contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Miing Bagito: Kami Bukan Wakil Pimpinan Partai. Kami Wakil Rakyat

banner

Kesamaan Visi, Bagai Asam Di Gunung dan Garam di Lautan bertemu di Belanga Partai Gelora, Miing Bagito & Kurniawan

bekasi-online.com, Ahad 9 April 2023, 22:19 WIB, DR/WidyMar
H.M. Kurniawan, ST, bacaleg Gelora DPRD Kota Bekasi dapil Bekasi Timur - Bekasi Selatan pada acara Bukber Bang Miing Bagito di RT10 RW10, Kelurahan Durenjaya, Bekasi Timur, Ahad 9 April 2023 (Foto: Wawan)

DURENJAYA, BksOL -- Jodoh, Umur dan Rezeki adalah rahasia Tuhan yang tak ada satupun dari kita sebagai makhluk mengetahuinya.

Demikian lah pertemuan antara dua figur politisi yang pada kenyataannya berangkat dari parpol yang sangat berbeda tujuan dan idealismenya, namun bisa berjumpa dalam satu kepentingan politik yang sama.

Memang benar dalam dunia politik, tiada teman yang abadi. Yang ada adalah persamaan kepentingan yang abadi.

Baca juga: Polling Sementara ETOS tahun 2022, Heri Koswara Urutan Pertama dan Heikal Safar Urutan Kedua Cawalkot Bekasi

Selamat menunaikan ibadah puasa oleh Tb Dedy Miing Gumelar, bacaleg DPR RI, dapil kota Bekasi, kota Depok.

Baca juga: Miing Bagito: Safari Ramadhan, dari Masjid ke Masjid Bangun Silaturahmi Sambil Bukber dengan Saudara Muslim

Adalah Miing Bagito, dengan nama asli dari Tubagus (gelar kebangsawanan masyarakat Banten) Dedi Suwandi Gumelar, politisi dan tokoh komedian populer berpengalaman yang pernah jadi anggota DPR RI di periode 2009-2014.

Dimana sebelumnya dia diminta secara langsung oleh sahabat lamanya, Taufiq Kiemas, tokoh nasional mantan Ketua MPR sekaligus suami dari mantan presiden Megawati pada masanya ketika masih menjabat sebagai Ketua MPR yang meminta secara pribadi agar Miing mau bergabung ke PDIP dan jadi calon legislatif dari dapil Banten, mewakili kota kelahirannya, Lebak.

Baca juga: Miing Bagito: Ini Bukan Kampanye, Tapi Ini Peringatan Nuzulul Quran dengan Buka Puasa Bersama Saudara Muslim



Miing Bagito dan Kurniawan berfoto bersama para bapak warga RT10 RW10, Masjid At-Taufiq, Perum Durenjaya, Bekasi Timur pada Bukber Ahad 9/4/23 (Foto: DikRizal)

Baca juga: Analisa GusChoy tentang Capres Paling Lemah untuk Bisa Digagalkan ini Bikin Heboh Para Relawan Capres Se-Indonesia

Bermula dari karir dirinya yang populer sebagai komedian dalam group lawak Bagito, Miing Bagito, lelaki kelahiran Lebak, Banten, 27 April 1958 ini, ikut serta secara langsung dalam pembentukan provinsi Banten di awal perjuangannya bergabung sejak 1999 hingga 2000 pada saat itu proses pemisahan dan pembentukan provinsi Banten lepas dari provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Dirut RS Ananda, Titi Masrifahati Resmikan Ruang Rawat Inap Pasien Khusus BPJS bersama H. Asep Aswin Kotsara


Dimana Miing Bagito hadir sebagai saksi tokoh seniman komedi bersama seniman Banten lainnya, Muni Cader, ikut bersama tokoh-tokoh penting Banten lainnya mendukung pendirian Banten jadi provinsi baru di banyak tempat bersejarah, salah satunya Kampung Nyimas Ropoh.




Miing Bagito dan M. Kurniawan berfoto bersama para ibu warga RT10 RW10, Masjid At-Taufiq, Perum Durenjaya, Bekasi Timur pada Bukber Ahad 9/4/23 (Foto: DikRizal)




Lihat juga: Diundang Anak Mendiang Prof. BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, Bacaleg Ini Tausiyah Kultum Bukber Depan Tokoh Golkar




Wajar saja setelah resmi Provinsi Banten berdiri, Dedi Suwandi Gumelar akhirnya mau jadi kader PDIP atas permintaan langsung sahabatnya sang Bapak Negara, Taufiq Kiemas, yang punya kedekatan emosional luar biasa, sehingga dia merasa seolah Taufiq Kiemas adalah ayah angkatnya.





Lihat juga: Gus YIM Ingatkan Pemerintah untuk Cabut Surat Edaran Seskab tentang Larangan Bukber bagi Instansi Pemerintah






Sebelum wafat Taufiq Kiemas pada 8 Juni 2013, sempat meminta secara pribadi kepada Miing agar pada pemilu tahun 2014 dirinya tetap mau jadi caleg PDIP. Sayangnya pada akhirnya suami dari Liesma Budi Wahyuni ini, tidak lagi mencalonkan diri jadi caleg DPR RI periode 2014-2019.




Lihat juga: Video PersuasiTV Standup Comedy Tentang Penanganan Covid19 yang Berdampak Luar Biasa buat Rakyat Indonesia


Komika bahas penanganan covid19





Lihat juga: Bang Dailami Firdaus, DPD RI dari DKI Jakarta Buat Acara Keluarga Besar PASKI Bukber & Tarawih Berjamaah Tak Peduli Larangan Pemerintah






Setelah meninggalnya Taufiq Kiemas yang berperan sebagai guru politiknya karena dirinya jadi wakil rakyat, Miing Bagito tetap konsisten bersikap vokal menyuarakan kepentingan rakyat banyak, namun tidak lagi aktif melalui PDIP tanpa memberitahukan apa alasannya dia keluar dari partai yang pertama kali mengangkat karir politiknya itu.





Baca juga: Rocky Gerung: Kenapa PDIP Cari Dukungan Komunitas Muslim, Kalau Yakin Pemilihnya Yang Sekuler Sudah Tinggi?






Miing Bagito berikan pemaparan tentang pentingnya hidupkan sunnah Nabi di bulan suci Ramadhan kepada warga RT10 RW10, Masjid At-Taufiq, Perum Durenjaya, Bekasi Timur pada Bukber Ahad 9/4/23 (Foto: DikRizal)




Namun dirinya tidak pula berhenti mengangkat masalah krusial yang berkaitan dengan kepentingan rakyat kecil, apalagi dia berada di Komisi X yang mengatasi masalah pendidikan, olahraga, kesenian, budaya dan sejarah di periode sebelumnya saat masih duduk di DPR RI 2009-2014.





Lihat juga: Miing Bagito Bacaleg DPR RI Partai Gelora: Nyaleg dari Kota Bekasi Kota Depok karena Dirinya Tinggal di Pekayon, Bekasi






Pengalaman berharganya di dunia politik adalah ketika terjun jadi kontestan pilkada. Pada tahun 2013 ikut menjadi calon walikota Tangerang, berpasangan dengan Suratno Abubakar diusung PDIP. Sayangnya gagal oleh pasangan incumbent, Arief Wismansyah dan Sachrudin dari Partai Demokrat.





Baca juga: Masjid Jami'e Jogokariyan Jogyakarta Kumpulkan Donasi Umat hingga 1M dalam 3 Hari untuk Beli KAPAL SELAM






Kemudian pada Pilkada Serentak yang digelar tanggal 9 Desember 2015, Dedi maju sebagai calon Wakil Bupati Karawang mendampingi Akhmad Marjuki. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Bulan Bintang. Sebelumnya Dedi dan pasangannya berjanji tidak akan melakukan korupsi karena merasa sudah sangat berkecukupan, sekali lagi gagal.





Baca juga: Beramai-ramai ke GOR Nonton Piala Dunia U20 Bukan Budaya Kita, Budaya Kita itu Bukber Tarawih & Dilarang Pemerintah






Baginya bukan masalah, dirinya mengabdi kepada rakyat bukan kepada pimpinan partai. Dulu pun saat merintis karier politik ia masuk partai karena diminta langsung oleh sahabatnya, kemudian dia berhenti dan keluar dari partainya karena permintaan anak dari sahabatnya itu.





Baca juga: Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto Lupa Mengucapkan Sila ke 4 Pancasila di Acara Bekasi Bersholawat, Sekretaris DPC PDIP, Ahmad Faisyal Minta Maaf






Miing Bagito berikan pemaparan tentang pentingnya menghidupkan sunnah Nabi di bulan suci Ramadhan kepada warga RT10 RW10, Masjid At-Taufiq, Perum Durenjaya, Bekasi Timur pada Bukber Ahad 9/4/23 (Foto: Wawan)




Dedi Gumelar ayah dari 3 anak, yang mana anak pertamanya jadi anggota Kopassus ini sekarang justru Dedi merasa lega tidak sakit hati apalagi kecewa dengan karier politiknya. Ketika di Partai Amanat Nasional dirinya pula sempat berjumpa dengan teman lama sesama komedian di Radio SK, Eko Patrio hingga dirinya aktif sebagai fungsionaris partai dan sempat menjadi caleg DPR RI dari PAN untuk dapil Lebak-Pandeglang, Provinsi Banten pada pemilu 2019 namun gagal. Di PAN aktif hingga tahun 2022. Selanjutnya kini dia pindah ke Partai Gelora dan jadi bacaleg untuk pemilu 2024 besok.





Baca juga: Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Pasien Hemodialisa di RS Ananda untuk Pasien BPJS Difasilitasi Bacaleg DPR dari PKS






Setelah perjalanan karir politiknya yang naik turun, maka sudut pandangnya pada cara berpolitiknya semakin mendewasa, jelang pemilu 2024, maka pada pertengahan 2022 dirinya malah sengaja bergabung dengan partai politik yang menurutnya punya spirit yang sama, berani berkata tegas meskipun kepada pemimpin partainya sendiri, sepanjang yang dia bela adalah kepentingan rakyat, partai Gelora.





Miing Bagito berikan pemaparan tentang pentingnya menghidupkan sunnah Nabi di bulan suci Ramadhan kepada warga RT10 RW10, Masjid At-Taufiq, Perum Durenjaya, Bekasi Timur pada Bukber Ahad 9/4/23 (Foto: DikRizal)







"Saya adalah wakil rakyat bukan wakil pemimpin partai apalagi petugas partai, makanya saya gabung partai Gelora. Eh dari tadi saya gak kampanye nyebut nama partai Gelora kan?" ujarnya bercanda dan disambut tawa warga pada acara Bukber di kantor RW 10 Masjid At-Taufiq, Perum Durenjaya.





Baca juga: Sekolah Advokasi dengan Nuansa Lokalitas Kental untuk Komunitas para Mahasiswa Islam di Kota Bekasi






Lalu kenapa masjid At Taufiq? Apakah dirinya teringat mendiang sahabatnya yang mengajaknya ke dunia politik pertama kali atau hanya satu kebetulan saja?




Namun yang pasti pilihannya jatuh pada Partai Gelora, dimana banyak sekali kadernya adalah eks aktivis dan fungsionaris PKS.





Baca juga: Silaturahmi Nasional 500an Relawan Anies dengan Bukber & Tarawih Berjamaah di Kantor Posko Rakyat Kalimalang






Ini lah yang membedakan dirinya dari kader partai lainnya. Dia masuk partai Gelora bukan karena ditarik, tapi karena dia tertarik dengan partai yang satu spirit atau sejiwa dengan prinsip hidupnya.




Miing Bagito, sosialisasi tentang tujuan dirinya jadi bacaleg DPR RI dari partai Gelora tanpa pernah menyebutkan kampanye parpol Gelora bersama bacaleg Kurniawan untuk DPRD Kota Bekasi, Ahad 9/4/23 (Foto: DikRizal)



Demikian pula bacaleg DPRD Kota Bekasi dari Partai Gelora, Ustadz M. Kurniawan yang dapilnya Bekasi Timur dan Bekasi Selatan. Secara tak langsung baik bacaleg Ustadz Muhammad Kurniawan yang pernah jadi anggota DPRD Kota Bekasi untuk periode 2019-2022 ini, mempunyai kesamaan alasan mengapa dia bergabung dengan Partai Gelora dengan bacaleg DPR RI, Miing Bagito.





Baca juga: Ditanya tentang Cawalkot Bekasi, HerKos: Pemimpin yang Dipilih itu Tergantung Bagaimana Karakter Rakyatnya yang Dipimpin






Ketika ditanya seperti apa kesamaan visi misi dengan Miing Bagito dalam memilih partai Gelora sebagai kendaraan politik, mantan caleg PKS dan periode tahun 2009-2014 ini akhirnya mau berbagi kisah kepada bekasiOL.




Baca juga: Yuk Ikutan Polling Menentukan Siapa Calon Walikota Bekasi 2024 Mendatang yang Sesuai dengan Pilihanmu!? Langsung klik link foto berikut:
Tentukan pilihan Walikota yang Anda kenal untuk kebaikan Kota Bekasi







Baca juga: Miing Bagito: Ini Bukan Kampanye, Tapi Ini Peringatan Nuzulul Quran dengan Buka Puasa Bersama Saudara Muslim






"Partai politik itu kan wasilah, dalam ranah berpikir bagi kita bagaimana memilih wasilah ini untuk menyusun kekuatan ke depan," ungkap mantan caleg PKS periode 2014-2019 ini.




"Dalam mencari wasilah tersebut, kita kan gak berhenti berdialektika, berdiskusi dan mencermati lalu kemudian kita sampai pada kesimpulan," ujar M. Kurniawan aleg PKS yang memperoleh 2.568 suara pada pemilu 2014 lalu ini, "Kalau saya tidak bersama PKS lagi, dan memilih wasilah Partai Gelora, partai yang baru."




Tidak seperti rekan sejawatnya di PKS, Aryanto Hendrata, yang sempat menjabat 2 periode sejak 2009-2014 dan 2014-2019 di DPRD Kota Bekasi akhirnya tidak melanjutkan jadi bacaleg yang ketiga kalinya untuk PKS, bahkan sempat berkelakar ketika ditanya awak media kalau dirinya mau menjadi marbot masjid saja. Belakangan hari kini dia menjadi Ketua DPD Partai Gelora Kota Bekasi.




Lihat juga: Masjid Jami'e Jogokariyan Jogyakarta Kumpulkan Donasi Umat hingga 1M dalam 3 Hari untuk Beli KAPAL SELAM




Lebih jauh lagi lelaki yang kerap dipanggil Ustadz Kurniawan ini menjelaskan, "Kalau kita sudah ditugaskan menjadi wakil rakyat, maka kita hanya berusaha untuk memenuhi permintaan rakyat bukan mengikuti apa mau ketua partai."




Hal yang senada diucapkan oleh Miing Bagito di awal tulisan, Kurniawan membeberkan, "Kita gak bisa tunduk apa maunya pimpinan, dimana kalo pimpinan maunya A, lalu kita harus mengikuti A. Padahal itu gak benar di bawah (red: akar rumput/rakyat kecil)."




Foto bersama warga RW 10 Perum Durenjaya Masjid At Taufiq, Bekasi Timur 9/4/23 (Foto: DikRizal)




Dirinya mengaku sudah dua kali mendapat warning dari pimpinan partainya pada saat itu karena Kurniawan selalu bersikap kritis kepada pemerintah kota Bekasi pada saat itu. "Nah hal-hal yang seperti itu sebenarnya tidak boleh lah. Partai kan seharusnya egaliter (berpihak kepada rakyat dan merakyat)," imbuhnya lagi.




M. Kurniawan, bacaleg Gelora DPRD Kota Bekasi dapil Bekasi Timur - Bekasi Selatan pada acara Bukber Bang Miing Bagito di RT10 RW10, Kelurahan Durenjaya, Bekasi Timur, Ahad 9 April 2023 (Foto: Wawan)







"Nah saya sama bang Miing sama pada prinsipnya menganggap partai Gelora ini egaliter," ujarnya lagi.




Artinya kita bisa bebas berdebat, bebas berbeda pendapat dengan pimpinan kita sebatas itu masih dalam norma-norma yang pas saja, pungkas bacaleg Gelora ini.




Demikian pertemuan dua bacaleg yang di tingkat pusat dulunya partai mereka saling berseberangan, kini mereka bertemu dalam satu belanga, partai Gelora dengan semangat yang sama, egaliter. [■]

Reporter: DikRizal, Editor: NSKR.

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner