Ki Kusumo: KPK Harus Dengar Ocehan Nazaruddin

Ki Kusumo usai bertemu KPK (tengah) memberi keterangan pers

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih, Ki Kusumo didampingi puluhan anggota dari 5 wilayah DKI Jakarta mendatangi kantor KPK hari Rabu (10/8/2011). Kedatangan Ki Kusumo itu diterima Bagian Pengaduan KPK, Yulianto dan Humas KPK, Ipi Maryati

Usai diterima KPK, Ki Kusumo mengatakan bahwa pihaknya mendukung KPK yang belakangan ini ada gonjang ganjing yang menyudutkan KPK.

“Untuk menjadi badan yang menangani korupsi memang berat. Ibaratnya, untuk membersihkan lantai yang kotor diperlukan sapu yang bersih, bukan sapu yang kotor, kalau sapu yang kotor akan membuat lantai makin kotor,” ungkap Ki Kusumo.


Selain itu, Ki Kusumo yang memiliki anggota Komando Pejuang Merah Putih yang tersebar hingga ke kecamatan di 33 propinsi itu mendesak kasus Nazaruddin diselesaikan dengan baik dan benar, karena belakangan ada yang meragukan, main tunjuk orang yang belum tentu orang itu bersalah.

“Keinginan masyarakat sama, hukum itu harus tajam, hukum harus ditegakkan diperlukan dukungan moral dan tindakan tegas dari aparat pemerintah dan badan terkait. Nazaruddin tetaplah sebagai warga negara, sebagai tersangka, ia manusia biasa yang tetap harus didengar ocehannya,” tandas Ki Kusumo.

Ki Kusumo juga meminta pemerintah menyelidiki dibalik ocehan itu benar tau tidak, ada buktinya atau tidak.

“Desak pemerintah menjamin keselamatannya, karena bukan mustahil ia jadi kunci terkuaknya kasus-kasus besar. Tak mungkin ia ngoceh bila tak ada bukti, buktinya harus aman,” kata Ki Kusumo.

Komando Pejuang Merah Putih diakui oleh Ki Kusumo merupakan organisasi independen dan menjadi kontrol sosial dan siap mengawal kasus Nazaruddin, sehingga diharapkan kasusnya bisa diselesaikan secara obyektif

Sementara itu, Humas KPK, Ipi Maryati mengaku sangat berterima kasih dan membuka tangan bagi Komando Pejuang Merah Putih atau elemen masyarakat yang mendukung KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“ Kami berharap jika menemui anggota KPK yang ‘nakal’ atau tak bersih untuk segera melaporkan atau menangkapnya,” tandas Ipi Maryati.

Penulis: Antonius Bramantoro | Editor: Antonius Bramantoro