contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Kemenkeu Punya Dana Siluman 300 T Jadi Ejekan Netizen

banner

Menyoal Dana Hantu di Kemenkeu, Faizal Assegaf Sindir NU yang Pernah Ngemis Rp1,5 T ke Kemenkeu

bekasi-online.com, Senin, 13 Maret 2023, 10:30 WIB

 

Faizal Assegaf, kritikus muslim (Foto: SS Youtube)


JAKARTA, bekasiOL -- Kritikus Faizal Assegaf, kembali menyoroti soal dana yang berpolemik di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp 300 triliun.


Baca juga: Patut Diduga Staff Kemenkeu Sri Mulyani Jadi Milyarder Setelah Jadi Penambang Uang Crypto Pi


"Dulu Ormas Nahdlatul Ulama (NU) ngemis 1,5 T, kini 300 T jadi uang hantu di Kemenkeu," ujar Faizal dalam keterangannya (13/3/2023) kepada awak media.


Baca juga: Rocky Gerung Desak Minta Sri Mulyani untuk Mundur dari Jabatannya sebagai  Menkeu yang Akhirnya Dituruti Menkeu


Seperti yang dilansir oleh kontenislam.com kritikus Faizal Assegaf menyebut, elit NU merupakan kumpulan orang-orang bodoh. Dan, dia mengakui ucapannya tersebut kerap terbukti.


Komika bahas penanganan covid19

"Tapi, mereka terkesan lebih nyaman jadi bahlul. Kini mungkin mereka sadar. Tapi lucunya, berpura-pura tidak bodoh menyaksikan Kemenkeu terjerat uang tuyul 300 T. Lembaga yang pernah memposisikan ormas Islam tersebut seolah pengemis dan sangat melecehkan sekali," lanjutnya.


Baliho sarkasme yang dipublikasikan di laman twitter Faizal Assegaf


Kala itu, dikatakan Faizal. Ramai diberitakan Ketum PBNU Said Aqil Siradj mengamuk ihwal proposal bantuan senilai 1,5 triliun dari pemerintah, tak digubris Sri Mulyani, Kemenkeu.


Oleh karena pihak PBNU mengancam boikot pajak, terpaksa Sri Mulyani melempar secuil bantuan tersebut, diikuti bumbu manis, karena NU ormas toleran.


"Dalam sebuah postingan video setahun lalu, saya tegaskan, kalau elite NU cerdas, mestinya layak diberi 50 trilun dari APBN untuk majukan umat. Terlebih wadah kaum sarungan tersebut paling rajin jaga rumah ibadah, patuh pada penguasa dan jago ngoceh bela NKRI," tukasnya.


"Celakanya serangan kritikan saya untuk menaikkan martabat NU justru menuai kecaman dari loyalisnya. Begitu kuat mental feodalistik dan kebodohan akut yang meradang. Seolah tidak boleh dikritik, padahal esensinya membela hak mereka dalam bernegara," sambung dia.


Tambah Faizal, sikap kebodohan tersebut membuat ormas yang mengklaim terbesar di dunia makin hari makin redup. Lebih parah lagi, kata Faizal. Terposisi gagu dan tak berdaya menghadapi dinamika bernegara yang makin amburadul.


Menurut Faizal, mestinya ormas NU terdepan bersikap kritis dan cerdas dalam bernegara. Tidak membiarkan Kemenkeu berubah jadi sarang garong.


"Begitu jelas umat dirugikan dengan pesta pora kejahatan korupsi. Tapi mereka lebih memilih dihargai dengan secuil fulus 1,5 triliuan," bebernya.


Tambahnya, andai separuh dari 300 T diberikan pada ormas NU, akan mendongkrak kesejahteraan umat yang mereka bina.


"Tapi, elitenya emang bego dan super sibuk dengan proposal recehan radikal-radikul. Alasannya untuk perangi kaum intoleran," katanya.


"Bodohnya sangat keterlaluan. Tak beda dengan Sri Mulyani, yang menyebar fitnah Kemenkeu disusupi radikalis. Faktanya Kemenkeu malah jadi sarang iblis dan tuyul pencuri yang rakyat!," pungkasnya. [■]

Redaksi: DikRizal, Sumber: Titimangsa KontenJatim/KontenIslam


Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur BksOL

Previous Post Next Post
banner