contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Simbiosis Komensalisme atau Parasitisme Para Relawan Bacaleg

banner

Ketua DPD GARPU Kota Bekasi, Agung: Satu Tangan Bekerja, Seribu Mulut Bercerita, Seharusnya Bisa Mutualisme

bekasi-online.com, Sabtu 10 Juni 2023, 20:32 WIB, DikRizal


Ketua DPD GARPU  Kota Bekasi, Agung MT dengan Guru Besar Padepokan Pusaka Parahyangan, di Bekasi beberapa pekan silam


Baca juga: Caleg Nasdem DPRD Kota Bekasi, Agung MT Langsung Takziyah ke Kediaman Keluarga Yang Tertimpa Musibah


JATIASIH, bksOL - Dalam hubungan antar sesama makhluk kita mengenal istilah simbiosis, dimana para milenial zaman sekarang mengenalnya dari film superhero Marvel Comic, sang superhero Spider-man punya musuh yang juga antihero, Venom. Bagaimana Venom menjadi musuh super atau supervillain dari Spiderman karena memiliki kekuatan bergabung dengan makhluk ruang angkasa yang disebut Simbiote.


Baca juga: Berikut 3 Kandidat Pejabat Pratama yang Bisa Jadi PJ Walikota Bekasi selama 1 Tahun ke Depan Jelang Tahun Politik


Jika Simbiote bergabung dengan Eddy Broc, maka sang mantan wartawan sahabat Peter Parker (Spider-man) itu akan bermutasi menjadi supervillain sekaligus antihero VENOM. Nah hubungan antara kedua jenis makhluk ini lah yang akan dibahas oleh sang Ketua DPD GARPU Kota Bekasi, Rd. Agung Muhammad Tanjung atau yang akrab dikenal Agung MT, di JakaSampurna, Bekasi Barat, Selasa 13/6/2023.


Baca juga: Disbud Pemprov DKI Jakarta Adakan Standup Comedy Contest dengan PaSKI DKI Jakarta, Betawi SATU Foundation dan Standupindo di Bens Zone Jagakarsa



Banyak jenis hubungan antar sesama makhluk yang bisa jadi perumpamaan dalam dunia politik, sosok Agung MT mencoba beranalogi menggunakannya dalam kehidupannya sehari-hari semenjak dirinya terjun total ke politik praktis, menjadi bacaleg Nasdem untuk DPRD Kota Bekasi dari dapil Bekasi Barat dan Pondokgede.


Baca juga: Ketua DPD GARPU Kota Bekasi, Agung MT Ajak Warga Hindari Dosa Riswah (Suap) pada Pemilu & Pilpres 2024



Politik yang sekarang ada lebih dominan kepada penuhnya janji palsu dan kebohongan, serta perebutan kekuasaan. Politik di dunia saat ini bukanlah bicara tentang yang hak dan yang bathil. Tetapi semua tentang menang atau kalah.


Menyadari hal itu Agung, ayah 2 orang anak ini mulai belajar bersabar sampai level dewa apalagi dirinya sebagai muslim sadar betul, betapa umat muslim itu sangat  banyak, tapi seperti buih di lautan. Hal itu tidak mencerminkan kekuatan Islam yang sesungguhnya. Menyedihkan, tukas Agung.


Baca juga: Yuk ikutan Polling ke-2 Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024?

  Langsung klik link foto berikut:  
Tentukan Walikota pilihan yang Anda kenal untuk kebaikan Kota Bekasi


Baca juga: Masa Jabatan Plt Walikota Bekasi, Trie Adhianto Akan Berakhir 20 Sep 2023 Besok Bareng 15 Kepala Daerah Lainnya


Sejatinya Islam itu tinggi dan besar tetapi kota tidak bisa bandingkan Islam dengan kondisi kaum muslimin pada hari ini. Karena mereka melakukan perkara-perkara besar yang dilarang, terang Agung.



Lihat saja simbiosis politik yang dikenal dengan narasi koalisi beberapa partai yang mengakunya mengusung Islam, tapi melakukan simbiosis mutualisme atau komensialisme bahkan parasitisme. 


Agung mengatakan, "Mereka selalu mengatakan bahwa diri mereka para elit politik itu sedang berjuang dengan tujuan kemaslahatan umat Islam, namun jelas nampak sepak terjangnya tidak menunjukkan diri mereka seorang muslim sama sekali. Menyedihkan!" ujarnya.



Dalam menyikapi hubungan sosialnya dan kini masuk ke ranah hubungan politik, Agung pun mengetahui simbiosis mutualisme, atau hubungan timbal balik yang saling menguntungkan merupakan strategi komunikasinya yang paling mendasar dan sering dilakukan dengan banyak kolega organisasi di lingkaran terdekatnya.



Jika ada yang hanya bertindak seperti ikan Remora hidup bersama ikan Hiu, maka konsep simbiosis komensalisme ini sering dia temui di lingkungan sosial terdekatnya. Agung meyakinkan diri, bahwa dirinya bagai ikan hiu yang merasa gak terganggu dengan ikan remora di sekitarnya menumpang makan, mendapat perlindungan dari gangguan predator lain, tapi gak memberikan kontribusi apapun buatnya, kecuali mengambil sisa makanan cabikan daging ikan mangsa Hiu.


"Dan ingatlah cerminan pemimpin, tergantung bagaimana masyarakatnya. Ketika masyarakatnya baik, maka pemimpinnya pun baik. Dan ketika masyarakatnya buruk, maka pemimpinnya pun yang dipilih juga buruk. Dan ini tugas kota bersama, bagaimana kita bisa secara bersama-sama memperbaiki diri, introspeksi, muhasabah diri, jauhi ghibah, memfitnah, menghujat, iri dengki dan penyakit hati lainnya, dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah jallajalaluhu, kembali ke sunnah." pungkas Agung. [■]

Reporter: DikRizal Editor: AbuAbdullah








Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner