iklan banner AlQuran 30 Juz iklan header 1 iklan header2 iklan header banner3
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

DJCC Kembali Gelar Turnamen Catur Rutin Non Master & Master Club

banner

Bukan Warung Biasa! Malam Jumat di Durenjaya Diisi Duel Otak Super Serius dari Bocah SD hingga Om-Om


Daftar 5 Ribu, Hadiah Kopi Gratis, Pecatur nya Serius Semua. Tapi jangan tertipu hadiah receh. Di basecamp baru DJCC Durenjaya, 16 pecatur bertarung serius dalam turnamen Swiss 5 Babak yang super adem, menegangkan, namun penuh rasa kekeluargaan.

 — DURENJAYA | Warung Jaka, Durenjaya, Jumat (19/12/2025) malam, mendadak tak cuma bau kopi dan gorengan. Di atas lahan bekas kebun berukuran 12 x 18 meter persegi, sebuah basecamp catur anyar yang baru selesai direnovasi berubah jadi arena adu strategi—bukan pakai otot, tapi otak.

Ba’da shalat Isya, suasana basecamp yang adem pasca hujan rintik ini diisi 16 pecatur dari berbagai klub di Kota Bekasi. Ada DJCC (Durenjaya Chess Club) sebagai tuan rumah, lalu AKADEMI, GRCC, hingga OPEL—semuanya berkumpul tanpa sekat, kecuali papan catur di atas meja.


Uniknya, di antara deretan pecatur dewasa yang wajahnya serius bak sidang paripurna, muncul satu sosok yang mencuri perhatian: Ara, pecatur cilik berusia 9 tahun, siswa kelas 3 SD Durenjaya II, Bekasi Timur.

Dengan tenang, Ara duduk sejajar melawan para senior—membuktikan bahwa di dunia catur, usia hanya angka, yang penting langkah. Dan ia pun berhasil menang di babak pertama dari 5 babak yang dipertandingkan.


Turnamen ini menggunakan sistem Swiss dengan 4 babak (10 + 3 menit), hadiah yang sederhana namun menggoda: Rp40 ribu untuk juara pertama, disusul Rp30 ribu, Rp20 ribu, dan Rp10 ribu.

Biaya pendaftaran? Cuma Rp5 ribu. Murah meriah, tapi gengsi tetap dijaga.

Suasana pertandingan terasa hening tapi tegang. Bunyi jam catur jadi soundtrack malam, sesekali diselingi sorot mata tajam dan napas panjang.


Namun ketegangan itu cepat cair—apalagi ada bonus teh manis atau kopi gratis bagi pecatur yang paling cepat menang. Strategi di papan, strategi juga di gelas.

Alih-alih panas seperti turnamen besar, atmosfer justru terasa kekeluargaan. Tidak ada teriakan, tidak ada drama. Yang ada saling sapa, saling senyum, dan sportivitas yang dijaga seperti turnamen resmi.


DJCC pun sukses menuntaskan turnamen sederhana ini sebelum pukul 22.30 WIB. Ara bisa pulang tanpa khawatir orang tua yang mengantarnya kuatir tidur kemalaman. Total waktu pertandingan bahkan tak sampai satu jam—cepat, padat, dan berkelas.

Turnamen ditutup dengan penentuan para juara, namun malam itu seolah semua pulang sebagai pemenang: ada yang membawa uang, ada yang membawa pengalaman, dan ada pula yang membawa harapan bahwa catur di Bekasi masih hidup—dan hangat[■] 

Reporter: NMR Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
👁️ Artikel ini telah dilihat oleh : 0 views.

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner iklan BksOL