan dan terangkai, maka pada Rabu (11/6/2025), digelar sosialisasi wilayah kedua di aula meeting Kecamatan Bekasi Utara lantai 2, di Jl. K. H. Muchtar Tabrani No.27, RT.002/RW.012, Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat 17122 tema Antisipasi Potensi Ancaman dan Gangguan Kamtibmas.
Ki-Ka : Ramon (Margamulya), Nadih Susanto (Harapan Jaya), Jotan Pasaribu (Kaliabang Tengah), Mastari/Garay Korda (Harapan Baru), Marsidi (Perwira) dan SP Abdul Rojak (Teluk Pucung)
FKDM Kecamatan Bekasi Utara dibina langsung oleh Camat Sumpono Brahma, yang tak bisa hadir dan diwakili oleh Lurah Jonin, SE. sebagai pihak kecamatan Bekasi Utara.
Ketua FKDM Kecamatan Bekasi Utara, Ramdani yang akrab disapa Bang Ramon Abah Danish tentunya hadir berikan semangat dan motivasi saat sambutan pertama kali di depan anggota FKDM se Bekasi Utara, dan dari 6 Kelurahan yang ada, hadir 5 orang pengurus FKDM kelurahan.
Hadir pula Ketua FKDM Kota Bekasi, H. Dedi Hidayat, beserta sekretaris FKDM Bang Iwan Setiawan dengan moderator acara, anggota PWI Bekasi Raya, pemred bekasi-online.com, H. Sidik Rizal yang suka dipanggil Sidik Warkop (wartawan komika ompong dan ngetop), demikian dia memperkenalkan dirinya.
Kanit Binmas Polsek Bekasi Utara, Iptu Rencana saat beri materi potensi ancaman di aula Kecamatan Rabu (11/6/2025)
Ini membuktikan bahwa ancaman gangguan tindak kriminal curanmor harus menjadi kewaspadaan warga Bekasi Utara. Baik itu dalam bentuk pengawasan mandiri ataupun dengan peningkatan pengamanan dengan alat bantu seperti CCTV.
Menurut data resmi POLRI jumlah personel di satu Polsek itu sangat bervariasi, sesuai kelas Polseknya (rural, urban, atau tipe A/B).
Pihak polsek (kepolisian sektor) Bekasi Utara, yang sedianya akan dihadiri Kapolsek Kompol Yus Jahan SE, MM. namun akhirnya diwakili oleh polwan humoris dan akrab di mata para anak sekolah se Bekasi Utara, yakni Ibu Kanit Binmaspol, Iptu Rencana.
Dalam materi potensi ancaman gangguan yang dibawakannya, Kanit Binmaspol Polsek Bekasi Utara, Iptu Rencana menyampaikan bahwa dari 22 Laporan Polisi dari warga sekitar, ternyata Curanmor (pencurian kendaraan bermotor) menduduki posisi tertinggi hingga belasan kasus.
Iptu Rencana, Kanit Binmas Polsek Bekasi Utara, saat beri pemaparan Ancaman Gangguan Kamtibmas FKDM, Rabu (11/6/2025)
Menurut paparan Kanit Binmaspol, Iptu Rencana, bahwa jumlah personil Polsek Bekasi Utara yang terbatas hanya ada 27 petugas Bhabin Kamtibmas, dimana setiap 1 personil polisi harus melayani 4.957 warga Bekasi Utara, ujarnya tanpa menyebutkan peranan Babinsa dan Satpol PP yang ada turut membantu dalam unsur tiga pilar.
Tapi rata-rata, Polsek di Indonesia cuma punya 20-40 anggota. Yang lebih tragis, di daerah terpencil kadang cuma ada belasan anggota. Jika di Bekasi Utara maka personil polisi di kelurahan Kaliabang Tengah yang jumlah penduduk nya paling padat pasti paling kewalahan sekaligus kesalahan.
"Gimana mau maksimal sih, coba bayangin: satu Polsek ngurus ribuan penduduk dengan anggota segitu. Belum lagi kalau ada kasus besar atau konflik masyarakat, personel malah ngegas sibuk begadang nyari solusi seadanya." ujar Sidik Rizal selalu moderator acara kepada BekasiOL saat diskusi dengan seorang warga anggota FKDM Bekasi Utara.
Moderator Rizal Warkop, bukannya mendengarkan materi yang diberikan Kabar Kesbangpol, malah motret, Rabu (11/6/2025)
"Ironisnya, dana operasional yang sering seret justru bikin Polsek kadang ngemis-ngemis fasilitas dari pemerintah daerah. Dan ini bukan ngomongin pemkot Bekasi, ya Mas Dik," ujar seorang warga yang tak mau disebut warganya, namun dia sepertinya tahu persis keadaan kepolisian setempat.
Jadi, kalau ada yang bilang "Polsek harus lebih proaktif," ya emang sih bener, tapi jangan lupa—yang ngomong kadang duduk santai di AC sambil ngemil, lupa kalau anak-anak Polsek ini juga manusia, bukan superhero, imbuhnya lagi yang tak mau dimintai nomor WA nya itu oleh BekasiOL.
Jadi, kalau ada yang bilang "Polsek harus lebih proaktif," ya emang sih bener, tapi jangan lupa—yang ngomong kadang duduk santai di AC sambil ngemil, lupa kalau anak-anak Polsek ini juga manusia, bukan superhero, imbuhnya lagi yang tak mau dimintai nomor WA nya itu oleh BekasiOL.
Namun menurut moderator Sidik Rizal, di beberapa wilayah seperti Bekasi Timur dan beberapa tempat ibadah di kota Bekasi telah dilakukan hal serupa antisipasi kejadian tak diharapkan, dengan pemasangan CCTV di beberapa titik rawan.
"Sejak pemasangan CCTV, Alhamdulillah di banyak wilayah, aksi curanmor berkurang secara signifikan. Ini serius, sayangnya justru berkembang modus tindak kejahatan baru, pencurian CCTV marak." ungkap Sidik Rizal tak bermaksud melucu, hahaha.
Menurut Kanit Binmaspol, Iptu Rencana selain kejadian curanmor maka tindak kejahatan lainnya beberapa kali terjadi, termasuk tawuran remaja, yang berdasarkan pengamatan BksOL dari tahun 2017 hingga 2025 hanya 3 kejadian tawuran.
Ketua FKDM Kota Bekasi Dedi Hidayat saat beri sambutan acara Sosialisasi Antisipasi Ancaman Gangguan Kamtibmas Rabu (11/6/2025)
Dimana pada tahun 2024 itu moderator Sidik Rizal sebagai pemred BksOL sempat menuliskan kejadian tersebut dalam artikel liputan berita salah tangkap remaja yang diduga terlibat perencanaan aksi tawuran di kelurahan Harapan Jaya.
Sambutan berikutnya oleh Babinsa dari Koramil 03 Teluk Pucung, wilayah KODIM 0507 Kota Bekasi, Sertu Samanhudi tentang peranan intelijen militer khususnya TNI AD yang merupakan kegiatan yang hampir serupa dengan program FKDM.
Tak kalah penting, pada kesempatan kali itu dibuka dan ditutup acara dengan bacaan doa, oleh Ustadz H. Nuryadi.
Nesan Sujana menyampaikan bahwa para Napiter Kota Bekasi sebenarnya sudah kembali ke jalan yang lurus, tapi yang perlu diwaspadai itu adalah para istri napiter yang kadang pemahaman idealismenya lebih militan dan saklek. Nah ini yang harus diwaspadai Bapak Ibu sekalian sebagai anggota FKDM..!
Sertu Samanhudi, Babinsa dari Koramil 03 Teluk Pucung, wilayah KODIM 0507 Kota Bekasi, Rabu (11/6/2025)
"Hanya saja, kegiatan telik sandi intelijen mungkin lebih rumit dan bersifat sangat rahasia, untuk bisa dijelaskan di forum ini." ungkap Sertu Samanhudi.
Namun secara mendasar, lanjut Sertu Samanhudi lagi, "Seperti kata moderator tadi, bahwa sifatnya sama mengumpulkan informasi intelijen tentang segala bentuk potensi ancaman dan gangguan dengan wilayah yang berbeda meski sama tujuannya." pungkasnya singkat.
Selain itu Ketua FKDM Kecamatan Bekasi Utara, Ramdani alias Bang Ramon juga memperkenalkan struktur FKDM di lima kelurahan mulai dari Perwira, Teluk Pucung, Harapan Baru, Harapan Jaya, Kaliabang Tengah dan Margamulya.
Perwakilan FKDM dari 6 kelurahan (ki-ka)
Kemudian acara puncaknya, pemateri inti, Kepala Badan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Bekasi, Nesan Sujana, S.T., M.T., CGCAE, yang saat ini sedang ambil kuliah S3 nya di bidang kesatuan kebangsaan dan politik.
Nesan juga menjelaskan tentang filosofi tujuan, visi misi pemerintah kota Bekasi yang memiliki 288 ormas dan LSM ini saat dipimpin oleh Walikota Tri Adhianto dan Wakil Walikota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe.
Pada kesempatan itu, Kabad Kesbangpol, Nesan Sujana menjelaskan situasi kondisi kesatuan kebangsaan dan politik Kota Bekasi yang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Karena Kota Bekasi yang memiliki banyak asimilasi budaya lokal dan pendatang juga berbagai agama yang dianut warganya. Jika sebelumnya di tahun 2023 mendapatkan posisi ke-3 sebagai Kota Toleransi, lalu naik peringkatnya jadi daerah toleransi nomor 2 se Indonesia di tahun 2024.
Maka di tahun 2025 ini peringkatnya anjlok turun ke nomor urut 7 dan itu bukan masalah sepele.
Namun pada hari kedua sosialisasi FKDM Kota Bekasi kali ini di Kecamatan Bekasi Utara, Bang Nesan demikian mantan camat ini akrab dipanggil, dalam pemaparannya terasa lebih segar dan heboh karena disampaikan dengan gaya humoris dan stand-up comedy dibantu dengan perangkat komputer tablet nya.
Gayanya yang kocak namun tetap komprehensif membuat para hadirin dari unsur tiga pilar dan anggota FKDM tertawa ngakak berulang kali, seperti sedang diberi mata kuliah oleh dosen Kesbangpol dengan sejuta umat, meskipun yang hadir saat acara itu hanya 50-an orang.
"Ini bukti bahwa wanita adalah makhluk terkuat di muka bumi," celetuk satu anggota FKDM (lagi-lagi tak bermain sa BksOL ungkap namanya) saat mendengarkan pemaparan Kepala Badan Kesbangpol tentang potensi ancaman gangguan terorisme di wilayah Bekasi Uorang
Namun hal yang paling menggelitik adalah pernyataan Kabar Kesbangpol tentang definisi Ancaman Gangguan Kamtibmas yang paling esensial.
"Bapak Ibu, terutama para ibu-ibu anggota FILM, yang dimaksud dengan ancaman gangguan Kamtibmas itu adalah masalah kenakalan remaja, narkoba, tawuran, terorisme, warga baru di kontrakan atau kosan yang cuma sebulan..." tegas Nesan dengan suara keras.
"Bukan masalah ASN pake seragam terus divideoin lagi karaokean sama LC... Bukan ya bu... Itu bukan gangguan Kamtibmas! Itu gangguan bagi nama baik keluarga." tutup Kabar Kesbangpol yang langsung diikuti tawa riuh karena banyak ayng tahu dengan kasus viralnya video ASN masuk kkaraoke
Ini satire joke yang paling heboh dibawakan Bang Nesan Sujana.
Perlu diketahui juga bahwa kepengurusan FKDM yang pertama kali dibentuk dulu sejarahnya tahun 2021 pada masa itu di bawah wakil walikota, Tri Adhianto.
Sempat dijelaskan Nesan tentang istilah jargon Bekasi KEREN, yang bermakna Kreatif, Energik, Responsif, Empati dan Nyata, dan juga kode 157, 1 Visi 5 Misi dan 7 Program menuju Bekasi Keren, dengan motto target "Semakin Nyaman Kotanya, Semakin Sejahtera Warganya." sebagai pamungkas pernyataannya.
Sebagai catatan redaksi, VISI Pemkot Bekasi adalah “Kota Bekasi yang Nyaman dan Sejahtera" dengan 5 MISI utamanya, yakni:
- Meningkatkan Jangkauan Dan Mutu Pelayanan Publik Perkotaan Yang Semakin Memuaskan Dengan Didukung Ketersediaan Infrastruktur Yang Memadai;
- Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Dan Lingkungan Kehidupan Perkotaan, Baik Jasmani Maupun Rohani, Yang Semakin Kondusif Dan Berkelanjutan;
- Membuka Lapangan Pekerjaan Yang Seluas-Luasnya Didukung Dengan Pengembangan Ruang-Ruang Inovasi Dan Kreativitas Generasi Produktif Dalam Memanfaatkan Kemajuan Teknologi Informasi Dan Komunikasi;
- Mengembangkan Iklim Yang Kondusif Dan Kemudahan Bagi Investasi Pembangunan Dan Dunia Usaha Yang Berkeadilan Rakyat;
- Mengembangkan Kolaborasi Strategis Dan Dukungan Penguatan Manajemen Pemerintahan Kota Yang Mendorong Kota Bekasi Sebagai Kota Bertaraf Internasional Yang Keren. [■]
Reporter: NurMuhammad - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL