Anak muda yang peduli akan kemajuan kotanya meluncurkan buku ‘Mimpi Tentang Bekasi’
bekasi-online.com - Sabtu 18 Maret 2023, 16:00 WIB, by: Fachri Euthopio
MARGAHAYU, bekasiOL - Komunitas Bekasi Books Club meluncurkan karya tulis berupa buku terbaru berjudul ‘Mimpi Tentang Bekasi’, Sabtu (18/3), di Kopi Raga, Bekasi Timur. Buku ini merupakan kumpulan harapan dan mimpi tentang Bekasi di masa depan, yang ditulis oleh para tokoh masyarakat, pegiat komunitas, jurnalis, serta pecinta literasi.
Baca juga: Hasyim Asyhari, Ketua KPU Blunder Wacanakan Sistem Proporsional Tertutup Timbulkan Kegaduhan Publik
Baca juga: Yuk ikutan Polling untuk Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024
Inisiator Bekasi Books Club sekaligus Penyunting buku, Adi Samsuito Siregar mengatakan, buku ini dihadirkan untuk menampung ide dari berbagai elemen masyarakat yang sekaligus warga Bekasi tentang harapan untuk Bekasi di masa mendatang. Selain itu, peluncuran buku ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran literasi di Bekasi.
Buku memuat ide dan pemikiran yang menyoroti hal infrastruktur, pelayanan publik, transportasi, branding kota, industri kreatif, hingga pendidikan, dan kepemudaan.
“Ini merupakan bentuk kolektifitas sekaligus kesdaran publik yang merupakan warga Bekasi dalam menyumbangkan ide dan pemikirannya untuk kemajuan Bekasi di masa mendatang. Tentang impian mereka untuk Bekasi,” kata pria yang akrab disapa Bung Adi ini.
Baca juga: Polisi Sulut Salah Tetapkan Status Tersangka Karena Melaporkan Pelecehan Seksual
Dalam peluncuran tersebut hadir sebagai penanggap buku di sesi diskusi, yakni Sejarahwan Bekasi Ali Anwar, Akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Aan Widodo, Mantan Ketua KPUD Bekasi Ucu Asmara Sandi, Pemimpin Redaksi radarbekasi.id, serta Pegiat Literasi sekaligus Dosen Adi Bunardi, dan Prolog dari Founder Komunitas Langit Biru Muhammad Fikri Aziz.
“Saya sudah baca, sekarang teman-teman, saya melihat dalam buku ini bahwa ada hal yang menarik di mana tulisan ini orisinal, dimulai dari teman-teman baik itu melihat langsung problem kemudian searching di internet sampai pandangan mata ditulis lalu dianalisis kondisi Bekasi masa kini dan masa lalu kemudian dibandingkan dengan daerah lain, itu wajar dan amat penting,” ucap sejarawan Bekasi Ali Anwar di sesi penanggapan.
Ia juga menyebut, buku ini menarik apabila nantinya kumpulan ide dan masukan ini disampaikan kepada pemangku kebijakan yakni legislatif dan eksekutif. “Ini menarik bila nanti disampaikan kepada kawan-kawan di DPRD dan pemerintah daerah akan jadi bahan yang sahih, bahkan kemungkinan anggota dewan kita tidak bisa berkutik dengan temuan-temuan di lapangan kemudian di analisis ini nanti disampaikan kepada anggota dewan dan pemerintah daerah Kota Bekasi bisa dibenarkan,” tuturnya.
Sementara itu, Akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Aan Widodo menyebut, buku ini banyak menyoroti soal branding city dan smart city, yang ini tentunya sangat relevan dengan kondisi saat ini yang mana Bekasi seolah belum menemukan citra dirinya. Branding yang adapun saat ini salah satunya yang diusung yakni Bekasi Keren patut ditinjau lebih jauh dari sisi kajian komunikasi dan kondisi faktual di lapangan.
“Saya orang Bekasi baru dan beberapa kali interaksi dengan pejabat di sini bahkan survey juga terkait Bekasi Keren yang dijadikan branding city, kalau kita lebih jauh tinjau ini keren dari mananya? Karena ketika saya riset kecil-kecilan juga di kalangan mahasiswa ini tidak tahu,” ujar Aan.
Selain para penanggap yang hadir, turut hadir juga para penulis yang berpartisipasi di buku ini, mulai dari Pegiat Sastra Nugroho Putu, Jurnalis Yusuf Bachtiar, Neo Bano, Presiden Bangun Kota Abi Sutanrai Abdillah, Agung Adi Putra, Mardani Ahmad, dan Wawan Wahyudin. [■]
Reporter: Euthopio & WawanWahyudin, Editor: DikRizal
Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL