
Ali Imam Fariyadi: Relokasi Intake Ini Satu Program Mengalihkan SPAM Teluk Buyung ke Kalimalang atau Tarum Barat

Proyek strategis tersebut diketahui menargetkan pemanfaatan 650 meter kubik air per detik dari Kalimalang, untuk melayani sekitar 42 ribu pelanggan di wilayah Bekasi Utara, Medan Satria, dan Bekasi Barat.
Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Fariyadi, menjelaskan bahwa program relokasi intake tersebut, merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan air bersih. Pada tahap awal, pihaknya mendapat alokasi 400 meter kubik per detik berkat kerjasama dengan Perum Jasa Tirta (PJT) 2.
"Program relokasi intake ini adalah satu program, bagaimana kita mengalihkan SPAM Teluk Buyung ke Kalimalang atau Tarum Barat. Berkat kerjasama dan support yang luar biasa dari PJT 2 di tahap awal ini kita diberikan 400 kubik per detik," ungkap Ali.
Rencana pemanfaatan air Kalimalang ini telah dipersiapkan sejak 2023 lalu, namun baru dapat direalisasikan pada 2025. Ali optimis, bahwa pemanfaatan sumber air baru ini dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan air bersih secara signifikan.
"Proyeksi ini sudah dilakukan sejak Tahun 2023 lalu. Namun, baru bisa direalisasikan dua tahun setelahnya hingga di Tahun 2025 ini. Adapun, pemanfaatan Air Kalimalang dinilai mampu menyerap sebanyak 650 kubik air yang dapat meningkatkan sambungan layanan air bersih," paparnya.
Untuk memenuhi target 650 meter kubik per detik, Perumda Tirta Patriot masih membutuhkan tambahan 250 meter kubik per detik. Ali menyatakan, bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Sumber Daya Air (SDA) untuk mengamankan sisa pasokan tersebut.
"Karena memang di dalam proses perubahan air baku ini, SPAM Teluk Buyung kita diberikan kesempatan untuk mengambil kurang lebih 650 per detik, untuk melayani masyarakat kita di wilayah Bekasi Utara, Medan Satria dan Bekasi Barat kurang lebih hampir sekitar 42 ribu pelanggan," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Perumda Tirta Patriot dalam mengatasi permasalahan kualitas air.
Menurutnya, langkah ini merupakan solusi tepat mengingat kondisi air baku dari Kali Bekasi yang sudah tidak memadai.
"Khususnya yang berada di Utara dan Medansatria terkait dengan hari ini masih adanya keluhan air yang dihasilkan oleh PDAM Tirta Patriot yang hitam, yang bau, dan kemudian juga tercemar. Dan tentu kinerja dari Patriot sendiri sangat berat karena memang air bakunya itu berasal dari Kali Bekasi," ujar Tri.
Tri juga menekankan, peralihan sumber air ini bukan hanya sekedar pergantian, tetapi merupakan upaya komprehensif untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan kualitas air Kalimalang yang lebih baik, diharapkan keluhan warga terkait air hitam dan berbau dapat teratasi.
Pembangunan intake Kalimalang ini diharapkan, dapat menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan air bersih berkualitas di wilayah utara Kota Bekasi. Proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah, dalam meningkatkan infrastruktur pelayanan publik yang vital bagi masyarakat. [■]


Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL