Setelah Kesenangan, Maka Kebahagiaan adalah Tujuan Manusia Hidup di Dunia.
bekasi-online.com, Sabtu, 25 Feb 2023, 06:30 WIB
Harapan Baru Regency - Kajian rutin Sabtu ba'da Shubuh Masjid AtTaqwa HBR, Bekasi Barat kali ini membahas tentang arti kebahagian secara sederhana namun praktis.
Aktivitas dakwah dan ibadah di Masjid AtTaqwa HBR ini terbilang rutin dan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) AtTaqwa cukup sering mengadakan kegiatan dakwah bagi para jamaah maupun warga sekitar masjid di samping rutinitas menjalankan ibadah sholat berjamaah juga kepanitiaan acara perayaan hari-hari besar Islam tahunan.
Untuk kegiatan rutin setiap pekan mulai dari buka puasa bersama setiap Senin dan Kamis, lalu kajian setelah sholat Maghrib hingga selesai tiba pas waktunya sholat Isya, bahkan sholat Shubuh berjama'ah pun biasanya diikuti ngopi dan makan sarapan pagi bersama jamaah jelang waktu Syuruq selain hari Senin dan Kamis, waktunya jamaah berpuasa. Sedangkan sholat Jumat berjamaah selalu diakhiri dengan pembagian nasi barokah buat para jamaah baik dewasa maupun anak-anak.
Bagi warga sekitar Harapan Baru Regency jika ingin merasakan seperti apa fasilitas layanan jamaah yang hampir mirip dengan aktivitas DKM Masjid Jogokaryan, DIY Jogjakarta, bisa kok datang ke Masjid AtTaqwa Harapan Baru Regency. Setidaknya DKM sudah memulai kegiatan rutin yang kelak akan menyerupai Masjid Jogokaryan, dimana setiap bulannya mempunyai uang kas di baitul mal DKM nya senilai NOL.
Baca juga: Video Kajian Lainnya di Masjid AtTaqwa Harapan Baru Regency Bekasi Barat
Masyaa Allah... dari situ kita bisa tahu bahwa kas masjid atau baitul m masjid Jogokaryan benar-benar dihabiskan untuk kemaslahatan umat baik warga sekitar masjid maupun para musafir dan pendatang, mirip dengan yang dicontohkan Nabi dengan Masjid Nabawi.
Kajian Makna Bahagia.
Kebahagiaan itu adalah level berikutnya setelah 3 tahapan rasa di dalam diri seorang manusia, setidaknya ini yang telah disampaikan oleh Ustadz Sonny Abi Kim pada kajian rutin Sabtu di masjid AtTaqwa Harapan Baru Regency, Bekasi Barat, sesaat setelah Sholat Shubuh berjamaah.
Menurut ustadz muda usia ini, adapun tahapan yang paling rendah dari perasaan di hati adalah kesenangan hati. Dan yang berikutnya naik level jadi kebahagiaan hati. Baru lah yang paling tinggi adalah ketenangan hati, yang dalam sebuah ayat AlQuran disebut Nafsul Muthma'innah.
Sedangkan kebahagiaan sendiri mempunyai 3 tingkatan, yakni:
- Kebahagiaan material.
- Kebahagiaan hubungan sosial.
- Kebahagiaan spiritual.
Material Happiness atau kebahagiaan material didapat setelah perjuangan dan kerja keras seseorang untuk mendapatkan sejumlah hak milik dan pengakuan atas pencapaian yang bersifat materi dan fisik, misalnya: harta kekayaan karena usaha, kesehatan karena kedisiplinan, kecantikan karena latihan, bentuk fisik ideal karena olahraga rutin. Padahal sejatinya itu semua bukan karena usaha mereka sendiri, namun pemberian dari Sang Maha Pencipta, Allah SubhanaHu wa Ta'ala.
Betapa banyak orang yang mau kaya, jika belum Allah beri, maka tak akan dia bisa kaya. Demikian sebaliknya ada orang yang mau hidup miskin, tapi telah Allah tetapkan untuk hidup kaya raya, maka tak ada bisa membuatnya jadi miskin. Contoh kasus ini adalah kisah Abdurrahman bin Auf radhiallahu anhu, sahabat Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wassallam.
Relationship Happiness atau kebahagiaan hubungan sosial, pada level berikitnya hubungan sosialnyang baik dan banyak teman atau mendapat pengakuan dari banyak orang karena popularitas, ini adalah kebahagiaan tersendiri yang terkadang tidak terpengaruh dengan apa yang sudah pernah diraih pada kebahagiaan materi.
Artinya ada banyak orang yang kiskin harta tapi sangat banyak.dikenal dan punya banyak teman yang artinya dia mendapatkan kebahagian sosial yang luar biasa. Demikian pula sebaliknya, betapa banyak orang yang mendapatkan kebahagiaan material tapi tidak memperoleh kebahagiaan sosial.
Kebahagiaan yang paling tinggi adalah spiritual happiness atau kebahagiaan ruhani. Inilah sejatinya yang dikejar oleh banyak manusia yang mulai memperhatikan kepentingan jiwa yang sesungguhnya. Hati yang bahagia, buka sekadar kebahagiaan fisik dan kebahagiaan hubungan sosial semata.
Namun dari itu semua yang paling tinggi bagi seorang muslim yang beriman maka tujuan hidupnya adalah untuk ibadah kepada Allah semata dan menuju ketenangan hati, nafsul muthma'innah. Ini adalah target hidup manusia ketika masih di dunia.
Jika sudah dia mendapatkan ketenangan hati, maka yang selalu mendominasi pikiran, hati dan segala aktivitasnya sehari-hari adalah untuk urusan akhirat.
Itulah yang dimaksud dengan firman Allah SubhanaHu wa Ta'ala di dalam AlQur'an.
Allah berfirman:
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً فَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِى وَٱدْخُلِى جَنَّتِى
Yaa ayyatuhan nafsul muthma'innah. Irji’i ilaa rabbiki raadhiyatam mardhiyyah. Fadkhuli fii ibaadi. Wadkhulii jannatii.
Artinya: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu, masuklah ke dalam golongah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!”
(QS. Al-Fajr: 27-30)
Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL