
Bagai Ditampar Fakta, Penerima Hibah Pemkot Bekasi Diminta LSM JEKO Jangan Jadi Jubir Politik Walikota

Langkah itu mendapat sorotan tajam dari Farhan Rizmawan, aktivis LSM Jendela Komunikasi (JEKO).
Saat ditemui di Bekasi Timur, Farhan Rizmawan Aktivis JEKO tegaskan bahwa penerima hibah sebaiknya fokus pada pelaksanaan program dan juga pertanggungjawaban anggarannya, bukan jadi corong pembela pemerintah.
“Kami mendukung proses hukum berjalan objektif. Penerima hibah wajib ingat: uang yang mereka terima bersumber dari APBD, bukan ‘amplop pribadi’ walikota." tegas Farhan.
"Jadi, jangan sibuk teriak membela, lebih baik menyibukan diri menuntaskan program serta menyusun laporan pertanggungjawaban yang transparan." imbuh Farhan.
Aktivis JEKO itu juga mengingatkan rekam jejak lembaganya yang pernah mendesak pengusutan menyeluruh skandal pengadaan alat olahraga di Dispora beberapa waktu lalu.
“Kami konsisten: saat kasus alat olahraga mencuat, JEKO tak hanya menyorot mantan Kadispora, tapi menuntut penelusuran aktor lain. Prinsipnya sama: siapa pun yang terlibat, entah pejabat maupun pihak penerima manfaat, harus bertanggung jawab di depan hukum,” tegas Farhan.
Ia menutup pernyataan dengan ajakan agar seluruh elemen sipil menjaga independensi:
“Mari kita bangun Kota Bekasi lewat kolaborasi konstruktif, bukan retorika politis. Transparansi dan akuntabilitas jauh lebih elegan daripada yel-yel dukungan sesaat.”
Dengan demikian, JEKO menyerukan semua pihak untuk menahan diri serta menempatkan proses hukum di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih profesional di Kota Bekasi. [■]
Reporter: NurM - TimRedaksi - Editor: DikRizal


Banyak Penjilat.
ReplyDeleteMengerikan.
Post a Comment
Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL