
Alih-alih Lakukan Kontrol Sosial Oknum Wartawan Inisial S Lakukan Tindak Kriminal Pemerasan & Perampokan
bekasi-online.com, Selasa, 31 Desember 2024 - 13:42 WIB, DikRizal

BEKASI KOTA, BksOL — Bagai jamur di musim penghujan, sangat disayangkan pada era digital seperti dewasa ini semakin banyak berkembang media online dan dikotori oleh tindakan oknum tidak bertanggung jawab.
Pers sendiri memiliki peran penting, seperti memenuhi keinginan masyarakat untuk mengetahui informasi.
Selain itu Pers dapat berfungsi melakukan pengawasan, kritikan, koreksi, dan memperjuangkan keadilan dan kontrol sosial.
Dikutip dari buku Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas, Aim Abdulkarim (2007: 70), secara etimologis kata pers berasal dari berbagai bahasa yaitu, pers (Belanda), press (Inggris), dan presse (Prancis).
Pres berasal dari bahasa Latin yaitu “pressare” dari kata “premere” yang berarti tekan atau cetak.


Oleh karena itu terdapat kebaikan dan keburukan yang dihadapi. Kebaikan, antara lain, pers harus benar-benar dikelola secara profesional dengan suatu tujuan yang jelas.
Keburukannya, timbul persaingan yang dapat saling mematikan, kebutuhan kapital untuk menjamin kelangsungan hidup pers.
Dua hal lain juga dapat mempengaruhi kemerdekaan pers.
Keburukan lain yaitu faktor-faktor idealisme yang jadi latar belakang diganti oleh motif bisnis oleh individu atau kelompok tertentu untuk meraup keuntungan pribadi. [■]
Reporter: M. Rizky Akbar - TimRedaksi, Editor: DikRizal
Baca juga: Polrestro Bekasi Kota Gagalkan Peredaran 110,53 Gram Sabu, Satu Tersangka Diamankan, Satu DPO
Baca juga: Jelang Nataru 2024-2025, Duren Jaya Chess Club Gelar Kejuaraan Catur Tertutup untuk Para Anggota
Pers dikenal masyarakat sebagai salah satu jenis media massa atau media komunikasi massa.
Media tersebut memiliki berbagai macam fungsi, salah satunya adalah sebagai kontrol sosial.
Alih-alih melakukan kontrol sosial justru di Bekasi terdapat salah satu oknum wartawan berinisial S yang melakukan tindak kriminal seperti melakukan pemerasan dan perampokan.
Media tersebut memiliki berbagai macam fungsi, salah satunya adalah sebagai kontrol sosial.
Alih-alih melakukan kontrol sosial justru di Bekasi terdapat salah satu oknum wartawan berinisial S yang melakukan tindak kriminal seperti melakukan pemerasan dan perampokan.

“Dia (S) datang ke toko dia bilang dia itu suruhan dari Polres Bekasi kota, terus dia bilang mau kasih surat peringatan ke toko bahwa terdapat isu kalau toko ini menjual obat-obatan terlarang.” ujar Putra salah satu penjaga toko kelontong yang menjadi korban.
Perilaku seperti ini harus segera ditindak tegas dan pengawasan ketat oleh Dewan Pers guna melindungi profesi wartawan yang berintegritas, sehingga mereka dapat terus memberikan informasi yang bermanfaat dan membangun.
Putra juga menambahkan “Lebih dari itu dia juga bilang sebelum ditindak tegas biar kami yang mengamankan barang-barang dan juga uang, selain itu pula dia pun menulis surat yang ditulis sendiri menggunakan sehelai kertas kecil seolah-olah saya mengakui kesalahan saya.”
Perilaku seperti ini harus segera ditindak tegas dan pengawasan ketat oleh Dewan Pers guna melindungi profesi wartawan yang berintegritas, sehingga mereka dapat terus memberikan informasi yang bermanfaat dan membangun.
Putra juga menambahkan “Lebih dari itu dia juga bilang sebelum ditindak tegas biar kami yang mengamankan barang-barang dan juga uang, selain itu pula dia pun menulis surat yang ditulis sendiri menggunakan sehelai kertas kecil seolah-olah saya mengakui kesalahan saya.”

Korban DG dirampas & dimasukkan ke mobil lalu dipukuli, Jumat 29/12/2024
Dari hasil investigasi kami di tempat dan toko yang berbeda terdapat lagi korban yang menjadi sasaran sang oknum Wartawan cowboy satu ini.
Dedy Gunawan juga menjadi korban keberingasan dari S ini, ia mengaku pada pukul 18:00 mendekati maghrib tepat di hari Jumat, 27 Desember 2024 pelaku S mendatangi toko korban.
“Saat itu S datang bersama gerombolan nya dengan menggunakan 2 mobil kisaran 8 orang dan langsung merampas HP saya. Selain itu para pelaku juga langsung masuk menjarah ke dalam toko dengan mengambil uang dan lain-lain.” terang Dedy.
Lebih dari itu S beserta komplotan nya juga membawa Dedy ke dalam mobil untuk selanjutnya korban Dedy di ajak berputar putar Kota Bekasi yang akhirnya ia di buang begitu saja di daerah perbatasan Bogor dan Bekasi.
Dalam perjalanan tersebut Dedy mengungkapkan jika dirinya sempat menjadi bulan-bulanan di dalam mobil.
“Saat di dalam mobil komplotan tersebut bilang kalau mereka dari Subnit III Polda Metro Jaya dan salah satunya mengaku sebagai Kanit, selain itu saya juga di tekan untuk menelpon ibu saya di kampung supaya dapat memberikan sejumlah uang untuk mereka. Di dalam mobil saya juga menjadi dipukuli oleh mereka, mulai dari di sikut di tendang hingga di todong dengan senjata api.” ujar Dedy menceritakan.
Dalam hal ini pihak korban sudah melakukan Visum et repertum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota.
Oleh karena itu terdapat kebaikan dan keburukan yang dihadapi. Kebaikan, antara lain, pers harus benar-benar dikelola secara profesional dengan suatu tujuan yang jelas.
Keburukannya, timbul persaingan yang dapat saling mematikan, kebutuhan kapital untuk menjamin kelangsungan hidup pers.
Dua hal lain juga dapat mempengaruhi kemerdekaan pers.
Keburukan lain yaitu faktor-faktor idealisme yang jadi latar belakang diganti oleh motif bisnis oleh individu atau kelompok tertentu untuk meraup keuntungan pribadi. [■]
Reporter: M. Rizky Akbar - TimRedaksi, Editor: DikRizal

Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL